Indeks Nilai Penting Indeks Keanekaragaman dari Shanon-Wiener Indeks Keseragaman Indeks Similaritas Komposisi Vegetasi Hutan Gunung Sibuatan

Jumlah Dominansi suatu spesies × 100 Dominansi Relatif DR = Jumlah dominansi seluruh spesies

e. Indeks Nilai Penting

INP = KR + FR + DR

f. Indeks Keanekaragaman dari Shanon-Wiener

H’ = -∑ pi = ni N Keterangan; ni = jumlah individu suatu jenis, N = jumlah total individu seluruh jenis

g. Indeks Keseragaman

E = H’ H maks Keterangan; E = indeks keseragaman H = indeks keragaman H maks = indeks keragaman maksimum In S S = jumlah Genusjenis

h. Indeks Similaritas

2C IS= X 100 A + B Keterangan: A = Jumlah jenis yang terdapat pada lokasi A B = Jumlah jenis yang terdapat pada lokasi B C = Jumlah jenis yang terdapat pada kedua lokasi yang di Bandingkan Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Komposisi Vegetasi Hutan Gunung Sibuatan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kawasan hutan Gunung Sibuatan Kabupaten Karo Sumatera Utara, pada tingkat tumbuhan bawah ditemukan sebanyak 19 jenis yang termasuk kedalam 10 famili dan 315 individu, tingkat semai sebanyak 24 jenis yang termasuk kedalam 19 famili dan 395 individu, tingkat pancang sebanyak 44 jenis yang termasuk kedalam 26 famili dan 171 individu, tingkat tiang sebanyak 56 jenis yang termasuk kedalam 27 famili dan 107 individu, tingkat pohon sebanyak 38 jenis yang termasuk kedalam 20 famili dan 296 individu yang secara keseluruhan terdistribusi pada plot pengamatan seluas 1.2 Ha.

4.1.1 Komposisi Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah Ground Cover

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kawasan hutan Gunung Sibuatan, pada tingkat tumbuhan bawah didominasi oleh famili Poaceae dengan total 7 jenis yang terdistribusi kedalam sepuluh area pengamatan Jumlah individu tertinggi terdapat pada area VII dengan total 53 individu seperti pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Komposisi Jenis Tingkat Tumbuhan Bawah yang Terdapat di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan No Famili Spesies Jumlah Individu30 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X 1 Araceae Spatiphyllum floribondum - 12 11 - 1 13 26 - - 3 2 Arecaceae Calamus sapionum 1 - - - - - - - - - 3 Aspleniaceae Asplenium longisimum - 7 - - - - - - - - 4 Convolvulaceae Ipomea sp. - 3 - - - 2 - - - - Spesies A - - - - - - - 3 - - 5 Dennstaedtiaceae Pteridium sp. - - - - 6 - - - - - 6 Dryopteridaceae Lastreopsis parrshi - 1 - - - - - - - - Lomagrama sumatrana - 1 - - - - - - - - Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa komposisi jenis tingkat tumbuhan bawah di area I didominasi oleh jenis Selaginella sp. dengan jumlah 11 individu30 m². Pada area II didominasi oleh jenis Spatiphyllum floribondum dengan jumlah 12 individu30 m². Pada area III didominasi oleh jenis Paspalum commersonii dengan jumlah 13 individu30 m². Pada area IV didominasi oleh jenis Brachiaria eruciformis dengan jumlah 14 individu30 m². Pada area V didominasi oleh jenis Selaginella sp. dengan jumlah 20 individu30 m². Pada area VI didominasi oleh jenis Spatiphyllum floribondum dan Selaginella sp. dengan jumlah masing-masing 13 individu30 m². pada area VII didominasi oleh jenis Spatiphyllum floribondum dengan jumlah 26 individu30 m². Pada area VIII didominasi oleh jenis Selaginella sp. dengan jumlah 26 individu30 m². Pada area IX didominasi oleh jenis Selaginella sp. dengan jumlah 30 individu30 m². Pada area X didominasi oleh jenis Selaginella sp.dengan jumlah 18 individu30 m². Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jenis Selaginella sp. memiliki persebaran tertinggi dengan menempati sembilan dari sepuluh area pengamatan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan jenis ini tumbuh dan berkembang dengan jumlah spora yang besar sehingga memiliki persebaran yang luas dan mampu memanfaatkan faktor lingkungan yang terbatas di sekitar habitatnya seperti intensitas cahaya yang rendah pada lantai hutan. No Famili Spesies Jumlah Individu30 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X 7 Poacae Paspalum commersonii - - 13 3 - - 1 - - - Cynodon dactylon - 1 - - - - - - - - Imperata cylindrica - - 3 5 - - - - 7 - Paspalum comersonii - 2 - - - - - - - - Brachiaria eruciformis - - 2 14 - - - - - - Paspalum sp. - - 1 - - - - - - - 8 Pteridaceae Pteris grevillana - 4 5 - - - - - - - 9 Selaginellaceae Selaginella sp. 11 3 - 8 20 13 24 26 30 18 10 Zingiberaceae Hedychium sp. 3 - - - - - - - - - Globba pendula 2 - 1 - - - - - - - Cardulovica brachys - - - 1 1 - 2 - 1 - Total 17 34 36 31 28 28 53 29 38 21 Universitas Sumatera Utara Menurut Irwanto 2006, tumbuhan bawah berfungsi sebagai penutup tanah yang menjaga kelembaban sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat, proses dekomposisi yang cepat dapat menyediakan unsur hara untuk tanaman pokok, siklus hara dapat berlangsung sempurna dan guguran daun yang jatuh sebagai serasah akan dikembalikan lagi ke pohon dalam bentuk unsur hara yang sudah diuraikan oleh bakteri. Komposisi tingkat famili tumbuhan bawah tertera pada Gambar 4.1 berikut. Gambar 4.1 Komposisi Famili Tingkat Tumbuhan Bawah di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Dari Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa famili Poaceae merupakan komposisi famili tertinggi sebesar 27,78, diikuti oleh famili Zingiberaceae sebesar 16,67, Convolvulaceae dan Dryopteridaceae sebesar 11,11. Araceae, Arecaceae, Aspleniaceae, Dennstaedtiaceae, Pteridaceae, dan Selaginellaceae masing-masing memiliki nilai sama sebesar 5,56. Dominasi famili Zingiberaceae pada komposisi tumbuhan bawah dipengaruhi oleh kemampuan famili ini memanfaatkan intensitas cahaya yang rendah pada tutupan canopy tumbuhan diatasnya. Keadaan lingkungan di dalam kanopi berbeda dengan keadaan sekitarnya, cahaya lebih sedikit, kelembaban sangat tinggi atau lebih rendah yang sangat khas pada komunitas hutan Whitmore, 1986. 27.78 16.67 11.11 11.11 5.56 5.56 5.56 5.56 5.56 5.56 Poacae Zingiberaceae Convolvulaceae Dryopteridaceae Araceae Arecaceae Aspleniaceae Dennstaedtiaceae Pteridaceae Selaginellaceae Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Komposisi Vegetasi Tingkat Semai Seedling

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kawasan hutan Gunung Sibuatan, pada tingkat semai didominasi oleh famili Fagaceae dengan total 3 jenis yang terdistribusi ke dalam sepuluh area pengamatan. Jumlah individu tertinggi terdapat pada area I dengan total 57 individu seperti pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Komposisi Jenis Tingkat Semai yang Terdapat di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa komposisi jenis tingkat semai di area I didimonasi oleh jenis Helicia sp. dengan jumlah 15 individu120 m². Pada Area II didominasi oleh jenis Mesua lepitoda dengan jumlah 20 individu120 m². No Famili Spesies Jumlah Individu120 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X 1 Anacardiaceae Bucchanania sessifolia - - - - - - - 1 3 - 2 Aquifoliaceae Ilex mangiayi 11 - - - - - - - - - 3 Araliaceae Aralia sp. - - 2 - 2 3 1 - - - 4 Crypteroniaceae Dactyloclaudus stenostachys 3 - 10 2 4 8 8 7 6 8 5 Dipterocarpaceae Shorea sp. 3 4 - - - - - - - - 6 Ebenaceae Diospyros nutans - 4 5 2 - - - 2 - - 7 Elaeocarpaceae Elaeocarpus cyaneus 3 2 - 6 5 - 1 - - 1 8 Fabaceae Albizzia sp. 2 - 3 - 5 - - - - - 9 Fagaceae Lithocarpus sundaicus - - - 2 - - - - - - Castanopsis sp. - - - - - - 6 7 10 - Quercus sp. 5 - - - - - 4 - - - 10 Guttiferae Mesua lepitoda 1 20 - 3 2 7 2 - 2 - Calophyllum canum - - - 3 1 4 4 - 3 - 11 Hypericaceae Cratoxylum arborescens - - - - - - - - 2 - 12 Lauraceae Litsea sp. 1 - - 1 - - - - - - 13 Melastomataceae Astronia sp. - 3 - - - - 4 - - 16 14 Myrtaceae Eugenia sp. 8 9 2 - 1 18 5 8 3 2 Syzygium sp. 4 - - 4 8 3 5 - 2 - 15 Proteaceae Helicia sp. 15 - 3 4 - 2 3 2 - - Helicia serrata - - - - - - - 5 - 4 16 Sapindaceae Arytera sp. - - - - - - 1 - 5 - 17 Sapotaceae Diploknema sp. 1 - - - - - - - - - 18 Sterculiaceae Sterculia cordata - - 4 2 - - - - 1 10 19 Tiliaceae Schoutenia sp. - 7 - - - - - 4 - - Total 57 49 29 29 28 45 44 36 37 41 Universitas Sumatera Utara Pada Area III didominasi oleh jenis Dactyloclaudus stenostachys dengan jumlah 10 individu120 m². Pada Area IV didominasi oleh jenis Elaeocarpus cyaneus dengan jumlah 6 individu120 m². dan pada area V didominasi oleh jenis Syzygium sp. dengan jumlah masing-masing 8 individu120 m². Pada area VI didominasi oleh jenis Eugenia sp. dengan jumlah masing-masing 18 individu120 m². Pada area VII didominasi oleh jenis Dactyloclaudus stenostachys dengan jumlah 8 individu120 m². Pada area VIII didominasi oleh jenis Eugenia Sp dengan jumlah 8 individu120 m². Pada area IX didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 10 individu120 m². Pada area X didominasi oleh jenis Astronia sp.dengan jumlah 16 individu120 m². Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui dua jenis semai memiliki persebaran tertinggi antara lain Dactyloclaudus stenostachys dan Eugenia sp. yang menempati sembilan dari sepuluh area pengamatan. Semai yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan kemampuan adaptif dari tumbuhan tersebut dalam menempati berbagai kondisi lahan. Kemampuan adaptasi suatu jenis tumbuhan pada suatu lingkungan sangat dipengaruhi oleh kemampuan hidup, pola penyebaran biji, bentuk dan jumlah biji yang dihasilkan yang mempengaruhi pada pola penyebarannya Spies, 1998. Komposisi famili tingkat semai tertera pada Gambar 4.2 berikut. Gambar 4.2 Komposisi Famili Tingkat Semai di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan 13.04 8.70 8.70 8.70 4.35 4.35 4.35 4.35 4.35 4.35 34.78 Fagaceae Guttiferace Myrtaceae Proteaceae Anacardiaceae Aquifoliaceae Araliacaee Crypteroniaceae Dipterocarpaceae Ebenaceae dll Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa komposisi famili tingkat semai tertinggi yang menyusun kawasan hutan Gunung Sibuatan yaitu dari famili Fagaceae dengan nilai sebesar 13,04, kemudian diikuti oleh famili Guttiferae, Myrtaceae, dan Proteaceae dengan nilai yang sama sebesar 8,70, kemudian diikuti oleh famili Anacardiaceae, Aquifoliaceae, Araliaceae, Crypteroniaceae, Dipterocarpaceae, dan Ebenaceae dengan nilai yang sama sebesar 4,35. Dominansi yang ditunjukkan famili Fagaceae disebabkan persebaran yang luas dari famili ini yang didukung oleh morfologi buahbiji yang berbentuk gasing sehingga tersebar mengikuti kondisi topografi pada area yang ditempatinya serta didukung kemampuan semai tersebut dalam memanfaatkan faktor lingkungan di sekitarnya. Perbedaan persentase masing-masing famili menunjukkan adanya persaingan dalam memanfaatkan faktor lingkungan untuk pertumbuhan. Menurut Gusmalyna 1983, komposisi dari keanekaragaman vegetasi bawah, sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, kelembaban, pH tanah, tutupan tajuk dari pohon di sekitarnya, dan tingkat kompetisi dari masing-masing jenis. Pada komunitas hutan hujan, penetrasi cahaya yang sampai pada lantai hutan umumnya sedikit sekali.

4.1.3 Komposisi Vegetasi Tingkat Pancang Sapling

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kawasan hutan Gunung Sibuatan, pada tingkat pancang didominasi oleh famili Fagaceae dengan 7 jenis yang terdistribusi kedalam sepuluh area pengamatan. Jumlah individu tertinggi terdapat pada area IX dengan total 25 individu seperti pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Komposisi Jenis Tingkat Pancang yang Terdapat di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan No Famili Spesies Jumlah Individu750 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X 1 Alangiaceae Alangium salviifolium - - - 1 - 4 - 1 - 1 Buchanania sessifolia - - - 1 - 1 - - 2 1 2 Crypteroniaceae Dactylocaludus stenostachys - - - 1 - - 4 2 1 1 3 Dilleniaceae Dillenia grandifolia 1 - - - 2 1 - 4 4 2 4 Dipterocarpaceae Shorea gracillis - 1 - 1 - - - - - - Dipterocarpus sp. - - - 3 1 - 2 2 1 1 Universitas Sumatera Utara No Famili Spesies Jumlah Individu750 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X Dipterocarpus gracillis - - - 1 - - - - - - 5 Ebenaceae Diospyros topoisdes - - - - - - 1 - - - Diospyros areolata - - - - - - - 1 1 - 6 Elaeocarpaceae Elaeocarpus cyaneus - - 1 - - - - - - - Macaranga constricta - - 1 - - - - - - - Macaranga recurvata - - - - 1 - - - - - Sauropus sp. - - - - - 1 1 - - - 7 Fagaceae Castanopsis sp. - - 2 - 1 - 2 7 8 9 Castanopsis fulva - - - 1 - - 1 - - - Lithocarpus sp. - - - - - - - - 1 - Lithocarpus javaensis - - - - - - 6 - - - Lithocarpus sundaicus - - - - - 1 - - - - Quercus sp. - - - - 1 - - - - - Quercus oidocarpa - - - - 1 - - - - - 8 Flacourtiaceae Homalium longifolium - - - - - - 1 - 1 - 9 Guttiferae Calophyllum canum - - 2 4 1 - - 1 2 2 Mesua lepitoda - - - - - - - - - 1 10 Hypericaceae Cratoxylum sp. - - - - 1 - - - - - 11 Lauraceae Cinnamomum zeylanicum - - 2 - - - - - - - Litsea sp. - - - - - 1 - - - - 12 Loganiacaee Fagrae sp. - 1 - - - - - - - - 13 Magnoliaceae Armadendron nutans - - - - 1 - - - - - 14 Melastomataceae Astronia macrophylla - - - - - 2 - - - - 15 Meliaceae Chukrasia tabularis - - - - 1 - - - - - 16 Moraceae Ficus sp. - - 3 2 - - - 1 1 - 17 Myrtaceae Eugenia millsi - - 1 - - - 1 - - - Leptospermum sp. - 2 - - - - - - - - Syzygium sp. - - - 1 - - 1 - 2 - 18 Olacaceae Harmandia kunstlessi - - 3 - - - - - - - 19 Proteaceae Helicia serrata 2 - - - - - - - - - 20 Rosaceae Licania splendes - - - - - 4 1 1 - 1 21 Sapindaceae Arytera sp. - 2 - 2 2 3 - 3 - - 22 Sterculiaceae Sterculia sp. - - - - - - - - - - 23 Theaceae Adinandra acuminata - - - 1 - - - - - - 24 Thymeliaceae Gonystylus affinis - - - - - 1 - - - - 25 Tiliaceae Grewia sp. 1 - - - - - 1 1 - - Grewia blattefolia - - - 1 - 1 1 - 1 1 26 Urticaceae Dendrocnidae sinuate 1 - - - - - - - - - Total 5 6 15 20 13 20 23 24 25 20 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa komposisi jenis tingkat pancang di area I didominasi oleh jenis Helicia serrata dengan jumlah 2 individu750 m². Pada Area II didominasi oleh jenis Leptospermum sp. dan Arytera sp. dengan jumlah masing-masing 2 individu750 m². Pada Area III didominasi oleh jenis Ficus sp. dan Harmandia kunstlessi dengan jumlah 3 individu750 m². Pada Area IV didominasi oleh jenis Calophyllum canum dengan jumlah 4 individu750 m². dan pada area V didominasi oleh jenis Dillenia grandifolia dan Arytera sp. dengan jumlah masing-masing 2 individu750 m² Pada area VI didominasi oleh jenis Alangium salvifolium dan Licania splendes dengan jumlah masing-masing 4 individu750 m². Pada area VII didominasi oleh jenis Lithocarpus javaensis dengan jumlah 6 individu750 m². Pada area VIII didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 7 individu750 m². Pada area IX didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 8 individu750 m². Pada area X didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 9 individu750 m². Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui empat jenis pancang memiliki pesebaran jenis tertinggi antara lain Dillenia grandifolia, Dipterocarpus sp., Castanopsis sp. dan Calophyllum canum yang menempati enam dari sepuluh area pengamatan. Hal ini disebabkan produktivitas biji yang tinggi dari keempat famili tersebut sehingga mampu beradaptasi terhadap variasi faktor lingkungan di sekitarnya. Perbedaan tingkat persebaran jumlah individu dari setiap jenis pada setiap area menunjukkan adaptasi yang berbeda dari setiap jenis tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang ditempati tumbuhan tersebut. Menurut Latifah 2004, pertumbuhan tumbuhan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tempat tumbuh seperti: kerapatan tegakan, karakteristik umur tegakan, faktor iklim temperatur, presipitasi, kecepatan angin dan kelembaban udara, serta faktor tanah sifat fisik, komposisi bahan kimia, dan komponen mikrobiologi tanah. Komposisi famili tingkat pancang yang menyusun kawasan hutan Gunung Sibuatan terdiri dari famili Fagaceae 15,91, diikuti oleh famili Elaeocarpaceae sebesar 9,09, Dipterocarpaceae dan Myrtaceae yang memiliki nilai sama sebesar 6,82, kemudian famili Alangiaceae, Ebenaceae, Guttiferae, Lauraceae, dan Tiliaceae yang memiliki nilai sama sebesar 4,55 Gambar 4.3. Hal ini Universitas Sumatera Utara disebabkan karena kemampuan adaptasi dan ketahanan dalam kompetisi terhadap faktor lingkungan famili tersebut lebih baik dibandingkan jenis tumbuhan lainnya. Menurut Sasaki et al., 1981, ukuran celah yang kecil di bawah naungan kemungkinan hanya meningkatkan intensitas cahaya matahari kecil sekali sehingga tidak cukup untuk merangsang pertumbuhan biji-biji jenis pohon pioner, dan dalam beberapa hal semai dan pancang dari jenis-jenis pohon asli primer yang tumbuh tertekan di bawah naungan tajuk hutan akan dapat tertolong serta tumbuh lebih baik. Komposisi famili tingkat pancang tertera pada Gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3 Komposisi Famili Tingkat Pancang di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan

4.1.4 Komposisi Vegetasi Tingkat Tiang Pole

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kawasan hutan Gunung Sibuatan, Pada tingkat tiang didominasi oleh famili Lauraceae dengan total 7 jenis yang terdistribusi kedalam sepuluh area pengamatan. Jumlah individu tertinggi terdapat pada area IX dengan total 14 individu seperti pada Tabel 4.4 berikut. 15.91 9.09 6.82 6.82 4.55 4.55 4.55 4.55 4.55 2.27 36.36 Fagaceae Elaeocarpaceae Dipterocarpaceae Myrtacaee Alangiaceae Ebenaceae Guttiferae Lauraceae Tiliaceae Crypteroniaceae dll Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Komposisi Jenis Tingkat Tiang yang Terdapat di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan No Famili Spesies Jumlah Individu3000 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X 1 Actinidiaceae Saurauria sp. - - - - - 1 2 - 1 - 2 Alangiaceae Alangium sp. - - - - - - 1 - - - 3 Anacardiaceae Bucchanania sessifolia - - - - - 1 - - - - Drymycarpus lueidus - - - - - 1 - - 1 - Gluta renghas - - - - 1 - - - - 1 Pentaspodon motleyi - - - - 1 - - - - - 4 Annonaceae Alphonsea cylindrica - - - - 1 - - - - - Xylopia fusca - - - - - 1 - - - - 5 Aqiufoliaceae Ilex mangiayi - - - - - 1 - - - - 6 Bombacaceae Diplodiscus sp. - - - - - - - - 1 - Neseria sp. - - - - - - 1 - 1 2 7 Caprifoliaceae Viburnum sp. - - - - - - - - 1 - 8 Crypteroniaceae Dactyloclaudus stenostachys - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 9 Ebenaceae Diospyros sp. 1 - - - - - - 1 - - Diospyros celebica 1 - 2 - - - - - - - Diospyros topoisdes - - - - 1 - - - - - 10 Euphorbiaceae Aporosa benthamina - - 1 - - 1 1 - - - Koilodepas longifolium - - - - - - 1 - - - Macaranga constricta 1 - - - - - - - - Macaranga recurvata - - - - 1 - - - - - 11 Fagaceae Castanopsis sp. - 3 2 1 1 1 1 1 1 1 Lithocarpus elegans - - - - - - - - - 1 Lithocarpus javanicum - - - - - 1 - - - - Quercus sp. - - - 1 - - 2 2 - - 12 Flacourtiaceae Flacourtia rukam - - - - - - - - 1 - 13 Guttiferae Calophyllum floribundum - - - - - - - - - 1 14 Hypericaceae Cratoxylum arborencens - - - - - - - - 1 Cratoxylum sumatranum - - - - - - - - - 1 Illicum tenuifolium - - 1 - - - - - - - 15 Lauraceae Canarium sp. - - - - - - - - 1 - Cinnamomum zeylanicum - 1 - - - - - - - - Cryptocarya temenesia - - - - - - - - - 1 Eucalyptus sp. - - - - - - - - - 1 Lindera polyantha - - - - - 1 - - - - Litsea sp. - - - - - 1 - - - - Litsea angulata - - - - - 1 2 - - Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa komposisi jenis tingkat tiang di area I didimonasi oleh jenis Ficus sp.dengan jumlah 2 individu3000 m². Pada Area II didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 3 individu3000 m². Pada Area III didominasi oleh jenis Diospyros celebica, Castanopsis sp. dan Ficus Scortechini dengan jumlah 2 individu3000 m². Pada Area IV dan V terdapat beberapa tumbuhan dengan jumlah masing-masing 1 individu3000 m². Pada area VI didominasi oleh Eugenia millsi dengan jumlah 2 individu3000 m². Pada area VII didominasi oleh jenis Saurauria sp. dan Quercus sp. dengan jumlah 2 individu3000 m². Pada area VIII didominasi oleh jenis Quercus sp., Litsea angulata, dan Schapium macropodum dengan masing-masing jumlah 2 individu3000 m². Pada area IX ditumbuhi oleh beberapa jenis tumbuhan dengan jumlah yang sama masing-masing 1 individu3000 m². Pada area X didominasi oleh jenis Neseria sp. dengan jumlah 2 individu3000 m². No Famili Spesies Jumlah Individu3000 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X 16 Loganiaceae Norisia maior - 1 - - 1 - - - - - 17 Moraceae Arthocarpus sp. 1 - - - - - - - - - Ficus sp. 2 2 - 1 - - - - - - Ficus drupacea - - - 1 - 1 - - - - Ficus glandulifera - - 1 - - - - - - - Ficus magnoleacefolia - - - 1 - - - 1 - - Ficus scortechini - - 2 - - - - - - - 18 Myrtaceae Eugenia millsi - - - 1 - 2 - - - - Syzygium sp. - - - 1 - - - - - 1 19 Ochnaceae Gomphia serrata - - - - - - - - 1 - 20 Olacaceae Scorodocarpus sp. 1 - - 1 - - - - - 1 Ochanostachys sp. - - - - 1 - - - - - 21 Sapindaceae Guioa sp. - - - - - - - - - 1 22 Sapotaceae Madhuca endertii - 1 - - - - - - - - 23 Sterculiaceae Sterculia cordata - 1 - - - - - - - - Schapium macropodum - - - - - - - 2 - - 24 Theaceae Adiandra sp. - - - - - - - - 1 - 25 Tiliaceae Grewia laurifolia - - - - - - - - 1 - 26 Ulmaceae Gironniera parvifora - - - - - - - - 1 - 27 Urticaceae Elatostema sp. 1 - - - - - - - - - Total 7 11 10 9 9 14 11 9 14 13 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui Castanopsis sp. memiliki persebaran tertinggi di area pengamatan dengan menempati sembilan area dari sepuluh area pengamatan. Persebaran jenis di setiap area memperlihatkan perbedaan yang spesifik, hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda dengan vegetasi di tempat lain karena berbeda faktor lingkungannya. Vegetasi hutan merupakan sesuatu sistem yang dinamis, selalu berkembang sesuai dengan keadaan habitatnya Greig, 1983. Komposisi tingkat famili tingkat tiang tertera pada Gambar 4.4 berikut. Gambar 4.4 Komposisi Famili Tingkat Tiang di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Dari Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa kawasan hutan Gunung Sibuatan didominasi oleh famili Lauraceae sebesar 12,50, diikuti oleh famili Moraceae sebesar 10,71, Anacardiaceae, Euphorbiaceae, Fagaceae dengan jumlah yang sama sebesar 7,14, kemudian Ebenaceae dan Hypericaceae dengan jumlah yang sama sebesar 5,36. Pada kawasan ini terdapat juga famili-famili lain Annonaceae, Bombacaceae dan Myrtaceae yang memiliki nilai sama sebesar 3,57. Tingkat dominansi yang dimiliki famili Lauraceae, Moraceae, dan Anacardiaceae, Euphorbiaceae, dan Fagaceae menunjukan produktivitas 12.50 10.71 7.14 7.14 7.14 5.36 5.36 3.57 3.57 3.57 33.93 Lauracaee Moraceae Anacardiaceae Euphorbiaceae Fagaceae Ebenacae Hypericaceae Annonaceae Bombacaceae Myrtacaeae dll Universitas Sumatera Utara tumbuhan tersebut lebih besar dibandingkan dengan famili lainnya. Setidaknya terdapat tiga faktor lingkungan dan satu faktor genetik intern yang sangat nyata berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi yaitu kandungan nutrien mineral tanah, kelembaban tanah, cahaya matahari, serta keseimbangan sifat genetik antara pertumbuhan tinggi dan diameter suatu pohon Davis dan Jhonson, 1987.

4.1.5 Komposisi Vegetasi Tingkat Pohon.

Pada tingkat pohon didominasi oleh famili Fagaceae dengan total 5 jenis yang terdistribusi ke sepuluh area pengamatan. Jumlah individu tertinggi terdapat pada area VII dengan total 46 individu seperti pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Komposisi Jenis Tingkat Pohon yang Terdapat di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan No Famili Spesies Jumlah Individu12000 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X 1 Annonaceae Xylopia fusca 1 - 1 - 2 2 3 - - 1 2 Arecaceae Areca sp. - - - - 2 - - - - - 3 Crypteroniaceae Dactyloclaudus stenotachys - - 2 - 1 - 4 1 1 2 4 Dilleniaceae Dillenia grandifolia - - - - - 1 3 1 - 2 5 Dipterocarpaceae Dipterocarpus gracillis - 1 - 2 - - 2 1 1 1 Shorea gracillis - - - - - - 1 - - - 6 Ebenaceae Diospyros areolata 1 - - - 4 1 2 1 1 - Diospyros piwsantera - - - - - - - - - 1 7 Elaeocarpaceae Elaeocarpus cynaeus - - - - - 2 1 2 2 1 8 Euphorbiaceae Blumeodendron tokbrai 3 - 1 - - - - 3 1 - Macaranga constricta 1 - - - - - - - - 1 Macaranga recurvata - - - - 1 - - 1 1 - 9 Fagaceae Castanopsis sp. 2 - 4 - 6 7 8 - 4 4 Castanopsis tunggurut 3 1 3 2 2 - 1 3 5 2 Lithocarpus sundaicus - - 1 1 3 - - 3 1 1 Quercus sp. 3 1 - 4 1 - 2 1 5 5 Quercus oidocarpa - - - - - 2 - - - - 10 Guttiferae Calophyllum soulatri - 5 1 2 - - - - 1 2 Mesua assamica - - - - - - 1 - 1 - Mesua lepitoda 2 1 - 1 - 8 3 3 6 3 11 Lauraceae Cinnamomum zeylanicum - - 1 - - - - - 1 - 12 Magnoliaceae Magnolia sp. - - - - 2 - 1 - - - Parchylarnax sp. - - - - - - - - - 1 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa komposisi jenis tingkat pohon di area I didominasi oleh jenis Blumeodendron tokbrai, Castanopsis tunggurut dan Quercus sp. dengan masing-masing jumlah 3 individu12000 m². Pada area II didominasi oleh jenis Calophyllum soulatri dengan jumlah 5 individu12000 m². Pada area III didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 4 individu12000 m². Pada area IV didominasi oleh Quercus sp. dan Eugenia ridleyi dengan masing-masing jumlah 4 individu12000 m². Pada area V didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 6 individu12000 m². Pada area VI didominasi oleh Mesua lepitoda dengan jumlah 8 individu12000 m². Pada area VII didominasi oleh jenis Castanopsis sp. dengan jumlah 8 individu12000 m². Pada area VIII didominasi oleh jenis Blumeodendron tokbrai, Castanopsis tunggurut, Lithocarpus sundaicus, Mesua lepitoda, Swetenia macrophylla dan Arthocarpus sp. dengan masing-masing jumlah 3 individu12000 m². Pada area IX didominasi oleh jenis Mesua lepitoda dengan jumlah 6 individu12000 m². Selanjutnya pada area X didominasi oleh jenis 5 individu12000 m². No Famili Spesies Jumlah Individu12000 m² Area Vegetasi I II III IV V VI VII VIII IX X Talauma villossa - - - 2 - - - - - - 13 Meliaceae Swetenia macrophylla - - 1 - 1 1 1 3 2 1 14 Moraceae Arthocarpus sp. - - - - 1 - - 3 2 2 Arthocarpus hispidus 2 2 - 1 - - - - - - Ficus sp. 1 - - - - 2 1 1 - - 15 Myrtaceae Eugenia ridleyi 1 1 3 4 - 1 4 1 4 4 16 Olacaceae Scorodocarpus sp. - - 1 - 1 - 2 - 1 - 17 Sapindaceae Chrysophyllum roxburgi - - - - 1 - - - - 2 Mischocarpus sp. - - - - 1 - 1 1 - - 18 Theaceae Eurya tricocharpa - - 1 - - 1 1 1 - - Schima wallichi - - 1 - - 1 2 2 1 2 19 Thymeliaceae Aquilaria sp. - - - - 1 - - - - - 20 Tiliaceae Pentace floribunda 1 - - - - 1 - - 1 - Pentace strychnoida - - - - - 1 1 1 - 1 Pentace triptera - - - - 1 - 1 1 - - Total 21 12 21 19 31 31 46 34 42 39 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui beberapa jenis pohon tumbuh hampir di seluruh area pengamatan antara lain Castanopsis tunggurut, Mesua lepitoda dan Eugenia ridleyi yang masing-masing menempati sembilan dari sepuluh area pengamatan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas yang berdampak terhadap persebaran dan pertumbuhan pohon yang ada di area tersebut. Menurut Niyama 1999, faktor-faktor yang membatasi distribusi antara lain iklim, faktor edafis dan interaksi dengan tumbuhan lain. Pola spasial yang didapat dari hutan hujan tropika merupakan kunci penting untuk memahami keberadaan dan kelimpahan jenis-jenis pohon. Komposisi famili tingkat pohon tertera pada Gambar 4.5 berikut. Gambar 4.5 Komposisi Famili Tingkat Pohon di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Dari Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa kawasan hutan Gunung Sibuatan didominasi oleh famili Fagaceae dengan nilai sebesar 13,16, diikuti dengan famili Gutiferae, Magnoliaceae, Moraceae, dan Tiliaceae dengan jumlah yang sama sebesar 7,89, Kemudian famili Dipterocarpaceae, Ebenaceae, Euphorbiaceae, Sapindaceae, dan Theaceae dengan jumlah yang sama sebesar 5,26. Dominasi famili Fagaceae dalam komposisi famili pohon dipengaruhi oleh persebaran jenis yang luas dari famili ini dan tingkat pertumbuhan individu yang tinggi. Sebaran suatu spesies dikontrol oleh faktor lingkungannya terutama 13.16 7.89 7.89 7.89 7.89 5.26 5.26 5.26 5.26 5.26 28.95 Fagaceae Guttiferae Magnoliaceae Moraceae Tiliaceae Dipterocarpaceae Ebenaceae Euphorbiaceae Sapindaceae Theaceae dll Universitas Sumatera Utara berlaku bagi organisme yang mempunyai kisaran kemampuan adaptasi yang sempit Krebs, 1978. 4.2 Struktur Vegetasi 4.2.1 Luas Bidang Dasar LBD

Dokumen yang terkait

Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon dan Potensi Karbon Tersimpan di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kecamatan Merek Kabupaten Karo

1 37 89

Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon dan Potensi Karbon Tersimpan di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kecamatan Merek Kabupaten Karo

0 18 89

Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon dan Potensi Karbon Tersimpan di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kecamatan Merek Kabupaten Karo

0 0 12

Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon dan Potensi Karbon Tersimpan di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kecamatan Merek Kabupaten Karo

0 0 2

Studi Efek Tepi Perkebunan Rakyat Terhadap Struktur dan Komposisi Vegetasi di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 2

Studi Efek Tepi Perkebunan Rakyat Terhadap Struktur dan Komposisi Vegetasi di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 2

Studi Efek Tepi Perkebunan Rakyat Terhadap Struktur dan Komposisi Vegetasi di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 5

Studi Efek Tepi Perkebunan Rakyat Terhadap Struktur dan Komposisi Vegetasi di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 4

Studi Efek Tepi Perkebunan Rakyat Terhadap Struktur dan Komposisi Vegetasi di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 2 70

STUDI EFEK TEPI PERKEBUNAN RAKYAT TERHADAP STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI DI KAWASAN HUTAN GUNUNG SIBUATAN KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains NATANAIL JAWAK

0 0 14