2.4 Efek Tepi
Efek tepi adalah perbedaan dalam faktor biotik atau abiotik yang terjadi di perbatasan dari suatu fragmen habitat relatif terhadap zona inti habitat tersebut.
Efek tepi dapat terlihat dari perubahan gradual mikroklimat serta pola vegetasi dari tepi hingga ke zona inti hutan. Efek tepi dapat mempengaruhi struktur, fungsi
dan komposisi hutan, dan bahkan mengarah pada degradasi fragmen hutan
Fardila dan Sutomo, 2011.
Semua daerah tepi sedikitnya memiliki dua kesamaan: pertukaran atau aliran energi, material, atau pergerakan organisme di perbatasan, dan perubahan
dalam proses biofisik dan struktur dan komposisi ekosistem. Efek langsung dari terbentuknya tepi meliputi: 1 gangguan fisik terhadap vegetasi dan tanah, 2
perubahan gradien iklim lingkungan seperti cahaya, kecepatan angin, kelembaban, dan 3 meningkatkan akses organisme, materi pollen, biji, polutan dan energi.
Semua daerah tepi ditandai dengan adanya perubahan gradien abiotik dan biotik yang memberikan efek secara langsung Weins, 1992.
Respon organisme terhadap keberadaan daerah tepi hutan menimbulkan dampak primer dan sekunder. Respon secara primer terjadi secara langsung pada
daerah tepi. Di tepi hutan, respon primer meliputi kerusakan pohon dan vegetasi lainnya, gangguan lantai hutan dan tanah; siklus nutrisi dan dekomposisi.
Selanjutnya, respon sekunder merupakan hubungan antara proses di daerah tepi hutan seperti regenerasi, pertumbuhan, reproduksi, dan mortalitas dan respon
primer seperti kepadatan pancang, tutupan tanah, dan ketinggian semak dan komposisi spesies Baker dan Dillon, 2000.
Zona inti hutan tidak selalu dalam keadaan statis; area ini dapat meluas atau menyusut dari waktu ke waktu tergantung pada matriks hutan sekitarnya. Hal
ini secara umum terjadi pada hutan yang terfragmentasi secara terus-menerus menjadi bentuk yang lebih kecil meliputi kuantitas dan kualitas pada zona inti
hutan. Kuantitas zona inti hutan menurun seiring penurunan luasan hutan dan isolasi hutan. Kualitas hutan menurun sejalan penurunan luasan hutan yang
mengakibatkan perubahan iklim mikro dan efek tepi Forman, 1995.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Iklim Mikro