Hubungan Faktor Pendukung dengan Sikap dan Tindakan

45 kebudayaan, ancaman dan manfaat. Perilaku baik yang didasari oleh pengetahuan akan tetap bertahan dibandingkan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

4.10 Hubungan Faktor Pendukung dengan Sikap dan Tindakan

Responden Hasil analisis ini menunjukkan ada tidaknya hubungan antara beberapa faktor pendukung Suami, keluarga, petugas kesehatan, media dan lokasi tempat tinggal dengan sikap dan tindakan responden. Pada analisis ini, dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji statistik non parametrik. Tabel 4.14 Hasil analisis hubungan faktor pendukung suami dengan sikap responden n=220 Variabel Sikap P Value Baik Cukup Kurang Suami Mendukung Tidak mendukung 7244,2 2950,9 6137,4 2035,1 3018,4 814 0,624 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung suami dengan sikap responden diperoleh nilai signifikan 0,624 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung suami dengan sikap responden. Tabel 4.15 Hasil analisis hubungan faktor pendukung keluarga besar dengan sikap responden n=220 Variabel Sikap P Value Baik Cukup Kurang Keluarga Mendukung Tidak mendukung 6751,9 3437,4 4333,3 3841,8 1914,7 1920,9 0,090 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung keluarga dengan sikap responden diperoleh nilai signifikan 0,090 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung keluarga dengan sikap responden. Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.16 Hasil analisis hubungan faktor pendukung petugas kesehatan dengan sikap responden n=220 Variabel Sikap P Value Baik Cukup Kurang Petugas Kesehatan Memberi penyuluhan Tidak member 4843,6 5348,2 4440 3733,6 1816,4 2018,2 0,619 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung petugas kesehatan dengan sikap responden diperoleh nilai signifikan 0,619 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung petugas kesehatan dengan sikap responden. Tabel 4.17 Hasil analisis hubungan faktor pendukung media dengan sikap responden n=220 Variabel Sikap P Value Baik Cukup Kurang Media Memberi informasi Tidak member 5347,3 5348,2 4035,7 3733,6 1917,6 1917 0,911 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung media dengan sikap responden diperoleh nilai signifikan 0,911 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung media dengan sikap responden. Tabel 4.18 Hasil analisis hubungan faktor pendukung lokasi tempat tinggal dengan sikap responden n=220 Variabel Sikap P Value Baik Cukup Kurang Lokasi Dekat Jauh 1030,3,3 9148,7 1339,4 6836,4 1030,3 2815 0,051 Universitas Sumatera Utara 47 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung lokasi dengan sikap responden diperoleh nilai signifikan 0,051 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung lokasi dengan sikap responden. Tabel 4.19 Hasil analisis hubungan faktor pendukung suami dengan tindakan responden n=220 Variabel Tindakan P Value Baik Cukup Kurang Suami Mendukung Tidak mendukung 3420,9 1729,8 10866,3 3154,4 2112,9 915,8 0,263 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung suami dengan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,263 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung suami dengan tindakan responden. Tabel 4.20 Hasil analisis hubungan faktor pendukung keluarga dengan tindakan responden n=220 Variabel Tindakan P Value Baik Cukup Kurang Keluarga Mendukung Tidak mendukung 3627,9 1516,5 7255,8 6773,6 2116,3 99,9 0,026 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung keluarga dengan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,026 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung keluarga dengan tindakan responden. Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.21 Hasil analisis hubungan faktor pendukung petugas kesehatan dengan tindakan responden n=220 Variabel Tindakan P Value Baik Cukup Kurang Petugas Kesehatan Memberi penyuluhan Tidak member 2522,7 2623,6 6962,7 7063,6 1614,5 1412,7 0,923 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung petugas kesehatan dengan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,923 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung petugas kesehatan dengan tindakan responden. Tabel 4.22 Hasil analisis hubungan faktor pendukung media dengan tindakan responden n=220 Variabel Tindakan P Value Baik Cukup Kurang Media Memberi informasi Tidak member 3128,7 2017,9 5550,9 8475 2220,4 87,1 0,001 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung media dengan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,001 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung media dengan tindakan responden. Tabel 4.23 Hasil analisis hubungan faktor pendukung lokasi tempat tinggal dengan tindakan responden n=220 Variabel Tindakan P Value Baik Cukup Kurang Lokasi Dekat Jauh 39,1 4825,7 2678,8 11360,4 412,1 2613,9 0,087 Berdasarkan analisis hubungan faktor pendukung media dengan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,051 0,05. Nilai tersebut menunjukkan Universitas Sumatera Utara 49 bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendukung lokasi dengan tindakan responden. Berdasarkan hasil analisis hubungan faktor pendukung dengan sikap responden menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel faktor pendukung dengan sikap responden. Sikap responden akan tetap baik mesikupun suami dan keluarga tidak mendukung pemanfaatan imunisasi. Menurut peneliti, sikap responden lebih dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dibandingkan dengan faktor pendukung. Semakin tinggi pengetahuan ibu maka akan mempengaruhi sikap ibu dalam pemanfaaan imunisasi. Pengetahuan mengenai penyakit akan mendorong ibu untuk mencari pencegahan yang paling efektif, aman, dan mudah dilakukan, sesuai dengan tujuan imunisasi adalah suatu tindakan yang mudah, aman, dan efektif dalam pencegahan penyakit Purnama, dkk., 2008 Berdasarkan hasil analisis hubungan faktor pendukung suami, keluarga, petugas kesehatan, media dan lokasi tempat tinggal dengan tindakan responden menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keluarga dan media dengan tindakan responden. Hal ini menjelaskan bahwa tindakan baik responden dipengaruhi oleh dukungan keluarga dan juga media dalam pemanfaatan imunisasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahmawati 2014, yang menyatakan bahwa terdapat adanya pengaruh dukungan keluarga dengan tindakan responden dikarenakan responden yang memiliki bayi atau balita dengan status imunisasi tidak lengkap sebagian besar tidak mendapat dukungan dari keluarganya, sebaliknya responden yang memilki bayi atau balita dengan status imunisasi lengkap yang sebagian besar mendapat dukungan dari keluarga. Universitas Sumatera Utara 50 Menurut gunawan 2009, keaktifan ibu dalam program imunisasi tidak lepas dari pengaruh dukungan keluarga karena salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap seseorang yaitu pengaruh orang lain yang dianggap penting diantaranya adalah keluarga. Dukungan yang baik dari keluarga dapat memperkuat perilaku ibu untuk mengimunisasikan anaknya agar mempunyai kekebalan dan terhindar dari beberapa penyakit tertentu, sehingga ibu akan dengan rutin membawa anaknya untuk diimunisasi. Sedangkan sikap keluarga yang tidak mendukung akan memperlemah perilaku ibu, yang membuat ibu tidak mengimunisasikan bayinya diantaranya keluarga berfikir bahwa imunisasi akan menyebabkan bayi menjadi demam, sehingga bayi tidak diizinkan untuk imunisasi berikutnya. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ningrum 2006 mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Banyudono Kabupaten Boyolali di peroleh hasil bahwa motivasi dan pengetahuan ibu berpengaruh positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar, sedangkan tingkat pendidikan dan jarak rumah tidak mempunyai pengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar. Universitas Sumatera Utara 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN