Pengujian Impak UJI IMPAK

II-17 c. Rapat relative Rapat relative disebut juga specific grafity s.g yaitu perbandingan antara rapat massa atau berat spesifik suatu zat terhadap rapat massa atau berat spesifik suatu standard zat, yang pada umumnya standard zat tersebut adalah air pada temperature 4°C. Rapat relatif tidak memiliki satuan.

2.5 UJI IMPAK

2.5.1 Pengujian Impak

Untuk mengetahui sifat-sifat material dilakukan pengujian material terhadap material yang bersangkutan. Ada berbagai pengujian yang dapat dilakukan seperti uji tarik, uji bending, uji impact, uji keras, uji puntir, dan uji keausan. Kekuatan impak merupakan kriteria penting untuk mengetahui ketangguhan suatu bahan. Ketangguhan adalah suatu ukuran energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan. Energi ini merupakan hasil kali gaya dan jarak, dinyatakan dalam satuan joule Van Vlack, 1985. Oleh karena itu ketangguhan perlu diukur yang mana hal tersebut dilakukan dengan uji impakbenturan. Terdapat dua jenis metode pengujian impak yaitu charpy dan izod, yang biasa disebut juga dengan notch toughness. Teknik Charpy V-Notch CVN paling umum digunakan di Amerika. Dimensi spesimen untuk uji impak cahrpy sama dengan untuk uji impak izod. Perbedaan kedua jenis pengujian impak ini terletak pada posisi spesimen yang akan diuji. Untuk uji impak cahrpy posisi spesimen horizontal sedangkan untuk uji impak izod posisi spesimen vertikal Callister, 2007. Uji impak dilakukan dengan memberikan pembebanan secara mendadak yang terbatas pada area tertentu pada suatu material. Energi impak yang diserap oleh spesimen hingga terjadi patahan yang dinyatakan dalam satuan joule digunakan untuk mengetahui tingkat ketangguhan material itu Kilduff, 1996. Besarnya energi yang diperlukan pendulum untuk mematahkan spesimen material komposit adalah Shackelford, 1992: E serap = W x R cos β – cos β ’ ………………………………………………2.3 keterangan: W = Berat bebanpembentur N R = Jarak antara pusat gravitasi dan sumbu pendulum m E = Energi yang terserap Joule commit to users II-18 α = Sudut pendulum sebelum diayunkan β = Sudut ayunan pendulum setelah mematahkan spesimen β ’ = Sudut ayunan pendulum tanpa spesimen Setelah diketahui besarnya energi yang diperlukan pendulum untuk mematahkan spesimen, maka besarnya kekuatanenergi impak dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut Shackelford, 1992: Harga impak HI suatu bahan yang diuji dengan metode Charpy diberikan oleh: A E HI  ……………………………………………………………...………...2.4 keterangan: E = energi yang diserap Joule A = luas penampang di bawah takik mm 2 Standar pengujian impak Charpy berdasarkan ASTM D-5942. Ilustrasi pengujian impak serta posisi spesimen untuk uji impak charpy dan izod digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.6. Ilustrasi skematis pengujian impak Sumber : Callister, 2007 commit to users II-19 Skematis pengujian impak digambarkan pada gambar 2.7. Beban dinyatakan dalam bentuk pukulan dari pendulum yang dilepaskan dari posisi tegak pada ketinggian h. Spesimen diletakkan di bawah dengan posisi seperti pada gambar 2.7. Setelah dilepaskan dari posisi awal, bandul pendulum menumbuk spesimen dan mematahkan spesimen pada notch spesimen, yang merupakan titik konsentrasi tegangan untuk kecepatan pukulan impak yang tinggi. Bandul pendulum melanjutkan ayunannya hingga posisi ketinggian maksimum h ’ yang lebih rendah daripada h. Penyerapan energi dihitung dari perbedaan ketinggian h yang dinyatakan sebagai energi impak Callister, 2007.

2.5.2 Keuletan