33 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 193 responden 87,7 setuju
jika anaknya diimunisasi, 109 responden 49,5 setuju jika imunisasi sangat penting untuk kesehatan anak dan 103 responden 46,8 setuju bahwa manfaat
yang didapat lebih besar dari efek samping yang ditimbulkan setelah imunisasi. Responden yang akan tetap melanjutkan imunisasi anak walaupun telah
menimbulkan efek demam yaitu sebanyak 81 responden 36,8, dan 75 responden 34,1 ragu-ragu untuk melanjutkannya, sedangkan 64 responden
29,1 mengaku tidak akan melanjutkan imunisasi anak drop out. Menurut peneliti, hal ini diakibatkan kurangnya pengetahuan responden mengenai efek
samping yang ditimbulkan setelah pemberian imunisasi. Menurut Wahab 2002 efek samping yang ditimbulkan setelah pemberian imunisasi jauh lebih ringan
dibandingkan bila anak tidak diimunisasi. Kesalahpahaman masyarakat mengenai efek samping juga mempengaruhi sikap ibu terhadap pemanfaatan imunisasi
Notoatmodjo, 2010.
4.4 Tindakan responden terhadap imunisasi
Pada pengujian tindakan dibuat 5 pertanyaan untuk mengetahui tepat atau tidaknya tindakan responden terhadap pemanfaatan imunisasi. Gambaran
distribusi tindakan responden pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi tingkat tindakan responden tentang imunisasi
Kategori Jumlah
Persentase Baik
51 23,2
Cukup 139
63,2
Kurang 30
13,6
Total 220
100
Rata-rata Nilai Reponden
5,43= Cukup
Universitas Sumatera Utara
34 Berdasarkan analisis data yang dilakukan, mayoritas tindakan responden
terdapat pada kategori cukup sebanyak 139 responden 63,2. Sedangkan pada kategori baik 51 responden 23,2, dan kategori kurang 30 responden 13,6.
Nilai rata-rata responden yaitu 5,43 yang menunjukkan bahwa tingkat tindakan responden rata-rata adalah cukup.
Tabel 4.6 Distribusi jawaban tindakan responden terhadap imunisasi
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 apakah anak Ibu telah diimunisasi lengkap?
12858,2 9241,8 2
apakah Ibu pernah lupa membawa anak Ibu untuk imunisasi?
10949,5 11150,5
3 apakah Ibu pernah membaca atau mengikuti
penyuluhan tentang imunisasi? 16072,7 6027,3
4 apakah Ibu pernah menyarankan Ibu-Ibu lain
untuk mengikuti program imunisasi? 15670,9 6429,1
5 apakah Ibu panik dengan demam yang timbul
setelah penyuntikan DPT 17780,5 4319,5
Berdasarkan hasil penilaian kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa 128 responden 58,2 mempunyai anak yang telah
diimunisasi lengkap, 109 responden 49,5 mengaku pernah lupa membawa anaknya untuk diimunisasi dikarenakan tidak dapat mengingat dengan pasti
jadwal imunisasi. Faktanya, pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal memang sangat penting dengan tujuan agar kadar antibodi yang dibentuk oleh tubuh cukup
efektif untuk menahan serangan kuman. Sebanyak 160 responden 72,7 pernah membaca atau mengikuti penyuluhan mengenai imunisasi. Hal ini dapat
Universitas Sumatera Utara
35 meningkatkan kesadaran ibu dalam pemanfaatan imunisasi. Dan sebanyak 156
70,9 responden pernah menyarankan ibu-ibu lain agar memberikan imunisasi kepada anaknya. Mayoritas responden yaitu sebanyak 177 responden 80,5
mengaku panik karena demam yang ditimbulkan setelah penyuntikan DPT. Kondisi pascaimunisasi seperti timbulnya kemerahan disekitar tempat
penyuntikan, terasa nyeri dan demam merupakan suatu kondisi normal dan tidak akan membahayakan kesehatan bayi. Efek yang dalam dunia medis disebut
kejadian ikutan pasca imunisasi KIPI itu umumnya hanya berlangusng 1-3 hari. Sehingga orang tua tidak perlu panik dengan efek yang terjadi pasca imunisasi.
Dengan imunisasi pemberian antigen yang sudah dilemahkan, tubuh anak akan bereaksi dan antibodinya meningkat untuk melawan antigen yang masuk
selanjutnya dan menyebabkan timbulnya demam atau panas tubuh anak meningkat akibat reaksi tubuh melawan bibit kuman yang sudah dilemahkan tadi
Widjaja, 2008.
4.5 Faktor pendukung imunisasi