V-1
BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang analisis hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Pada bab ini diuraikan mengenai
analisis spesimen komposit, analisis pengujian impak komposit dan analisis uji serap bunyi. Analisis hasil tersebut diuraikan dalam sub bab dibawah ini.
5.1 ANALISIS SPESIMEN KOMPOSIT
5.1.1 Analisis Bahan Komposit
Dari hasil pengujian impak ternyata untuk satu perlakuan, nilai impaknya memiliki variansi yang cukup besar. Potensi variansi ini dapat berasal dari bahan-
bahan untuk membuat spesimen. Spesimen komposit pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan dua jenis kertas yaitu koran dan HVS serta dua jenis
perekat yaitu PVAc dan lem kanji. Kertas koran yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah rumah
tangga dengan jenis koran yang berbeda-beda sehingga karakteristik serta kualitas kertas yang meliputi keuletan dan daya rekat terhadap lem pun bisa berbeda.
Begitu juga dengan kertas HVS. Hal ini sedikit banyak dapat mempengaruhi hasil pengujian impak komposit. Kertas-kertas yang digunakan merupakan kertas bekas
yang secara komposisi tidak seratus persen sama. Kondisi awal kertas telah mengandung perekat. Karena jenis kertas yang digunakan berbeda, maka formula
perekat pun berbeda antara produsen satu dan yang lain. Kertas juga mengandung kontaminan berupa tinta cetak yang menempel pada kertas. Idealnya sebelum
digunakan kertas harus dibersihkan dari kontaminan. Namun pada penelitian ini hal itu tidak dilakukan karena pembersihan kertas dari tinta memerlukan proses
dan metode yang rumit yang disebut sebagai proses deinking dengan penambahan enzim selulose-Hemiselulose seperti pada penelitian Rismijana dkk. 2003.
Selain itu pembersihan kertas dapat menghilangkan perekat alami yang ada pada kertas. Kandungan tinta pada kertas berpengaruh pada massa bahan yang
digunakan dan daya rekat kertas terhadap lem. Semakin banyak tinta yang terkandung dalam kertas maka massa kertas semakin besar sehingga dapat
commit to users
V-2 mengurangi massa kertas murni yang digunakan sebagai bahan baku spesimen
dan daya rekat terhadap lem semakin kecil. Perekat yang digunakan pada pembuatan spesimen komposit adalah PVAc
dan lem kanji. Kedua perekat ini merupakan jenis perekat yang berbeda. PVAc merupakan perekat yang berasal dari polimerisasi vinyl acetate Supri, 2004.
Sedangkan lem kanji berasal dari pemasakan campuran pati kanji dan air Fajriani, 2007. Karena berasal dari bahan dan cara pembuatan yang berbeda
maka karakteristik kedua lem ini yang meliputi kadar air dan viskositas juga berbeda sehingga dapat mempengaruhi hasil pengujian impak komposit. Namun
pada penelitian ini tidak dilakukan pengukuran besarnya kadar air perekat. Kadar air dalam lem yang rendah mengakibatkan lem menggumpal sehingga
viskositasnya tinggi. Viskositasnya lem yang tinggi mengakibatkan homogenitas komposit rendah karena lem tidak bisa bercampur merata dengan kertas.
Karakteristik lem PVAc yang baru berbeda dengan lem yang telah dibuka kemasannya dan mengalami proses penyimpanan. Lem yang telah dibuka
kemasannya mengalami perubahaan karakteristik karena pengaruh kondisi lingkungan sekitarnya. Karakteristik lem kanji pun berbeda karena pengaruh dari
perbedaan jenis kanji yang digunakan serta lamanya pemanasan yang dilakukan selama proses pembuatan lem. Lem kanji dibuat dengan perbandingan tepung
kanji : air adalah 1:5 dengan pemanasan selama 10-15 menit. Semakin lama proses pemanasan maka kadar air dalam lem semakin berkurang. Karakteristik
lem dapat berpengaruh terhadap hasil komposit yang dibuat dan pengujian impaknya. Hal ini terbukti melalui pengujian ANOVA bahwa jenis perekat
berpengaruh signifikan terhadap nilai impak komposit. Namun, pada penelitian ini tidak dilakukan pengukuran karakteristik lem karena keterbatasan peralatan yang
dimiliki.
5.1.2 Analisis Proses Pembuatan Spesimen Komposit