3.2.4 Vegetasi
Berdasarkan pengamatan di area penelitian, vegetasi yang umum di jumpai pada zona inti hutan yaitu dari famili Fagaceae, Guttiferae, Lauraceae,
Moraceae, Myrtaceae, dan Selaginellaceae dimana kawasan penelitian merupakan hutan hujan tropis dan pada daerah tepi hutan Berdasarkan
pengamatan di area penelitian, vegetasi yang dijumpai pada daerah tepi merupakan kawasan perkebunan masyarakat yang umumnya ditananmi oleh
tumbuhan kopi Coffea arabica, jeruk Citrus sinensis, dan sayur mayur yang didominasi famili Solanaceae. Pada daerah tepi ini juga ditumbuhi oleh semak,
dan tumbuhan herba.
3.3 Metode Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu penentuan lokasi penelitian secara sengaja yang dianggap
representatif. Pengamatan dilakukan dengan metode kuadrat pada area seluas 60×200 meter 1.2 Ha.
3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Di Lapangan
3.4.1.1 Analisis Vegetasi
Pada lokasi penelitian ditentukan 10 area analisis vegetasi mulai dari tepi hutan sampai zona inti hutan sejauh 200 meter tanpa interval jarak antar area di
ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Setiap area terdiri atas 3 plot ukuran 20×20 meter yang sejajar dengan tepi hutan. Pada masing-masing plot
dibuat subplot dan dilakukan analisis vegetasi sesuai dengan kategori tumbuhan
Indriyanto, 2005 :
a. Tumbuhan bawah : 1×1 meter
b. Semai
: 2×2 meter c.
Pancang : 5×5 meter
d. Tiang
: 10×10 meter e.
Pohon : 20×20 meter Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
Kategori pohon, tiang dan pancang diukur keliling batangnya dengan cara melilitkan pita ukur meteran dengan ketentuan DBH Diameter Breast Height
yaitu pengukuran keliling batang setinggi dada 1,3 m. Kategori semai dan tumbuhan bawah Ground cover hanya dihitung jumlah individu masing-masing
jenis tumbuhan dalam plot. Sampel tumbuhan dikoleksi dengan memberi label gantung beserta kode
pengkoleksian dan dicatat ciri-ciri morfologinya, sampel disusun dalam koran, dimasukkan ke dalam plastik dan disiram dengan alkohol 70. Plastik ditutup
dengan rapat menggunakan lakban setelah udara dalam plastik dikosongkan kemudian dibawa dilaboratorium untuk dikeringkan dengan menggunakan oven.
3.4.1.2 Pengukuran Variabel Iklim Mikro
Pengukuran variabel iklim mikro dilakukan di sepanjang area analisis vegetasi. Variabel iklim mikro yang diukur meliputi intensitas cahaya, kecepatan
angin, suhu udara, suhu tanah dan kelembaban udara. Seluruh variabel iklim mikro diukur pada pagi hari antara pukul 08.00-11.00 WIB. Lampiran 3.
3.4.2 Di Laboratorium
Spesimen yang berasal dari lapangan dikeringkan dengan menggunakan oven hingga beratnya konstan dan selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan
buku-buku acuan antara lain: a.
Tree Flora of Malaya. A Manual for Foresters Volume 1 Whitmore, 1972 b.
Tree Flora of Malaya. A Manual for Foresters Volume 2 Whitmore, 1973 c.
Tree Flora of Malaya. A Manual for Foresters Volume 3 Phil, 1978 d.
A Field Guide to Common Sumatran Trees Draft Wulf, 1978 e.
Flora Van Steenis, 1987. f.
Malesian Seed Plants Volume 1 – Spot-Characters An Aid for Identification of Families and Genera Balgooy, 1997.
g. Malesian Seed Plants Volume 2 – Portraits of Tree Families Balgooy, 1998.
h. Plant Resources of South-East Asia. Timber Tree Volume 1-3 Soerianegara
R. H. M. J. Lemmens, 1998.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Analisis Data 3.5.1 Analisis Vegetasi