Kebisingan UJI SERAP BUNYI

II-20

2.6 UJI SERAP BUNYI

2.6.1 Kebisingan

Kebisingan yaitu bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki telinga kita, terutama karena dalam jangka pendek dapat mengurangi ketenangan kerja, mengganggu konsentrasi dan menyulitkan komunikasi Sutalaksana dkk., 2006. Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan KepMenLH No.48 Tahun 1996 atau semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran KepMenNaker No.51 Tahun 1999. Pengaruh dan akibat dari kebisingan ditunjukkan pada tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1. Pengaruh dan Akibat dari Kebisingan Tipe Uraian Akibat lahiriah Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan Akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stress meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering Akibat psikologis Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan Gangguan gaya hidup Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dan sebagainya. Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkan TV, radio, percakapan, telpon dan sebagainya. Sumber: Susanto, 2006 Intensitas biasanya diukur dengan satuan desibel dB, yang menunjukkan besarnya arus energi per satuan luas. Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bising, penyekatan, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, pembuatan bukit buatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung diri sehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan Susanto, 2006. commit to users II-21 2.6.2 Peraturan-Peraturan Ambang Batas Kebisingan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tanggal 25 Nopember 1996, baku tingkat kebisingan untuk beberapa kawasan adalah: Tabel 2.2. Baku Tingkat Kebisingan Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.51 Tahun 1999 tentang nilai ambang batas NAB kebisingan yang dapat diterima oleh tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari adalah: commit to users II-22 Tabel 2.3. Nilai Ambang Batas NAB kebisingan Intensitas Kebisingan dB 8 85 4 88 2 91 1 94 30 97 15 100 7,5 103 3,75 106 1,88 109 0,94 112 28,12 115 14,06 118 7,03 121 3,52 124 1,76 127 0,88 130 0,44 133 0,22 136 0,11 139 Waktu pemajanan per hari Jam Menit Detik Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dBA walaupun sesaat Sumber: KepMenNaker No.51 Tahun 1999

2.6.3 Penyerapan Bunyi