a. mung arep ‘cuma mau’
b. durung bisa ‘belum bisa’
c. isih arep ‘masih mau’
6. frasa sesuluh frasa sesulih atau frasa pronominal yaitu frasa yang unsur intinya berwujud
kata depan. Contoh:
a. kowe kabeh ‘kamu semua’
b. kang iki ‘yang ini’
c. mung kowe ‘hanya kamu’
7. frasa ancer-ancer frasa ancer-ancer atau frasa preposisi yaitu frasa yang unsure intinya
berwujud kata depan. Contoh:
a. Colomadu ‘Colomadu’
b. kanthi sabar ‘harus sabar’
c. kaya dhemit ‘seperti dhemit’
J. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam penelitian ini menguraikan tentang istilah alat-
alat pertukangan mebeler dan perkembangannya di Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Pelaku utama sekaligus sebagai
sumber informasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sanggrahan. Dalam istilah alat-alat pertukangan dan perkembangnnya terdapat bentuk dan
makna. Bentuk berupa monomorfemis, polimorfemis, dan frasa, sedangkan makna berupa makna leksikal, dan makna kultural. Makna leksikal adalah
makna dasar dari istilah tersebut, sedangkan makna kultural adalah makna yang dimiliki oleh masyarakat yang berhubungan dengan kebudayaan.
Pembahasan dari istilah alat-alat pertukangan mebeler dan perkembanganya saling unsur berhubungan antara satu dengan yang lain. Alat-
alat Pertukangan mebeler juga mengalami perkembangan yang dulunya alat tersebut tradisional menjadi modern. Kerangka pikir tersebut dapat dilihat pada
bagan di bawah ini. Istilah alat-alat pertukangan
mebeler dan perkembangannya
Masyarakat Desa Sanggrahan, Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali
Bentuk : 1.
Monomorfemis 2.
Polimorfemis 3.
Frasa Makna :
1. Leksikal
2. Kultural Perkembangan
Bagan 1. Kerangka Pikir
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara, alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melakukan penelitian. Metode adalah cara untuk mengamati atau
menganalisis suatu fenomena Harimurti Kridalaksana, 2001: 136. Dalam metode penelitian mencangkup kesatuan dan serangkaian proses penentuan,
kerangka pikir, rumusan masalah, penelitian sampel data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Edi Subroto, 1992: 31
A. Sifat Penelitian
Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif, yaitu
peneliti yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga
mendapatkan catatan berupa pemberian bahasa dan sifatnya seperti potret. Sudaryanto, 1993: 62. Menurut Edi Subroto 1992: 7 dekriptif kualitatif
adalah peneliti yang mencatat dengan teliti dan cermat data berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, wacana, gambar-gambarfoto, catatan harian, memorandum,
video-tape. Diskriptif adalah metode yang bertujuan membuat dekripsi,
maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti.
Fatimah Djajasudarma, 1993: 8 Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu 36