Persiapan Bahan Baku Prosedur Tahap Delignifikasi Analisis selulosa, hemiselulosa, dan lignin

Tabel 3.2 Rancangan Acak Lengkap RAL untuk Proses Hidrolisis Run C W menit 1 10 30 2 15 30 3 20 30 4 10 60 5 15 60 6 20 60 7 10 90 8 15 90 9 20 90 Keterangan untuk proses hidrolisis: W Waktu : = 30 menit, = 60 menit, = 90 menit C Jumlah larutan ionik : C 1 = 10 , C 2 = 15 , C 3 = 20

3.4 Persiapan Bahan Baku

Perlakuan awal terhadap ampas tebu meliputi pencucian, pengeringan, dan pengayakan. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan bahan-bahan yang terikut dalam ampas tebu seperti kulit dan kotoran lain. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan sinar matahari langsung. Pengeringan dilakukan untuk memudahkan dalam proses penggilingan serat ampas tebu, karena pada keadaan lembab ampas tebu sukar untuk dihancurkan. Tahap penghancuran bertujuan untuk memperkecil ukuran ampas tebu menggunakan blender. Ampas tebu yang sudah dihancurkan kemudian diayak menggunakan ayakan 60 mesh. Universitas Sumatera Utara

3.5 Prosedur Tahap Delignifikasi

1. Serbuk ampas tebu ditimbang sebanyak 30 gram, kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia. 2. Larutan NaOH 1N sebanyak 6 dari berat ampas tebu ditambahkan ke dalam gelas kimia yang berisi serbuk ampas tebu. 3. Kemudian campuran diaduk dengan rata sampai merendam serbuk ampas tebu. 4. Serbuk ampas tebu yang sudah tercampur rata dicuci 3 kali dengan air dan dikeringkan pada suhu 105 °C selama 16 jam sebelum digunakan. 5. Lalu serbuk ampas tebu diayak, kemudian dicampurkan dengan cairan ionik kolin klorida, dipanaskan sampai suhu 130 °C selama waktu yang sudah ditentukan. 6. Setelah itu serbuk ampas tebu dicuci dengan air untuk menghilangkan cairan ionik. 7. Kemudian dicuci lagi dengan air sampai pH 7 selanjutnya dikeringkan pada suhu 30 °C didalam oven.

3.6 Analisis selulosa, hemiselulosa, dan lignin

1. Sebanyak 1 gram serbuk kering ampas tebu hasil delignifikasi berat konstan dimasukkan dalam Erlemmeyer 250 ml dan ditambah aquades 150 ml. 2. Kemudian dipanaskan selama 2 jam di dalam penangas pada suhu 100°C, dan dilakukan penyaringan dan pencucian dengan aquades sampai volume filtrat 300 ml. 3. Kemudian residu dikeringkan pada oven bersuhu 105 °C hingga diperoleh berat konstan a. Residu kering a dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml ditambah 150 ml H 2 SO 4 1N, kemudian dipanaskan pada penangas air pada suhu 100°C selama 1 jam. Universitas Sumatera Utara 4. Kemudian dilakukan penyaringan dan residu dicuci dengan aquades sampai volume filtrat 300 ml. Residu yang diperoleh kemudian dikeringkan hingga beratnya konstan dan ditimbang b. 5. Selanjutnya residu kering b dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan H 2 SO 4 72 sebanyak 10 ml. Direndam selama 4 jam pada suhu kamar kemudian ditambahkan 150 ml H 2 SO 4 1 N untuk pengenceran, dipanaskan pada penangas air pada suhu 100 °C selama 2 jam. 6. Kemudian dilakukan penyaringan dan dicuci dengan aquades hingga volume filtrat 400 ml. Residu dikeringkan hingga beratnya konstan dan ditimbang c. Residu c tersebut kemudian diabukan selama 6 jam 600 °C Chesson, 1981. Kadar hemiselulosa, selulosa, dan lignin dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Kadar hemiselulosa = × 100 Kadar selulosa = × 100 Kadar lignin = × 100

3.7 Prosedur Tahap Hidrolisis