Keterbatasan Penelitian METODE PENELITIAN

35

3.6 Interpretasi Data

Menginterpretasi data merujuk pada kegiatan pengorganisasian data kedalam susunan – susunan tertentu dalam rangka penginterpretasian data Faisal 2007:34. Analisis data ditandai dengan pengolahan dan penafsiran data yang diperoleh dari setiap informasi baik pengamatan, wawancara atau catatan lapangan lainnya yang kemudian ditelaah dan dipelajari. Pada tahap selanjutnya adalah penyusunan data dalam satuan – satuan yang kemudian dikategorikan. Kategori tersebut berkaitan satu sama lain dan diinterpretasikan secara kualitatif. Interpretasi data merupakan proses pengolahan data dimulai dari tahap mengedit data sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti kemudian diolah secara deskriptif berdasarkan apa yang terjadi di lapangan.

3.7. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini mencakuo keterbatasan peneliti mengenai kurangnya pengetahuan peneliti dalam metode penelitian, keterbatasan buku- buku ataupun referensi yang mendukung penelitian, masalah koordinasi administasi antara pihak Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, pihak Staf umum Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tanjung Gusta, Medan Berta pihak terkait lainnya, keterbatasan waktu yang dimiliki oleh informan sehingga peneliti dituntut harus menghargai hak pribadi informan tersebut dan keterbatasan waktu penelitian. Keterbatasan pengetahuan tentang metode penelitian menyebabkan lambatnya proses penelitian yang dilakukan dan data – data yang didapat dari lapangan menjadi tidak terlalu dalam walaupun teknik pengumpulan data secara observasi dan wawancara mendalam telah mampu Universitas Sumatera Utara 36 menjawab permasalahan yang dimaksud. Terbatasnya data - data yang diperoleh dari pihak Petugas LAPAS, Warga Binaaan Pemasyarakatan Wanita baik yang masih melakukan pembinaan di LAPAS maupun mantan Warga Binaan Pemasyarakatan yang telah bebas dari masa hukuman maupun dari proses pembinaan ataupun reverensi berupa buku - buku serta situs internet menyebabkan peneliti menemukan kesulitan untuk menjelaskan secara rinci maksud dari penelitian ini. Sampai sejauh ini peneliti sudah mencari bahan — bahan yang dapat mendukung permasalahan penelitian tetapi hasil yang didapat belum sesuai dengan harapan peneliti dalam mengkaji permasalahan penelitian. Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV TEMUAN DATA DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tanjung Gusta

4.1.1 Sejarah terbentuknya Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tanjung Gusta

Sebelum Lembaga Pemasyarakatan Wanita ini didirikan, seluruh narapidana dan tahanan ditempatkan pada penjara-penjara yang ada dan masing – masing penjara memiliki peraturan tersendiri. Sistem penjara yang telah berubah menjadi sistem pemasyarakatan ditujukan untuk mengayomimelindungi napi dengan memberikan pembinaan terhadap segala kekurangannya. Pada mulanya tahun 1982, LP ini ditempati oleh keseluruhan NAPI dan tahanan, baik itu laki- laki dewasa, anak-anak maupun napi wanita. Walaupun begitu bukan berarti napi dan tahanan tersebut dijadikan satu, masing-masing napi menempati ruangan khusus dan memiliki ruang tersendiri. Narapidana wanita menempati ruangan tersendiri dan diawasi oleh petugas wanita. Seluruh penghuni yang ada di LP Dewasa tersebut dipisahkan, untuk anakanak ditempatkan di LP Anak Klas II, untuk wanita ditempatkan di LP Wanita Klas IIA, sedangkan yang laki-laki dewasa tetap ditempat yang semula.Tujuan utama dari pemindahan tersebut adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban dan untuk menghindari adanya eksploitasi antar sesama warga binaan. Pembinaan yang dilakukan juga dapat lebih dikhususkan lagi kepada hal – hal yang lebih pantas dan menjurus kepada kewanitaannya. Universitas Sumatera Utara