21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross sectional yang didukung oleh data primer berupa data yang diperoleh langsung
melalui pengisian kuesioner yang dijawab oleh responden. 3.2
Waktu dan Tempat Pengambilan Data Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada Maret 2016 di Kecamatan Grong-grong, Kabupaten Pidie, Aceh melalui pengisian kuesioner oleh responden
secara langsung.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau yang diteliti Notoatmojo, 2005. Populasi dalam penelitian adalah ibu yang memiliki bayi dan
balita di Kecamatan Grong-grong, Kabupaten Pidie, Aceh yaitu sebanyak 506 data diperoleh dari tenaga kesehatan puskesmas Grong-grong.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010. Jumlah sampel dihitung dengan metode Rousoft dengan persen kesalahan 5.
Sampel dihitung berdasarkan jumlah populasi sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 220. Sampel di ambil secara proporsi dari setiap desa di Kecamatan
Grong-grong, Kabupaten Pidie, Aceh. 1.
desa Daka: 32 32506 x 220= 14 responden
Universitas Sumatera Utara
22 2.
desa Teungoh: 32 32506 x 220= 14 responden 3.
desa Pangge pilok: 16 16506 x 220= 7 responden 4.
desa Beureuleung: 65 65506 x 220= 28 responden 5.
desa Paya: 14 14506 x 220= 6 responden 6.
desa Mesjid Beurleung: 25 25506 x 220= 11 responden 7.
desa Baroh: 34 34506 x 220= 15 responden 8.
desa Gintong: 57 57506 x 220= 25 responden 9.
desa Mee: 28 28506 x 220= 12 responden 10.
desa Grong-grong: 78 78506 x 220= 34 responden 11.
desa Sentosa: 19 19506 x 220= 8 responden 12.
desa Karieng: 50 50506 x 220= 21 responden 13.
desa Nicah: 22 22506 x 220= 9 responden 14.
desa Mesjid M: 17 17506 x 220= 8 responden 15.
desa Sukon: 17 17506 x 220= 8 responden Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi
adalah persyaratan yang harus dipenuhi responden yang ditentukan oleh peneliti untuk dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian Notoatmodjo, 2002.
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a.
ibu yang memiliki balita. b.
ibu yang bersedia menjawab kuesinoer dengan baik Kriteria ekslusi yaitu kriteria dimana responden penelitian yang telah
memenuhi persyaratan inklusi tetapi tidak dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian Notoatmodjo, 2002. Adapun kriteria ekslusi yang dimaksud adalah:
a. ibu yang memiliki balita tetapi tidak bersedia menjawab kuesioner
Universitas Sumatera Utara
23 b.
ibu yang tidak menjawab kuesioner secara lengkap.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden di Kecamatan Grong-grong, Kabupaten Pidie, Aceh. Kuesioner terdiri
dari 5 bagian yaitu: a.
data demografi berupa biodata responden yang terdiri dari 4 pertanyaan, yaitu nama, umur, pendidikan dan pekerjaan.
b. pengetahuan responden terdiri dari 14 poin pertanyaan pilihan ganda yang
meliputi pengetahuan umum mengenai manfaat, jenis, jadwal dan efek samping imunisasi.
c. sikap responden terdiri dari 5 poin pernyataan meliputi sikap responden
terhadap program imunisasi, jawaban berupa ya, tidak dan ragu-ragu. d.
tindakan responden terdiri dari 5 poin pertanyaan meliputi tindakan responden terhadap imunisasi, jawaban berupa ya dan tidak.
e. faktor pendukung responden terdiri dari 5 poin pertanyaan meliputi faktor-
faktor yang mendukung pemanfaatan imunisasi, jawaban berupa ya dan tidak.
3.5 Penilaian Pengetahuan, Sikap, Tindakan dan Faktor Pendukung
3.5.1 Penilaian Pengetahuan
Pada penilaian pengetahuan terdapat 14 empat belas pertanyaan, setiap jawaban yang benar pada kuesioner diberi nilai 2, jawaban yang salah diberi nilai
0, dan total nilai adalah 28. Menurut Riduan yang dikutip oleh Simanjuntak 2011, skala pengukuran dapat dikategorikan:
a. baik, bila total nilai 20-28
b. cukup, bila total nilai 12-18
Universitas Sumatera Utara
24 c.
kurang, bila total nilai 0-10
3.5.2 Sikap
Pada pengujian sikap terdapat 5 pertanyaan, setiap jawaban ya akan diberi nilai 2, jawaban tidak akan diberi nilai 0 dan jawaban ragu-ragu akan diberi nilai
1, total nilai 10. Skala pengukuran untuk sikap dapat dikategorikan :
a. baik, bila total nilai 8-10
b. cukup, bila total nilai 5-7
c. kurang, bila total nilai 0-4
3.5.3 Tindakan
Pada pengujian tindakan terdapat 5 pertanyaan, pertanyaan 1, 3, dan 4, setiap jawaban ya akan diberi nilai 2 dan jawaban tidak akan diberi nilai 0,
pertanyaan 2 dan 5, setiap jawaban ya akan diberi nilai 0 dan jawaban tidak akan diberi nilai 2, total nilai adalah 10.
Skala pengukuran untuk tindakan dapat dikategorikan : a.
baik, bila total nilai 8-10 b.
cukup, bila total nilai 4-6 c.
kurang, bila total nilai 0-2
3.5.4 Faktor Pendukung
Pada pengujian faktor pendukung terdapat 5 pertanyaan, pertanyaan 1, 3, dan 4, setiap jawaban ya akan diberi nilai 2 dan jawaban tidak akan diberi nilai 0,
pertanyaan 2 dan 5, setiap jawaban ya akan diberi nilai 0 dan jawaban tidak akan diberi nilai 2, total nilai adalah 10.
Universitas Sumatera Utara
25 Skala pengukuran untuk tindakan dapat dikategorikan :
a. baik, bila total nilai 8-10
b. cukup, bila total nilai 4-6
c. kurang, bila total nilai 0-2
3.6 Pembuatan dan Pengembangan Kuesioner
Sebelum kuesioner digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya di dalam penelitian, terlebih dahulu di lakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Uji
ini dilakukan pada minimal 30 orang yang tidak termasuk responden tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden di lokasi penelitian
Notoatmojo, 2002.
3.6.1 Uji validitas
Uji validitas merupakan alat untuk mengukur kevalidan suatu instrument. Sebuah instrument dinyatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan
dan dapat menunjukkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Notoatmodjo, 2002. Dalam penelitian ini, kuesioner telah divalidasi sebanyak 2 kali. Pada uji
pertama hasil uji validasi menunjukkan ada beberapa soal memiliki nilai p value 0,05 dan dinyatakan tidak valid, sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam
struktur kalimat untuk memudahkan responden lebih memahami isi dari pertanyaan. Kalimat yang tidak jelas akan menyulitkan responden, sehingga
jawaban yang diberikan dapat menyebabkan kuesioner menjadi tidak valid. Hasil pengujian kedua, pada kategori pengetahuan terdapat satu butir soal memiliki nilai
p value 0,05 dan dinyatakan tidak valid sehingga soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian. Namun selebihnya memiliki nilai p value 0,05 dan
dinyatakan valid sehingga dapat digunakan untuk penelitian.
Universitas Sumatera Utara
26
3.6.2 Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu variabel dilakukan uji
statistik dengan melihat nilai Cronbatch’s Alpha, dimana syarat reliabilitas adalah p value
α 0,05 Situmorang, dkk., 2008. Pada penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan metode uji ulang Test
retest, yaitu pengujian keandalan dengan memberikan kuesioner yang sama kepada seorang responden dengan waktu yang berbeda. Dari hasil uji reabilitas
didapatkan nilai Cronbatch’s Alpha menunjukkan nilai p value 0,05 pada seluruh butir pertanyaan yang berarti seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel.
3.7 Langkah Penelitian
a. meminta rekomendasi Wakil Dekan I Fakultas Farmasi USU untuk dapat
melakukan penelitian di Kecamatan Grong-grong, Kabupaten Pidie, Aceh b.
meminta izin kepada Camat Grong-grong agar dapat melakukan penelitian, dengan membawa surat rekomendasi dari Fakultas.
c. memberikan surat pengantar dari Camat Grong-grong kepada setiap geuchik
untuk mendapatkan izin melakukan penelitian. d.
menjumpai Ibu yang mempunyai balita dan meminta kesediaannya menjadi responden lalu meminta responden mengisi kuesioner.
e. mengumpulkan data hasil pengisian kuesioner dari seluruh responden.
f. menganalisis data dan informasi yang diperoleh, hingga diperoleh suatu
kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
27
3.8 Analisis Data