Laju Aliran Bahan Bakar mf

58 Gambar 4.2 Grafik Daya vs Putaran untuk beban 4,5 kg  Dari Grafik dapat dilihat bahwa daya tertinggi terjadi pada penggunaan solar sedangkan daya terendah terjadi pada penggunaan solar + Biodiesel Biji Wijen 20. Hal ini dikarenakan nilai kalor Solar lebih tinggi daripada biodiesel 20.

4.3.2. Laju Aliran Bahan Bakar mf

Laju aliran bahan bakar didapat adalah banyaknya bahan bakar yang habis terpakai selama satu jam pemakaian = Dengan menggunakan harga sgf, dan t f yang didapat dari percobaan, maka didapatlah laju aliran bahan bakar menggunakan rumus 2.7 = �� � − � = 0,16 kgjam Dengan cara yang sama untuk setiap pengujian pada putaran mesin dan beban yang bervariasi dan pada setiap variasi persentase biodiesel maka hasil perhitungan mf untuk kondisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini: 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 1800 2000 2200 2400 2600 2800 D A Y A Putaran Rpm Solar Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.9 Laju Aliran Bahan Bakar Beban Putaran Mf Solar Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 3,5 1800 0,16 0,16 0,18 0,16 0,17 2000 0,18 0,20 0,21 0,17 0,22 2200 0,20 0,22 0,25 0,26 0,24 2400 0,24 0,25 0,28 0,27 0,27 2600 0,26 0,31 0,32 0,32 0,30 2800 0,30 0,40 0,36 0,35 0,35 4,5 1800 0,17 0,19 0,20 0,17 0,18 2000 0,20 0,21 0,22 0,19 0,22 2200 0,22 0,24 0,24 0,25 0,25 2400 0,24 0,27 0,26 0,29 0,29 2600 0,27 0,30 0,31 0,34 0,34 2800 0,32 0,35 0,37 0,40 0,40  Pada pembebanan 3,5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan Solar + biodiesel 20 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0,17 kgjam sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan Solar pada putaran mesin 2800 yaitu sebesar 0,30 kgjam. Dibandingkan dengan tanpa menggunakan supercarjer terjadi kenaikkan mf. Nilai mf tanpa supercarjer dapat dilihat pada lampiran  Pada pembebanan 4,5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan Solar + biodiesel 15 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0,17 kg jam. sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan biodesel 20 pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 0,40 kgjam. Dibandingkan dengan tanpa menggunakan supercarjer terjadi kenaikkan mf. Nilai mf tanpa supercarjer dapat dilihat pada lampiran Perbandingan masing-masing nilai mf pada setiap pembebanan dengan variasi bahan bakar dan variasi putaran mesin dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.3 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 3,5 kg Gambar 4.4 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 4,5 kg  Dari Grafik pembebanan 3,5 kg dan 4,5 kg, terlihat bahwa nilai mf dipengaruhi putaran dan nilai kalor. Semakin tinggi putaran dan nilai kalor semakin rendah, maka mf semakin tinggi karena waktu pembakaran semakin kecil.

4.3.3 Rasio udara bahan bakar AFR