47
3.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel
Prosedur pengujian performansi motor dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Kalibrasi Instrumentasi mesin diesel sebelum digunakan
2. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar poros engkol mesin,
kemudian memanaskan mesin selama 10 menit 3.
Mengatur putaran mesin pada 1800 RPM menggunakan tuas kecepatan dan melihat data analog pada instrument
4. Menentukan konsumsi bahan bakar yang akan diuji
5. Menimbang bahan bakar yang habis setelah 5 menit pengujian
6. Mengulang pengujian dengan menggunakan variasi putaran yang berbeda
1800 RPM, 2000 RPM, 2200 RPM, 2400 RPM, 2600 RPM, 2800 RPM Untuk lebih ringkasnya prosedur pengujian performansi yang dilakukan dapat
dilihat melalui melalui diagram alir pada Gambar 3.12 berikut ini.
Bahan Bakar Digantung dahulu sebelum
digunakan. Putaran mesin: n rpm
Mencatat torsi, temperatur exhaust dan
tekanan udara masuk Mencatat waktu yang habis terpakai
untuk pemakaian 8 ml bahan bakar Pemasang supercharger
Mulai
Kalibrasi Instrumentasi Mesin Diesel
Universitas Sumatera Utara
48
Gambar 3.12 Diagram Alir Pengujian Performansi Mesin
3.8 Set Up Alat
Pelaksanaan set-up alat akan ditampilkan pada Gambar aliran pengerjaan pada Gambar 3.13 di bawah ini:
Gambar 3.13 Set Up Alat Keterangan Gambar:
1. Flow Meter Bahan Bakar
2. Tacho meter RPM
3. Torsi meter Nm
Kesimpulan
Selesai Mengulang pengujian dengan beban dan
putaran yang berbeda
Menganalisa data hasil pengujian
2 3
4
6 5
1 7
8
9 10
Universitas Sumatera Utara
49
4. Exhaust Temperature
o
C 5.
Tombol ONOFF 6.
Manometer mmH
2
O 7.
Medin TD-111 8.
Dynamometer 9.
Exhaust Muffler 10.
Supercarjer Secara lebih real urutan pengujian akan diperlihatkan pada Gambar 3.14
berikut ini.
1 3
2 4
8 7
6 5
1 1
2 1
Universitas Sumatera Utara
50
Gambar 3.14 Set-up pengujian performansi mesin diesel Keterangan:
1. Mengatur posisi gas
2. Memasukkan bahan bakar
3. Memasang supercharger
4. Menghidupkan mesin TD-111 dengan menarik tuas engkol
5. Menghidupkan Tec-equipment TD-115
6. Mengatur posisi jarum pengukur torsi pada posisi nol
7. Memberikan beban pada lengan beban
8. Mencatat hasil pembacaan RPM putaran
9. Mencatat waktu menghabiskan 8 ml bahan bakar.
10. Mencatat hasil pembacaan torsi Nm
11. Mencatat hasil pembacaan tekanan udara
12. Mencatat hasil pembacaan temperatur gas buang.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN
4.1 Hasil Pengujian Bom Kalori Meter
Pengujian bom kalorimeter dilakukan untuk mendapatkan nilai kalor daripada bahan bakar. Nilai kalor bahan bakar didapat dengan melihat perbedaan
suhu air sebelum dan sesudah proses pengeboman bahan bakar berlangsung, atau dapat dituliskan dalam persamaan 2.1
Hasil yang didapat ini masih merupakan nilai bruto kalori bahan bakar maka untuk nilai netto kalori bahan bakar yang kita gunakan kita gunakan nilai
LHV Low Heating value dari bahan bakar yaitu:
LHV = HHV – 3240 kjkg
o
C Berikut ditampilkan Tabel hasil pengujian bom kalorimeter, beserta nilai
HHV dan LHV dari bahan bakar di tampilkan pada Table 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Bom Kalorimeter
Bahan Bakar
Pengujian T1
T2 HHV
LHV LHV
Rata-Rata
Akra Sol 1
25,19 26,06 60294,272 57054,272 54113,088
2 26,23 27,05 56617,792 53377,792
3 27,16 27,94 53676,608 50436,608
4 26,29 27,12 57353,088 54113,088
5 28,32 29,17
58823,68 55583,68
Akra Sol + 5
Biodiesel 1
25,73 26,59 59558,976 56318,976 53083,6736
2 26,75 27,55
55147,2 51907,2
3 27,64 28,42 53676,608 50436,608
4 27,41 28,22 55882,496 52642,496
5 28,55 29,38 57353,088 54113,088
Akra Sol + 10
Biodiesel 1
25,82 26,67 58823,68
55583,68 52054,2592
2 26,9 27,69 54411,904 51171,904
3 27,75 28,51 52206,016 48966,016
4 27,29 28,08 54411,904 51171,904
Universitas Sumatera Utara