Teori yang pertama dikemukakan oleh Phillips 1957, yang Teori yang kedua dikemukakan oleh Miles 1957 dan yang lebih

dan dapat menjelaskan pertumbuhan gelombang di lautan. Adapun beberapa teori yang dimaksud :

a. Teori yang pertama dikemukakan oleh Phillips 1957, yang

menyatakan bahwa turbulensi dalam angin menyebabkan fluktuasi acak permukaan laut yang menghasilkan gelombang-gelombang kecil- kecil riak dengan panjang gelombang beberapa sentimeter. Gelombang-gelombang kecil-kecil ini kemudian tumbuh secara linear melalui proses resonansi dengan fluktuasi tekanan turbulensi.

b. Teori yang kedua dikemukakan oleh Miles 1957 dan yang lebih

dikenal sebagai Teori Ketidakstabilan atau Mekanisme Arus Balik feed-back mechanism menyatakan bahwa ketika ukuran gelombang- gelombang kecil yang sedang tumbuh mulai mengganggu aliran udara di atasnya, angin yang bertiup memberikan tekanan yang semakin kuat seiring dengan meningkatnya ukuran gelombang, sehingga gelombang tumbuh menjadi besar. Proses pemindahan energi ini berlangsung secara tak stabil, semakin besar ukuran gelombang semakin cepat kecepatan gelombang. Ketidakstabilan menyebabkan gelombang tumbuh secara eksponensial. c. Kemudian teori yang terakhir yang dikemukakan oleh Hasselmann 1961 ; 1963 dan Hasselmann, et al., dinamakan Teori Interaksi Tak Linear. Seiring dengan proses pertumbuhannya, gelombang- gelombang yang sedang tumbuh yang beragam energi dan frekuensinya saling berinteraksi untuk menghasilkan gelombang yang lebih panjang. Interaksi yang terjadi melibatkan proses pemindahan energi secara tak linear dari gelombang yang berfrekuensi tinggi ke frekuensi lebih rendah. Proses transfer energi ini menyebabkan gelombang-gelombang periode panjang mempunyai energi yang lebih tinggi. Jika periode gelombang cukup panjang, cepat rambat gelombang dapat melebihi kecepatan angin pembentuknya, sehingga gelombang dapat keluar dari daerah pertumbuhannya. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Ilustrasi pergerakan partikel zat cair pada gelombang Weisberg dan Parish n.d. dalam Utami, 2010 Terlihat bahwa pelampung bergerak dalam satu lingkaran orbital ketika gelombang bergerak naik dan turun. Partikel air berada dalam suatu tempat,bergerak di suatu lingkaran, naik dan turun dengan suatu gerakan kecil dari sisi satu ke sisi semula. Gerakan ini memberi gambaran suatu bentuk gelombang. Pelampung yang mengapung di air pindah ke pola yang sama, naik turun di suatu lingkaran yang lambat, yang dibawa oleh pergerakan air Utami, 2010. Di bawah permukaan, gerakan putaran gelombang semakin mengecil. Pergerakan orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air, sehingga kemudian di dasarnya hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar dari sisi ke sisi yang disebut “surge” Utami, 2010.

2.2 Teknik Konversi Energi Gelombang Menjadi Energi Listrik