ditinjau dari segi struktur dan semantik, apakah ada perbedaan aspek struktur dan semantik yang signifikan dan karekteristik jenis peribahasa yang satu
dengan yang lain serta nilai-nilai budaya yang terungkap dalam peribahasa, bebasan, saloka, pepindhan, dan senepa sebagai bentuk ekspresi budaya
masyarakat Surakarta. Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil penelitian yang berbeda
dan belum pernah diteliti yaitu tentang Istilah-istilah Alat Pertukangan Mebeler di Desa Sanggrahan Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali
Suatu Tinjauan Etnolinguistik
B. Identifikasi Masalah
Etnolinguistik memiliki beberapa masalah yang perlu dibahas dalam suatu penelitian. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian etnolinguistik
adalah: 1.
Bentuk, bentuk ada 2 macam yaitu: bentuk monomorfemis dan polimorfemis, dan frasa.
2. Makna, makna ada tiga macam yaitu: makna gramatikal, makna leksikal dan
makna kultural. 3.
Di dalam kajian etnolinguistik juga ada perkembangan. 4.
Nilai budaya. 5.
Fungsi istilah alat-alat pertukangan mebel dan perkembangannya di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan di kaji
pada Istilah Alat-alat Pertukangan Mebel di Desa Sanggrahan, Kecamatan
Nogosari, Kabupaten Boyolali meliputi bentuk istilah alat-alat pertukangan mebeler dan makna leksikal dan kultural dari istilah alat-alat pertukangan
mebeler. Selain itu juga dibahas tentang perkembangan alat-alat pertukangan mebel di Desa Sanggrahan pada tahun 1950-an sampai dengan 2010. Masalah
ini dibatasi agar dalam pembahasan masalah tidak keluar dari pokok pembahasan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah bentuk istilah alat-alat pertukangan mebel di Desa Sanggrahan,
Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali? Masalah ini dikaji karena di dalam istilah alat-alat pertukangan mebel dan
perkembanganya di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali ini ada yang berupa monomorfemis, polimorfemis, dan frasa.
2. Bagaimanakah makna istilah alat-alat pertukangan mebel dan
perkembangannya di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali?
Masalah ini perlu dideskripsikan karena istilah alat-alat pertukangan mebel dan perkembangannya di Desa Sanggraha, Kecamatan Nogosari, Kabupaten
Boyolali tidak hanya memiliki makna leksikal saja, tetapi juga memiliki makna kultural.
3. Bagaimanakah perkembangan alat-alat pertukangan mebel di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali?
Masalah ini perlu dibahas karena istilah alat-alat pertukangan mebel dan perkembanganya di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten
Boyolali ini tidak semua alat pertukangan mebel mengalami perkembangan, hanya alat-alat tertentu saja yang mengalami perkembangan. Alat yang
mengalami perkembangan tidak mengalami pergeseran makna.
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk: 1.
Mendekripsikan bentuk istilah alat-alat pertukangan mebel di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.
2. Mendekripsikan makna leksikal dan kultural istilah alat-alat pertukangan
mebel di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. 3.
Mendekripsikan perkembangan alat-alat pertukangan mebel di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.
F. Manfaat Penelitian