Panjang dan Kecepatan Gelombang Laut

Tabel 4.6. Perkiraan tinggi gelombang laut tanggal 13 Juni 2016 Sumber : BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Tabel 4.7. Perkiraan tinggi gelombang laut tanggal 14 Juni 2016 Sumber : BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Belawan

4.2. Panjang dan Kecepatan Gelombang Laut

Panjang dan kecepatan gelombang laut dipengaruhi oleh periode datangnya gelombang. Periode datangnya gelombang dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.1 yang disarankan oleh Nielsen 1986 dalam Utami 2010 yaitu : T = 3,55 ∗ √H................................................................2.1 Perkiraan tinggi signifikan rata-rata gelombang laut dapat dihitung menggunakan program SPSS v.22 Statistical Program for Social Science. Untuk menjalankan program SPSS v.22, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Klik tombol Start. 2. Arahkan pointer mouse pada menu program. Universitas Sumatera Utara 3. Arahkan pointer mouse ke folder program SPSS v.22 dan klik mouse. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan utama dari program SPSS for Windows seperti Gambar 4.2 berikut : Gambar 4.2. Tampilan utama program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan 4. Klik Variable View  Buat variabel baru. 5. Klik bagian Type  Karena data yang akan diolah berupa angka, maka kita memilih Numeric  Pada kotak Decimal Places, isi dengan dengan 2 dua  Klik button OK. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan seperti Gambar 4.3 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Tampilan Variable View program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan 6. Klik Data View  Masukan data perkiraan tinggi gelombang laut pada kondisi minimum di Selat Malaka Bagian Utara A.01 yang diperoleh dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Belawan tanggal 08 sd 14 Juni 2016. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan seperti Gambar 4.4 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Tampilan Data View program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan 7. Pastikan data di SPSS v.22 sudah sesuai dengan yang diketahui. Klik Analyze  Arahkan kursor ke Descriptive Statistics  Klik Frequencies  Pindahkan variabel data ke sebelah kanan  Klik Statistics. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan seperti Gambar 4.5 berikut : Gambar 4.5. Tampilan Frequencies program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara 8. Centang bagian Mean, Median dan Mode  Klik Continue  Klik OK. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan seperti Gambar 4.6 dan 4.7 berikut : Gambar 4.6. Tampilan Frequencies Statistics program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan Gambar 4.7. Tampilan Output program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara Pada tampilan Output program SPSS v.22 diperoleh nilai Mean = 0,84 rata-rata, Median = 0,75 titik tengah dan Mode = 0,25 modus. Maka, tinggi signifikan rata-rata gelombang laut pada kondisi minimum di Selat Malaka Bagian Utara A.01 adalah 0,84 m. Sedangkan perkiraan tinggi gelombang laut pada kondisi maksimum di Selat Malaka Bagian Utara A.01 dapat dihitung dengan mengikuti langkah-langkah berikut : 1. Klik Data View  Masukan data perkiraan tinggi gelombang laut pada kondisi maksimum di Selat Malaka Bagian Utara A.01 yang diperoleh dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Belawan tanggal 08 sd 14 Juni 2016. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan seperti Gambar 4.8 berikut : Gambar 4.8. Tampilan Data View program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan 2. Pastikan data di SPSS v.22 sudah sesuai dengan yang diketahui. Klik Analyze  Arahkan kursor ke Descriptive Statistics  Klik Frequencies  Pindahkan variabel data ke sebelah kanan  Klik Statistics. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan seperti Gambar 4.9 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9. Tampilan Frequencies program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan 3. Centang bagian Mean, Median dan Mode  Klik Continue  Klik OK. Maka, pada layar monitor akan didapat tampilan seperti Gambar 4.10 dan 4.11 berikut : Gambar 4.10. Tampilan Frequencies Statistics program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11. Tampilan Output program SPSS v.22 Sumber : Hasil Perhitungan Pada tampilan Output program SPSS v.22 diperoleh nilai Mean = 2,50 rata-rata, Median = 2,50 titik tengah dan Mode = 2,00 a modus. Maka, tinggi signifikan rata-rata gelombang laut pada kondisi maksimum di Selat Malaka Bagian Utara A.01 adalah 2,50 m. Perkiraan tinggi signifikan rata-rata gelombang laut di 9 wilayah yang termasuk perkiraan wilayah pelayanan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan menggunakan program SPSS v.22 diperlihatkan Tabel 4.8. Dari perkiraan tinggi signifikan rata-rata gelombang laut, kita dapat menghitung periode masing-masing lokasi studi PLTGL. Berikut ini adalah contoh perhitungan periode gelombang datang di Selat Malaka Bagian Utara A.01 sistem OWC pada kondisi minimum dan maksimum. Hasil perhitungan periode gelombang datang di lokasi studi diperlihatkan Tabel 4.8. T = 3,55 ∗ √H T = 3,55 ∗ √0,84 = 3,25 s minimum T = 3,55 ∗ √H T = 3,55 ∗ �2,50 = 5,61 s maksimum Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Hasil perhitungan periode gelombang datang Sumber : Hasil Perhitungan Kode Lokasi Studi PLTGL Tinggi Signifikan Periode Gelombang Rata-rata m Datang s Min Maks Min Maks A.01 Selat Malaka Bagian Utara 0,84 2,50 3,25 5,61 A.02 Perairan Lhokseumawe 0,41 0,93 2,27 3,42 A.03 Perairan Sabang-Banda Aceh 0,91 2,43 3,39 5,53 A.04 Perairan Barat Aceh 0,96 2,79 3,48 5,93 A.05 Samudera Hindia Barat Aceh 2,07 3,07 5,11 6,22 A.06 Selat Malaka Bagian Tengah 0,42 0,99 2,30 3,53 A.07 Perairan Kepulauan Nias-Sibolga 0,75 2,64 3,07 5,77 A.08 Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias 2,07 3,07 5,11 6,22 A.09 Perairan Riau 0,39 0,73 2,22 3,03 Dengan mengetahui perkiraan periode datangnya gelombang di lokasi studi PLTGL, kita dapat menghitung panjang dan kecepatan gelombang berdasarkan Persamaan 2.2 yang disarankan oleh Ross 1980 dalam Utami 2010 yaitu : λ = 5,12 ∗ T 2 .................................................................2.2 Berikut ini adalah contoh perhitungan panjang gelombang datang di Selat Malaka Bagian Utara A.01 sistem OWC pada kondisi minimum dan maksimum. Hasil perhitungan panjang gelombang datang di lokasi studi diperlihatkan Tabel 4.9. λ = 5,12 ∗ T 2 λ = 5,12 ∗ 3,25 2 = 54,20 m minimum λ = 5,12 ∗ T 2 λ = 5,12 ∗ 5,61 2 = 161,31 m maksimum Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Hasil perhitungan panjang gelombang datang Sumber : Hasil Perhitungan Kode Lokasi Studi PLTGL Periode Gelombang Panjang Gelombang Datang s Datang m Min Maks Min Maks A.01 Selat Malaka Bagian Utara 3,25 5,61 54,20 161,31 A.02 Perairan Lhokseumawe 2,27 3,42 26,46 60,01 A.03 Perairan Sabang-Banda Aceh 3,39 5,53 58,72 156,80 A.04 Perairan Barat Aceh 3,48 5,93 61,94 180,02 A.05 Samudera Hindia Barat Aceh 5,11 6,22 133,57 198,09 A.06 Selat Malaka Bagian Tengah 2,30 3,53 27,10 63,88 A.07 Perairan Kepulauan Nias-Sibolga 3,07 5,77 48,39 170,35 A.08 Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias 5,11 6,22 133,57 198,09 A.09 Perairan Riau 2,22 3,03 25,16 47,10 Maka, kecepatan gelombang datang dapat dihitung menggunakan Persamaan 2.3 yaitu : v = λ T ...............................................................................2.3 Berikut ini adalah contoh perhitungan kecepatan gelombang datang di Selat Malaka Bagian Utara A.01 sistem OWC pada kondisi minimum dan maksimum. Hasil perhitungan kecepatan gelombang datang di lokasi studi diperlihatkan Tabel 4.10. v = λ T v = 54,20 3,25 = 16,66 ms minimum v = λ T v = 161,31 5,61 = 28,74 ms maksimum Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Hasil perhitungan kecepatan gelombang datang Sumber : Hasil Perhitungan Kode Lokasi Studi PLTGL Panjang Gelombang Kecepatan Gelombang Datang m Datang ms Min Maks Min Maks A.01 Selat Malaka Bagian Utara 54,20 161,31 16,66 28,74 A.02 Perairan Lhokseumawe 26,46 60,01 11,64 17,53 A.03 Perairan Sabang-Banda Aceh 58,72 156,80 17,34 28,33 A.04 Perairan Barat Aceh 61,94 180,02 17,81 30,36 A.05 Samudera Hindia Barat Aceh 133,57 198,09 26,15 31,85 A.06 Selat Malaka Bagian Tengah 27,10 63,88 11,78 18,08 A.07 Perairan Kepulauan Nias-Sibolga 48,39 170,35 15,74 29,53 A.08 Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias 133,57 198,09 26,15 31,85 A.09 Perairan Riau 25,16 47,10 11,35 15,53 Dimana Persamaan 2.1 sd 2.3 : λ = Panjang gelombang m v = Kecepatan gelombang ms T = Periode gelombang s H = Tinggi gelombang m

4.3. Analisa Perhitungan Energi Gelombang Laut Sistem OWC