tidak ada, kini sudah begitu biasa dalam kehidupan sehari-hari Shri Ahimsa, 1997: 8.
3. Kajian Etnologi untuk Linguistik
a. Kebudayaan dan Sejarah Bahasa Salah satu masalah yang menarik perhatian para ahli etnologi jika
mereka melakukan penelitian lapangan adalah sejarah dari masyarakat yang mereka teliti. Sejarah kebudayaan suatu suku bangsa yang direkonstruksi oleh
ahli antropologi ini juga akan sangat bermanfaat bagi seorang ahli bahasa yang tertarik pada persebaran bahasa dan sejarah persebaran bahasa tersebut. Dalam
hal ini, apa yang dilakukan oleh seorang ahli etnologi, yang melakukan studi perbandingan mengenai berbagai unsur kebudayaan dan distribusi ’persebaran’.
Unsur-unsur tersebut dalam suatu kawasan geografis tertentu, akan dapat banyak membantu para ahli bahasa. Berbagai kesimpulan yang ditarik oleh ahli
etnologi dari kajian unsur unsur kebudayaan yang dilakukannya akan dapat memperkuat atau mempertajam berbagai kesimpulan yang telah dirumuskan
oleh para ahli bahasa berkenaan dengan proses persebaran bahasa tersebut di suatu kawasan tertentu Shri Ahimsa, 1997: 8.
b. Kebudayaan dan Makna Bahasa Salah satu bidang penting dalam studi bahasa adalah semantics atau
studi mengenai makna yang ada dalam sebuah bahasa. Para ahli bahasa sering kali mampu menyusun suatu kamus yang berisi kumpulan kata-kata bahasa
asing, nasional maupun lokal dengan lengkap, karena suatu kata sering kali
memiliki banyak makna yang berbeda-beda, yang ditentukan oleh konteks dimana kata tersebut muncul. Konteks bahasa ini, yang terkait erat dengan
konteks sosial budaya masyarakat pemilik bahasa tersebut, sangat beraneka ragam. Seorang ahli bahasa tidak selalu mampu mengali berbagai dimensi
semantis dari suatu kata, karena ini memerlukan penelitian lapangan dengan waktu yang cukup lama. Dalam konteks inilah para ahli etnologi dapat
memberikan sumbangan pada linguistik Silva-Fuenzalinda dalam Shri Ahimsa 1997: 9.
Seorang ahli etnologi terutama yang mempelajari berbagai simbol dan maknanya dalam suatu masyarakat, biasanya akan sangat memperhatikan
beraneka ragam makna dari berbagai kata yang dianggap penting oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Seperti halnya alat-alat pertukangan mebeler.
Alat-alat tersebut merupakan simbol-simbol yang memiliki makna. Misalnya, pasah memiliki makna apabila bos menyuruh tukang atau pegawainya itu
diharapkan dengan halus, agar para pegawainya tidak merasa direndahkan serta berfikir negatif.
F. Masyarakat Bahasa
Kelompok terkecil dalam suatu masyarakat ialah keluarga, keluarga merupakan satuan kerabat yang mendasar dalam masyarakat yang terdiri dari
ibu dan bapak serta anak-anaknya KBBI, 2002: 536. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat
yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama Koentjaraningrat,