Kontribusi PLTGL Sistem Pelamis pada Pemukiman Sederhana di

E = 1 8 ∗ ρ ∗ g ∗ H 2 E = 1 8 ∗ 1.030 ∗ 9,81 ∗ 2,50 2 = 7.893,98 Jm 2 maksimum Tabel 4.14. Hasil perhitungan daya listrik tanpa efisiensi yang dapat dihasilkan Sumber : Hasil Perhitungan Kode Lokasi Studi PLTGL Potensi Energi Gelombang Laut Daya Listrik Tanpa Efisiensi Jm 2 Wm Min Maks Min Maks A.01 Selat Malaka Bagian Utara 891,20 7.893,98 1.132,38 17.303,90 A.02 Perairan Lhokseumawe 212,32 1.092,40 188,47 1.460,50 A.03 Perairan Sabang-Banda Aceh 1.045,92 7.458,11 1.383,24 16.117,94 A.04 Perairan Barat Aceh 1.164,02 9.831,61 1.581,15 22.766,93 A.05 Samudera Hindia Barat Aceh 5.411,99 11.904,00 10.794,93 28.916,11 A.06 Selat Malaka Bagian Tengah 222,80 1.237,90 200,18 1.707,58 A.07 Perairan Kepulauan Nias-Sibolga 710,46 8.802,87 853,00 19.829,14 A.08 Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias 5.411,99 11.904,00 10.794,93 28.916,11 A.09 Perairan Riau 192,11 673,07 166,32 797,26

4.8. Kontribusi PLTGL Sistem Pelamis pada Pemukiman Sederhana di

Tepi Pantai Dari hasil perhitungan di atas, daya listrik terkecil dengan efisiensi yang dapat dihasilkan oleh sistem pelamis jika diterapkan di Selat Malaka Bagian Utara dengan mengabaikan efisiensi komponen peralatan PLTGL dan efisiensi yang digunakan yaitu 34 efisiensi PLTGL Aguçadoura Portugal antara 25 – 40 untuk keadaan minimum dan maksimum adalah sebesar : P w = η ∗ P P w = 34 ∗ 1.132,38 = 385,01 Wm minimum P w = η ∗ P P w = 34 ∗ 17.303,90 = 5.883,33 Wm maksimum Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan daya listrik dengan efisiensi yang dapat dihasilkan di lokasi studi diperlihatkan Tabel 4.15. Tabel 4.15. Hasil perhitungan daya listrik dengan efisiensi yang dapat dihasilkan Sumber : Hasil Perhitungan Kode Lokasi Studi PLTGL Daya Listrik Tanpa Efisiensi Daya Listrik Dengan Efisiensi Wm Wm Min Maks Min Maks A.01 Selat Malaka Bagian Utara 1.132,38 17.303,90 385,01 5.883,33 A.02 Perairan Lhokseumawe 188,47 1.460,50 64,08 496,57 A.03 Perairan Sabang-Banda Aceh 1.383,24 16.117,94 470,30 5.480,10 A.04 Perairan Barat Aceh 1.581,15 22.766,93 537,59 7.740,76 A.05 Samudera Hindia Barat Aceh 10.794,93 28.916,11 3.670,28 9.831,48 A.06 Selat Malaka Bagian Tengah 200,18 1.707,58 68,06 580,58 A.07 Perairan Kepulauan Nias-Sibolga 853,00 19.829,14 290,02 6.741,91 A.08 Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias 10.794,93 28.916,11 3.670,28 9.831,48 A.09 Perairan Riau 166,32 797,26 56,55 271,07 Kemampuan membangkitkan daya listrik sebesar 385,01 Wm atau sekitar 390 Wm dapat digunakan untuk memberi pasokan daya listrik baru bagi penggunaan listrik di sekitar pantai wilayah Selat Malaka Bagian Utara. Daya listrik yang dihasilkan bisa digunakan untuk penerangan pada rumah masyarakat di sekitar pantai. Jika rumah sederhana membutuhkan pasokan daya listrik 450 VA W, maka keberadaan PLTGL ini dapat menghidupkan setidaknya beberapa rumah sederhana di sekitar pantai wilayah Selat Malaka Bagian Utara saat daya listrik maksimum 5.883,33,01 Wm. Selain digunakan untuk menghidupkan listrik atau dimanfaatkan penyedia jasa wisata di sekitar pantai. Selain tinggi gelombang datang dan periodenya, panjang segmen pelamis juga sangat berperan besar dalam menentukan besar daya listrik yang bisa dihasilkan. Kemampuan daya listrik yang dihasilkan sangat kecil dan tidak memenuhi untuk menghidupkan listrik di satu daerah. Hanya beberapa rumah saja yang didekat pembangkit yang dapat pasokan listrik tersebut. Universitas Sumatera Utara

4.9. Analisa Perhitungan Sistem Kanal Tapered Channel