Persemaian Pengolahan Tanah Penanaman Padi Pengaturan Air Pemupukan Penyiangan Pengendalian Hama Penyakit

2. Persemaian

Persemaian seluas 5 dari luas lahan yang akan ditanami. Pemeliharaan persemaian dilakukan seperti pada umumnya, disiram jika kemarau dan diberi pupuk agar pertumbuhan bibit baik dan subur.

3. Pengolahan Tanah

Tanah diolah sempurna 2 kali bajak, 2 kali garu, dengan kedalam olah 15-20 cm. Bersamaan dengan pengolahan tanah, dilakukan perbaikan pematang sawah, jangan sampai ada yang bocor.

4. Penanaman Padi

Cara tanam adalah jajar legowo 2:1 atau 4:1. Pada jajar legowo 2:1 setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan pinggir lebih rapat, yaitu 10 cm. Untuk mengatur jarak tanam digunakan caplakpenggaris ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo 2:1 dicaplak satu arah saja. Sedangkan jajar legowo 4:1 dicaplak kearah memanjang dan memotong.

5. Pengaturan Air

Pengaturan air di lahan hanya macak-macak saja setelah umur padi 3-4 hari. Setelah 10-15 HST atau sesudah penyiangan dan pemupukan susulan pertama, air dimasukkan mengikuti tinggi tanaman. Universitas Sumatera Utara

6. Pemupukan

Pupuk dasar diberikan dengan cara disebar,dengan dosis 13 bagian Urea dan seluruh dosis SP-36. Pupuk pertama diberikan setelah tanaman berumur 15 HST atau sesudah penyiangan, dan pupuk susulan kedua diberikan pada 45 HST, dosis pupuk diberikan sesuai dengan anjuran setempat.

7. Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada umur 15 HST atau sebelum pemberian pupuk susulan pertama. Selanjutnya penyiangan dilakukan sesuai dengan keadan gulma.

8. Pengendalian Hama Penyakit

Dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu PHT, hama penggerek batang dikendalikan dengan Furadan 3G atau Dharmafur 34 dengan takaran 18-20 kgha. Hama lain seperti wereng, walang sangit dan hama putih, dikendalikan dengan penyemprotan Darmabas dengan dosis 1-2 literha. Penyakit lain seperti tungro, kerdil kresek, dikendalikan dengan sanitasi lingkungan bila masih dibawah ambang batas. Tetapi lebih baik pengendalian hama penyakit dilakukan dengan sistem pemantauan, dan jika memungkinkan hindari penggunaan pestisida.

9. Panen