110
6. Pemberian remisi yang merupakan motivator bagi narapidana dalam
mengikuti proses pembinaan. Salah satu indikator nya apabila narapidana selama berada di lembaga pemasyarakatan berkelakuan baik akan tetapi masih
dijumpai ketimpangan padahal berdasarkan undang-undang remisi merupakan salah satu hak dari narapidana.
6.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan sebagai masukan yaitu:
1. Narapidana di LAPAS harus tetap mendapat perhatian yang besar atas
kebutuhan yang sudah menjadi hak-hak mereka. Untuk itulah perlu adanya pemahaman yang sama dalam pembinaan terhadap narapidana sebagai
tanggung jawab kepedulian semua komponen pemerintah dan masyarakat. 2.
Bagi pihak LAPAS agar kiranya ditinjau kembali masalah populasi narapidana agar tidak melebihi kapasitas, yang mengakibatkan tingginya
perbandingan antara narapidana dengan petugas sehingga proses pembinaan tidak berjalan maksimal serta diharapkan mampu menjaga integritasnya untuk
tidak membeda – bedakan Narapidana. Wanita akan tetapi menyamaratakan perlakuan baik dalam hat pembinaan, pembebasan bersyarat, menempatkan
narapidana dalam blok, penyediaan makan minum sesuai dengan Perilaku Narapidana tersebut di dalam LAPAS..
3. Bagi pemerintah dalam hal ini khususnya Kementerian Riset Teknologi dan
Perguruan Tinggi agar membuat peraturan untuk perlunya diadakan program pengabdian bagi mahasiswa atau profesi pengajar untuk terlibat langsung
pembinaan yang dapat membantu jalannya proses pemasyarakatan di LAPAS.
Universitas Sumatera Utara
111
4. Bagi Kementerian Hukum dan HAM, perlunya ditambah personil di Lapas
dari berbagai disiplin ilmu baik itu sosiolog, psikolog, kriminolog mauoun theolog serta melakukan kedasama yang lebih intensif dan berkelanjutan
dengan Dinas Pendidikan dan Pemerintahan Daerah setempat dan menggalang kepedulian pihak luar dalam hal ini masyarakat, LSM dan instansi pemerintah
terkait lainnya dalam rangka pemenuhan hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran dan juga terlibat langsung agar dapat mengatasi bersama
masalah kekurangan dana anggaran dan fasilitas yang dapat menjadi kendala dalam jalannya proses pemasyarakatan. Dalam hal ini masyarakat diharapkan
agar menerima kembali narapidana yang telah selesai menjalani pembinaan, sehingga dirinya dapat kembali ketengah-tengah masyarakat dan dapat
menjalani kehidupan dengan baik serta menambah tunjangan penghasilan agar petugas dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
5. Meningkatkan kembali tugas dan wewenang TPP dalam melakukan
pengawasan terhadap pemberian remisi sehingga tidak terjadi ketimpangan dan sesuai dengan peraturan yang ada dengan efisiensi administrasi
pemasyarakatan. 6.
Kepada Pemerintah Pusat Dihimbau agar permasalahan kelebihan kapasitas atau over capacity, maka bisa diatasi dengan beberapa cara antara lain :
1 Mengajukan permohonan untuk merenovasi atau memperbaharui
bangunan yang sudah ada agar pelaksanaan pembinaan di bidang apa saja dapat terlaksana dengan baik. Mengingat untuk pembangunan Lembaga
Pemasyarakatan yang baru terlalu besar biaya yang akan dikeluarkan oleh pihak Pemerintah Pusat, maka diharapkan agar pihak pemerintah pusat
Universitas Sumatera Utara
112
untuk dapat merenovasi atau memperbaharui bangunan yang sudah ada dengan tujuan untuk mengatasi kelebihan kapasitas penghuni serta
menambah fasilitas yang sudah ada. 2
Mengurangi atau membatasi Narapidana ke Lembaga PemasyarakatanRumah Tahanan Negara. Upaya atau usaha tersebut dapat
dilakukan sejak dimulainya proses penyidikan, penuntutan sampai kepada putusan pengadilan. Hal-hal yang dapat dilakukan melalui program antara
lain yaitu: a.
Memberikan hukuman alternatif. Bentuk hukuman ini perlu dilembagakan terlebih dahulu karena hingga saat sekarang ini belum
ada dasar hukum yang mengatur tentang bentuk hukuman ini Seperti Hukuman Sosial. Oleh karena itu, bentuk hukuman ini perlu diatur
dalam peraturan perundang-undangan. b.
Menyuratimenghubungi pihak Kejaksaan agar segera mengirim putusan vonis ke Lembaga Pemasyarakatan agar proses pembinaan
dalam hal intergrasi ke masyarakat dalam pengajuan PB, CB dan CMB dapat segera terlaksana bagi Narapidana tersebut
c. Mengoptimalkan Pemindahan Narapidana dari LapasRutan yang over
kapasitas ke wilayah yang memiliki Lapas yang masih dapat menampung tambahan Narapidana. Program ini harus mencakup, pula
rencana pembinaan khusus dan sekaligus juga dengan rencana program pemulangannya ke tempat asal. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan
dampak dari pemindahan tersebut terhadap daerah yang dituju. Keterkaitan dengan program ini yang tidak kalah pentingnya adalah
Universitas Sumatera Utara
113
terciptanya dukungan yang optimal terutama dari segi biaya, sehingga pemindahan dari LAPAS satu ke LAPAS lainnya dapat dilaksanakan
secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta berdaya guna.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA