III-10 H
03
: = 0
Perbedaan kerapatan komposit tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai impak komposit.
H
04
: = 0
Perbedaan interaksi jenis kertas dan jenis perekat tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai impak
komposit. H
05
: = 0
Perbedaan interaksi jenis kertas dan kerapatan komposit tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai impak
komposit. H
06
: = 0
Perbedaan interaksi jenis perekat dan kerapatan komposit tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai impak
komposit. H
07
: = 0
Perbedaan interaksi jenis kertas, jenis perekat dan kerapatan komposit tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap
nilai impak komposit.
3.4 PENGUMPULAN DATA
Tahap pengumpulan data dimulai dengan persiapan pembuatan spesimen kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan spesimen komposit dan dilakukan uji
impak terhadap spesimen. Setelah diperoleh hasil nilai impak yang optimal, spesimen yang memiliki nilai impak optimal kemudian dilakukan uji serap bisingnya.
3.4.1 Pembuatan Spesimen Uji
Pembuatan spesimen uji dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan kemudian proses pembuatan spesimen.
a. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
commit to users
III-11 1 Timbangan digital
Timbangan digital digunakan untuk menimbang massa bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan komposit. Timbangan ini memiliki auto power
saving unit function dengan tingkat akurasi sebesar 15000 dan dilengkapi dengan stability indicator, memiliki ukuran pan 150mm x 150mm dan
kapasitas 500gr serta menggunakan sumber energi berupa baterai AA.
Gambar 3.3. Timbangan Digital
Sumber: Teknik Industri UNS
2 Oven Oven digunakan untuk mempercepat proses pengeringan spesimen komposit
dengan kapasitas oven adalah 12 spesimen yang berukuran 18 x 5 x 1 cm. Dimensi oven 589 x 408 x 430 mm dengan berat 9,5 kg. Voltase yang
digunakan adalah 220 Volt-50 Hz, daya listrik atas dan bawah 600 Watt. Oven yang digunakan dalam penelitian ini dapat diatur suhu dan waktu
pengeringan yang digunakan sehingga jika telah mencapai batas waktu pengeringan oven secara otomatis akan mati.
Gambar 3.4. Oven listrik
Sumber: Teknik Mesin UNS
commit to users
III-12 3 Cetakan ukuran 18 x 5 x 1 cm
Cetakan untuk membuat komposit spesimen uji impak berbentuk persegi terbuat dari besi dengan ketebalan 1 cm. Cetakan ini terdri atas dua bagian
yaitu bagian rangka cetakan dan penutup.
Gambar 3.5. Cetakan besi
Sumber: Teknik Mesin UNS
4 Alat uji impak charpy Alat uji impak charpy terdiri dari tiga bagian utama yaitu skala, pendulum
hammer dan dudukan anvil. Skala digunakan untuk menunjukkan perubahan sudut yang terjadi setelah pendulum bergerak untuk mematahkan
spesimen. Pendulum hammer digunakan untuk mematahkan spesimen, massa pendulum yang digunakan dalam pengujian ini adalah 1,357 kg dengan
jarak antara pusat gravitasi dan sumbu pendulum adalah 39,48 cm. Anvil digunakan untuk meletakkan spesimen yang akan diuji.
Gambar 3.6. Alat uji impak charpy
Sumber: Teknik Mesin Sanata Dharma
commit to users
III-13 5 Alat uji serap bunyi
Alat uji serap bunyi berupa tabung impedansi dua microphone. Peralatan uji serap bunyi terdiri dari impedance tube, acoustic material testing, power
amplifier, dan komputer.
a power amplifier b impedance tube Kit c acoustic material testing Gambar 3.7.
Alat uji serap bunyi
Sumber: Lab.Pusat MIPA UNS
6 Jangka Sorong Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi spesimen agar presisi.
Jangka sorong yang digunakan memiliki ketelitian hingga 0,05 mm dengan panjang 150 mm.
Gambar 3.8. Jangka sorong
Sumber: Teknik Industri UNS
7 Moisture meter Moisture meter digunakn untuk mengukur kadar air komposit. Skala yang
ditunjukkan pada alat ini berkisar antara 6 sampai 25.
commit to users
III-14
Gambar 3.9. Moisture meter
Sumber: Teknik Mesin UNS
8 Alat pengepress dongkrak hidrolik Alat pengepress digunakn untuk mengepres bahan komposit pada saat dicetak
hingga diperoleh dimensi yang diinginkan. Alat ini terdiri dari rangka dan dongkrak hidrolik. Dongkrak hidrolik yang digunakan memiliki kemampuan
pres hingga 12000 psi.
Gambar 3.10. Dongkrak hidrolik
Sumber: Teknik Mesin UNS
9 Mixer Mixer digunakan untuk mencampur bahan-bahan komposit agar homogen.
Kecepatan putaran mixer dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mulai dari kecepatan pada level 1 hingga level 5.
10 Gelas ukur Gelas ukur digunakan untuk mengukur densitas bahan-bahan komposit. Gelas
ukur yang digunakan dalam penelitian ini memiliki volume maksimal 100 ml. 11 Gerinda
Gerinda digunakn untuk memotong komposit sesuai dengan dimensi yang disyaratkan dalam pengujian impak. Mata gerinda yang digunakan ada dua
commit to users
III-15 macam yaitu batu gerinda dan circular saw. Circular saw digunakan untuk
memotong komposit sedangkan batu gerinda digunakan untuk merapikan bekas potongan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1 Kertas HVS bekas
2 Kertas Koran 3 Lem putih PVAc dengan merk dagang Fox
4 Lem Kanji 5 Air
b. Pengukuran massa jenisdensitaskerapatan kertas