Hubungan Pengetahuan Responden dengan Sikap dan Tindakan

43 2009 bahwa usia tidak mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi. Hasil analisis antara pendidikan terakhir dengan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,347. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak mempengaruhi tindakan ibu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Destiyanta 2015 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan ketepatan jadwal mengikuti imunisasi campak di wilayah kerja Puskesmas Weru. Pada korelasi kategori pekerjaan dengan tindakan responden, menunjukkan bahwa pegawai mempunyai tindakan yang baik. Hasil analisis korelasi antara pekerjaan dan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,960. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho 2012 yang menyatakan bahwa pekerjaan mempengaruhi perilaku ibu sehingga mempengaruhi status imunisasi anak.

4.9 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Sikap dan Tindakan

Responden Hasil analisis ini menunjukkan ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan responden dengan sikap responden. Tabel 4.12 Hasil analisis hubungan pengetahuan responden dengan sikap responden n=220 Variabel Sikap P Value Baik Cukup Kurang Pengetahuan Baik Cukup Kurang 4358,1 5043,9 825 2533,8 4640,4 1031,2 68,1 1815,8 1443,8 0,000 Berdasarkan analisis hubungan pengetahuan dengan sikap responden menunjukkan bahwa persentase tertinggi responden ada pada pengetahuan baik dengan sikap baik yaitu sebanyak 58,1. Dengan nilai signifikan 0,000 0,05. Universitas Sumatera Utara 44 Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden mempengaruhi sikap responden mengenai imunisasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rinzani dkk 2009, yang menjelaskan bahwa pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi sikap sehingga terjadinya perubahan perilaku namun perlu beberapa faktor lain untuk terciptanya perilaku yang baik pula. Penelitian lain yang dilakukan oleh Purnama dkk 2008 juga diperoleh hubungan antara pengetahuan ibu dengan sikap ibu terhadap imunisasi. Tabel 4.13 Hasil analisis hubungan pengetahuan responden dengan tindakan responden n=220 Variabel Tindakan P Value Baik Cukup Kurang Pengetahuan Baik Cukup Kurang 1317,6 3530,7 39,4 4763,5 6960,5 2371,9 1418,9 108,8 618,8 0,026 Berdasarkan analisis hubungan pengetahuan dengan tindakan responden diperoleh nilai signifikan 0,026 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden mempengaruhi tindakan responden mengenai imunisasi. Semakin tinggi pengetahuan ibu, kecenderungan untuk membentuk sikap positif akan lebih besar, sehingga akan membentuk perubahan sikap ibu yang merupakan dorongan terjadinya perubahan perilaku. Penelitian ini sesuai dengan teori HBM yang menyatakan bahwa salah satu faktor perubahan perilaku adalah pengetahuan disamping kepercayaan, sosiodemografi, Universitas Sumatera Utara 45 kebudayaan, ancaman dan manfaat. Perilaku baik yang didasari oleh pengetahuan akan tetap bertahan dibandingkan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

4.10 Hubungan Faktor Pendukung dengan Sikap dan Tindakan