67
5.8.1 Penyelidikan Epidemiologi PE dengan Insiden Rate IR DBD
Penyelidikan Epidemiologi merupakan kegiatan pencarian penderita tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD yang
dilakukan dirumah penderita dan 20 rumah disekitarnya serta tempat-tempat umum yang diperkirakan menjadi sumber penularan, bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan terjadinya penyebarluasan penyakit DBD Depkes RI, 2001. Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi PE tahun 2011 – 2015 di
Kabupaten Karimun berdasarkan hasil wawancara 100 terlaksana. Untuk hubungan antara kegiatan Penyelidikan Epidemiologi PE dengan Insiden Rate
IR DBD tidak dapat dicari karena ketidaktersediian data dari dinas kesehatan. Dengan dilaksanakannya PE, maka akan dapat diketahui adanya penderita
atau tersangka DBD tambahan. Dengan demikian dapat segera dilakukan upaya penanggulangan yang lebih awal, seperti pemeriksaan oleh pihak puskesmas atau
rumah sakit serta melakukan fogging fokus sehingga penyebaran penyakit dapat dibatasi yang pada akhirnya dapat menekan angka insiden.
5.8.2 Fogging Fokus FF dengan Insiden Rate IR DBD
Fogging Fokus FF merupakan kegiatan pemberantasan nyamuk DBD dengan cara pengasapan terfokus pada daerah tempat ditemukannya
tersangkapenderita DBD. Fogging fokus dapat dilakukan oleh masyarakat dengan tenaga terlatih dibawah pengawasan Puskesmas yang telah memperoleh
izin dari Dinas Kesehatan KabupatenKota. Pelaksanaan Fogging Fokus FF tahun 2011 – 2015 di Kabupaten
Karimun berdasarkan hasil wawancara 100 terlaksana. Untuk hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
68
hasil kegiatan Fogging Fokus FF dengan Insiden Rate IR DBD tidak dapat dicari karena ketidaktersediian data dari dinas kesehatan.
5.8.3 Angka Bebas Jentik ABJ dengan Insiden Rate IR DBD
Angka Bebas Jentik ABJ merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui kepadatan vektor jentik nyamuk Aedes aegypti sehingga dapat
memberikan gambaran besar perkembangan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue DBD pada suatu wilayah.
Hubungan antara Angka Bebas Jentik ABJ dengan insiden DBD dapat dilihat sebagai berikut. Dari hasil perhitungan statistik didapat nilai r hitung
sebesar -0,494. Artinya Angka Bebas Jentik ABJ dengan Insiden Rate IR DBD mempunyai hubungan yang kuat tetapi tidak searah. Tidak searah
maksudnya jika nilai Angka Bebas Jentik ABJ di Kabupaten Karimun ≥ 95
maka peningkatan insiden DBD dapat diatasi. Pelaksanaan Pemantauan Jentik Berkala PJB di Kabupaten Karimun dari
tahun 2011 – 2015 Angka Bebas Jentik ABJ masih dibawah indikator nasional ≥ 95, yang berarti bahwa partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD
dengan cara 3M Plus dilingkungan sekitarnya belum optimal sehingga kasus DBD masih sering terjadi.
Universitas Sumatera Utara
69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Insiden Rate IR penyakit DBD di Kabupaten Karimun dari tahun 2011 – 2015 cenderung mengalami fluktuasi. Tahun 2011 Insiden Rate IR DBD
sebesar 52,4 per 100.000 penduduk, tahun 2012 Insiden Rate IR DBD sebesar 33,6 per 100.000 penduduk dan meningkat sampai tahun 2014
dengan Insiden Rate IR DBD sebesar 174,8 per 100.000 penduduk, kemudian tahun 2015 menurun menjadi 163,3 per 100.000 penduduk.
Sedangkan Case Fatality Rate CFR dari tahun 2011 sampai tahun 2013 meningkat menjadi 2,4. Kemudian menurun menjadi 1,9 tahun 2015.
6.1.2 Distribusi proporsi penderita DBD berdasarkan umur dari tahun 2011 – 2015 kasus DBD di Kabupaten Karimun dikelompokkan dalam 15 tahun
dan ≥15 tahun golongan umur, d imana proporsi tertinggi terjadi pada
kelompok umur 15 tahun sebanyak 884 penderita 85,4. 6.1.3 Insiden penyakit DBD menurut jenis kelamin dari tahun 2011 – 2015
bervariasi. Pada tahun 2013, 2014 dan 2015 jumlah Insiden Rate IR lebih besar pada laki-laki, tetapi pada tahun 2011 dan 2012 Insiden Rate
IR lebih besar pada perempuan. 6.1.4 Proporsi penderita DBD menurut jenis kelamin dari keseluruhan sejak
tahun 2011 – 2015 bervariasi. Pada tahun 2011 dan 2012 proporsi tertinggi terdapat pada jenis kelamin laki-laki, sementara pada tahun 2013,
2014 dan 2015 proporsi penderita DBD tertinggi terdapat pada jenis
Universitas Sumatera Utara