4.7 Iklim Mikro
Iklim mikro di suatu daerah merupakan faktor penentu dalam kehidupan organisme terutama vegetasi. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yang
tertera pada Tabel 4.67
Tabel 4.67 Data Iklim Mikro
Parameter Area
Intensitas Cahaya
Cd Suhu
Udara C
Suhu Tanah
C pH
Tanah Kelembaban
Udara Kecepatan
angin ms
I
779 28.45
25.5 5.8
72 3.2
II
527 27.45
22.5 5.75
74 2
III
503 26.7
22 5.5
76 1.8
IV
296 24.25
20.5 5.55
78.5 1.5
V
229 23.55
19.5 5.35
80 1
VI
280 22.75
19 5.55
81 1
VII
166.5 26.95
19 5.2
83 0.6
VIII
253 21.65
18.5 4.85
84.5 0.2
IX
281.5 21.7
19 5.55
86.5 0.2
X
55 22.25
19 5.5
86
Dari Tabel 4.67 dapat diketahui variasi nilai dari enam parameter yang meliputi intensitas cahaya, suhu udara, suhu tanah, pH tanah, kelembaban udara,
dan kecepatan angin yang diukur di sebelas titik sepanjang 200 m dari tepi hutan. Parameter iklim mikro menunjukan perubahan seiring pertambahan jarak dari tepi
menuju interior hutan. Intensitas cahaya mengalami penurunan mulai dari 779 Cd–55 Cd. Suhu udara memiliki nilai yang bervaiasi mulai dari 21,65
o
C–28,45
o
C. Suhu tanah memiliki nilai yang bervaiasi mulai dari 18,5
o
C–25,5
o
C. pH tanah mengalami penurunan dari 5,8–4,85. Kelembaban udara mengalami
peningkatan mulai dari 72–87. Kecepatan angin mengalami penurunan mulai dari 3,2 ms–0 ms.
Perubahan nilai dari keseluruhan iklim mikro sangat dipengaruhi oleh kondisi vegetasi yang ada di kawasan hutan. Menurut Palilingan et al., 2005,
iklim mikro di suatu daerah merupakan faktor penentu dalam kehidupan organisme terutama manusia, hewan, dan vegetasi. Perubahan iklim mikro suhu
dan kelembaban terutama di suatu daerah terjadi sebagai akibat dari perubahan atau alih fungsi lahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai efek tepi perkebunan masyarakat terhadap struktur dan komposisi vegetasi di kawasan hutan Gunung
Sibuatan Kecamatan Merek Kabupaten Karo dapat disimpulkan bahwa: a.
Ditemukan sebanyak 19 jenis tumbuhan bawah yang termasuk kedalam 10 famili dan 315 individu, 24 jenis semai yang termasuk kedalam 19 famili dan
395 individu, 44 jenis pancang yang termasuk 26 famili dan 171 individu, 56 jenis tiang yang termasuk kedalam 27 famili dan 107 individu, 38 jenis pohon
yang termasuk kedalam 20 famili dan 296 individu. b.
Struktur vegetasi memperlihatkan pengaruh efek tepi sejauh 140 meter dari tepi hutan dan vegetasi tingkat pohon, tiang, pancang dan semai didominasi
oleh famili Fagaceae sedangkan tumbuhan bawah didominasi oleh famili Selaginellaceae.
c. Indeks keanekaragaman vegetasi termasuk dalam kategori rendah dengan
nilai 1H’2. I
ndeks keseragaman vegetasi termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai 0,5E1.
d. Indeks kesamaan tertinggi terdapat pada tingkat semai antara area V dan area
VI diperoleh nilai IS tertinggi sebesar 63,16 dan kesamaan tergolong mirip. e.
Efek tepi mempengaruhi iklim mikro diantaranya, intensitas cahaya mengalami penurunan mulai dari 779 Cd-5,5 Cd. Suhu udara mengalami
penurunan dari 28,45
o
C-21,65
o
C. Suhu tanah mengalami penurunan dari 25,5
o
C-18,5
o
C. pH tanah memiliki variasi angka dari 4,85-5,8. Kelembaban udara mengalami peningkatan mulai dari 72-87. Kecepatan angin
mengalami penurunan dari 3,2 ms-0 ms.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Kategori