5.3 Tingkat Pengetahuan Petani Terhadap Teknologi Jajar Legowo
Tingkat pengetahuan petani diukur dengan pertanyaan melalui kuesioner yang diajukan pada petani tentangpenerapan teknologi jajar legowo. Penilaian tingkat
pengetahuan petani dengan menggunakan skor pada setiap pertanyaan dengan rentang skor 1-3 sebanyak 10 pertanyaan , dengan kriteria penilaian sebagai
berikut: Skor
Kategori Skor antara 10-16
: Rendah Skor antara 17-23
: Sedang Skor antara 24-30
: Tinggi Untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani yang menerapkan sistem jajar
legowo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12. Jumlah dan Persentase Tingkat Pengetahuan Petani Sampel. Tingkat pengetahuan
Jumlah petani Persentase
Rendah Sedang
6 20
Tinggi 24
80
Jumlah 30
100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sampel yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 24 orang 80, tingkat pengetahuan sedang 6 orang 20, dan
tidak ada petani yang memiliki pengetahuan rendah. Menurut wawancara yang dilakukan terhadap petani, biasanya para petani sering berkumpul untuk
bercengkrama atau bertukar informasi di warung tempat minum teh atau kopi antara petani satu dengan petani yang lainnya, sehingga setiap informasi yang ada
cepat menyebar ke petani lainnya, selain itu kontak tani juga sering berbagi
Universitas Sumatera Utara
informasi tentang teknologi yang sedang berkembang salah satunya tentang teknologi sistem tanam jajar legowo.
Dengan demikian, hipotesis yang mengatakan tingkat pengetahuan petani terhadap sistem tanam jajar legowo di daerah penelitian tinggi diterima.
5.4 Tingkat Adopsi Petani Sampel Terhadap TeknologiJajar Legowo
Tingkat adopsi petani sampel yang menerapkan sistem jajar legowo diukur dengan pertanyaan melalui kuesioner yang diajukan pada petani memuat seputar
teknologi jajar legowo. Penilaian tingkat adopsi petani dengan menggunakan skor pada setiap pertanyaan dengan rentang skor 1-3, dengan kriteria penilaian sebagai
berikut: Skor
Kategori Skor antara 15-25
: Rendah Skor antara 26-35
: Sedang Skor antara 36-45
: Tinggi Untuk mengetahui tingkat adopsi petani sampel yang menerapkan sistem jajar
legowo dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 13.Jumlah dan Persentase Tingkat Adopsi Petani Sampel Tingkat Adopsi
Jumlah jiwa Persentase
Rendah Sedang
8 26,6
Tinggi 22
73,4
Total 30
100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa petani sampel yang memiliki tingkat adopsi tinggi sebanyak 22 petani 73,4, tingkat adopsi sedang 8 petani 26,6 dan
tidak ada petani yang memiliki tingkat adopsi rendah. Petani yang memiliki tingkat adopsi tinggi karena mereka merasakan banyak keuntungan dari sistem
Universitas Sumatera Utara
tanam jajar legowo ini, antara lain: peranakan jauh lebih banyak, hemat bibit, hemat pupuk, penyemprotan lebih merata dan hemat pestisida, hemat pupuk
karena yang dipupuk tanaman yang berada dibarisan, mengindefikasi serangan hama dan penyakit lebih mudah.
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan tingkat adopsi petani terhadap teknologi jajar legowo di daerah penelitian tinggi diterima
5.5 Uji Perbedaan Hasil Panen Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Teknologi Sistem Tanam Padi Jajar Legowo
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil panen yang diperoleh petani dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14. Hasil Uji SPSS Perbedaan Hasil Panen
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Produksi sebelum jajar legowo Kg -
Produksi sesudah jajar legowo Kg
- 7.9166
7E2 248.12515 45.30125
- 884.31812
- 699.01521
- 17.476
29 .000
Dari hasil SPSS diperoleh bahwa nilai signifikansi sebesar 0,00. Nilai ini lebih
kecil dari 0,05. Sehingga nilai P-value0,05, maka H
1
diterima. Artinya ada perbedaan nyata antara hasil panen yang diperoleh petani sebelum dan sesudah
menerapkan sistem tanam jajar legowo. Hasil ini diperoleh dengan confidence interval 95.
Universitas Sumatera Utara
Nilai t hitung diperoleh sebesar 17,47. Nilai ini lebih besar dari t tabel pada df 29 adalah 1,66 sehingga jika t hitung t tabel, maka H
1
diterima, yang artinya ada perbedaan yang nyata antara hasil panen yang diperoleh petani sebelum dan
sesudah menerapkan sistem tanam jajar legowo.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN