Defenisi HIVAIDS TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi HIVAIDS

Human Immunodefeciency Virus HIV adalah virus yang berasal dari lentivirus primata. Virus ini merupakan agen penyebab dari AIDS. HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1981. HIV merupakan retrovirus, anggota genus Lentivirus, dan menunjukkan banyak gambaran fisikokimia yang merupakan ciri khas famili. HIV memiliki karakteristik morfologi yang unik yaitu nukleoid berbentuk silinder di dalam virion matur. Pada penggunaan mikroskop elektron di dalam partikel ekstraseluler yang dipotong maka akan terlihat nukleoid berbentuk batang dan ini merupakan tanda untuk diagnostik Brooks, Butel, Morse, 2001. Virus ini menginduksi penurunan sistem imun sehingga ketika seseorang terinfeksi HIV dapat mengakibatkan infeksi oportunistik yang fatal. Virus tersebut akan menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan tubuh yaitu sel CD+4, sel T dan makrofag dengan cara menghancurkan atau merusak fungsinya. Berdasarkan Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak PPIA 2012, AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Dengan penjabaran : Acquired - berarti bahwa penyakit ini tidak diturunkan secara herediter, tetapi berkembang setelah lahir dari kontak dengan penyakit sebagai agen penyebab dalam hal ini, HIV Immunodeficiency – berarti bahwa penyakit ini ditandai oleh melemahnya sisten kekebalan tubuh Syndrome – mengacu pada sekelompok gejala yang secara kolektif mengindikasikan atau menandakan suatu penyakit. Dalam kasus AIDS ini dapat mencakup pengembangan infeksi tertentu dan atau kanker, serta penurunan jumlah sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan tubuh seseorang Universitas Sumatera Utara AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan Tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang sistem tubuh manusia sesudah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Setelah kehilangan kekebalan tubuh maka penderita AIDS akan mudah terkena infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS juga sering sekali menderita keganasan Djuanda, 2011.

2.2. Epidemiologi