29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan
desain Case series. 3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dengan pertimbangan bahwa data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini tersedia dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai deskripsi penderita demam berdarah dengue di wilayah kerja dinas kesehatan
Kabupaten Karimun dan tinjauan pelaksanaan program pemberantasannya Tahun 2011 – 2015.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Januari 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kejadian penyakit DBD yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dari tahun 2011 – 2015 yang
berjumlah 1.035 kasus.
Universitas Sumatera Utara
30
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kejadian penyakit DBD di Kabupaten Karimun tahun 2011 – 2015 total sampling.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder. Data diambil dari data kasus DBD pada pengelola program P2M dan PL Pengendalian Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Penderita DBD adalah penderita yang dinyatakan menderita Demam Derdarah Dengue DBD yang tercatat di laporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Karimun.
3.5.2 Insiden Rate IR DBD adalah Jumlah kasus baru penyakit DBD pada
periode tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada periode yang
sama.
3.5.3 Case Fatality Rate CFR DBD adalah kasus kematian karena penyakit
DBD pada periode tertentu dibagi jumlah kasus DBD pada periode yang
sama.
3.5.4 Umur adalah usia penderita saat menderita Demam Berdarah Dengue
DBD yang tercatat pada laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun
tahun 2011 – 2015, dengan pembagian :
1. 1 tahun
2. 1– 4 tahun
3. 5 – 9 tahun
4. 10 – 14 tahun
5. ≥ 15 tahun
Universitas Sumatera Utara
31
Berdasarkan dua pengkategorian umur anak-anak dan dewasa, maka umur dikategorikan atas :
1. 15 tahun
2. ≥ 15 tahun
3.5.5 Jenis Kelamin adalah ciri khas organ reproduksi yang dimiliki oleh
penderita DBD sesuai dengan yang tercatat di laporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Karimun:
1. Laki-laki
2. Perempuan
3.5.6 Tempat adalah lokasi terjadinya penyakit DBD di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Karimun, yaitu kecamatan yang terdiri dari 12
kecamatan dan 71kelurahan.
3.5.7 Waktu adalah periode terjadinya penyakit DBD berdasarkan bulan dan
tahun yang tercatat di laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun mulai
dari tahun 2011 – 2015.
3.5.8 Musim penularan adalah bulan dimana rata-rata tertinggi kasus DBD
jumlah penderita DBD per bulan selama 5 tahun terakhir dibagi 5 tahun pada bulan yang sama berdasarkan laporan yang tercatat di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karimun mulai dari tahun 2011 – 2015.
3.5.9 Stratifikasi daerah rawan DBD adalah endemisitas suatu daerah
berdasarkan kriteria Depkes RI, 2014:
1. Endemis : Kecamatan yang dalam 3 tahun terakhir, setiap tahun ada
penderita DBD.
Universitas Sumatera Utara
32
2. Sporadis : Kecamatan yang dalam 3 tahun terakhir terdapat penderita
DBD tetapi tidak setiap tahun. 3.
Potensial : Kecamatan yang dalam 3 tahun terakhir tidak pernah ada penderita DBD, tetapi penduduknya padat, mempunyai
hubungan transportasi yang ramai dengan wilayah lain dan persentase rumah yang ditemukan jentik
≥ 5. 4.
Bebas : Kecamatan yang tidak pernah ada penderita DBD selama
3 tahun terakhir dan persentase rumah yang ditemukan jentik 5.
3.5.10 Program Pemberantasan Penyakit DBD adalah semua upaya mencegah
dan menangani kejadian DBD termasuk tindakan untuk membatasi penyebarannyaberdasarkan laporan yang tercatat di Dinas Kesehatan
Kabupaten Karimun antara lain: a.
Penyelidikan Epidemiologi b.
Fogging Fokus c.
Angka Bebas Jentik ABJ 3.5.11
Penyelidikan Epidemiologi adalah kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di
tempat tinggal penderita dan rumahbangunan sekitar, termasuk tempat- tempat umum dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter Depkes RI,
2014. 1.
Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi PE 2.
Tidak dilakukan Penyelidikan Epidemiologi PE
Universitas Sumatera Utara
33
3.5.12 Fogging Fokus adalah pengasapan rumah sekitar tempat tinggal penderita
DBD dalam radius 200 meter, yang dilaksanakan berdasarkan hasil dari penyelidikan epidemiologi, dilakukan 2 siklus dengan interval 1 minggu
Depkes RI, 2014. 1.
Dilakukan Fogging Fokus 2.
Tidak dilakukan Fogging Fokus 3.5.13
Angka Bebas Jentik ABJ adalah persentase rumahbangunan yang tidak ditemukan jentik terhadap jumlah rumahbangunan yang diperiksa
Depkes RI, 2014. 1.
ABJ 95 2.
ABJ ≥ 95
3.6 Metode Analisis Data