37
4.1.3 Sarana Pelayanan Kesehatan
Di Kabupaten Karimun terdapat berbagai sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut :
1. Rumah Sakit
: 2 unit 2.
Puskesmas : 11 unit
3. Puskesmas Pembantu
: 37 unit 4.
Puskesmas Keliling Darat : 11 unit
5. Puskesmas Keliling Laut
: 3 unit 6.
Klinik Balai Kesehatan : 12 unit
7. Posyandu
: 333 unit 8.
Apotek : 20 unit
9. Toko Obat
: 47 unit 10.
Dokter Praktek Bersama Pribadi : 10 unit
11. Bidan Praktek
: 46 unit
4.2 GAMBARAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DBD
4.2.1 Gambaran kasus kesakitan, kematian dan wilayah terjangkit DBD
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun mengenai Insiden Rate IR dan Case Fatality Rate CFR selama periode 5 tahun yaitu pada
tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.3 Distribusi Insiden Rate IR dan Case Fatality Rate CFR Penderita DBD di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015
Thn Jumlah
penduduk Jumlah kecamatan
Jumlah kelurahan Jumlah kasus
IR 100.000
CFR Seluruh Terjangkit
Seluruh Terjangkit Penderita
Meninggal
2011 223.397
9 7
78 54
19 35,2
117 1
52,4 0,8
2012 225.861
9 4
44,4 54
18 33,3
76 1
33,6 1,3
2013 220.882
12 10
83,3 71
28 39,4
84 2
38,0 2,4
2014 223.117
12 9
75 71
27 38
390 8
174,8 2,0
2015 225.298
12 10
83,3 71
37 52,1
368 7
163,3 1,9
Keterangan : IR = Insiden Rate, CFR= Case Fatality Rate
Universitas Sumatera Utara
39
Dari tabel 4.3 diatas diperoleh informasi bahwa kecamatan tertinggi terjangkit DBD yaitu pada tahun 2013 dan 2015 sebanyak 10 kecamatan 83,3
dan terendah pada tahun 2012 sebanyak 4 kecamatan 44,4 sedangkan kelurahan yang tertinggi terjangkit DBD yaitu pada tahun 2015 sebanyak 37
kelurahan 52,1 dan terendah pada tahun 2012 sebanyak 18 kelurahan 33,3. Jumlah penderita dari tahun 2011 – 2015 yaitu pada tahun 2011 ada 117
penderita kemudian mengalami penurunan pada tahun 2012 dengan 76 penderita, kemudian naik kembali pada tahun 2013 dengan 84 penderita dan tahun 2014
dengan 390 penderita, kemudian turun kembali pada tahun 2015 yaitu 368 penderita. Dapat dilihat bahwa jumlah penderita pada tahun 2011 – 2015
mengalami fluktuasi. Insiden Rate IR penderita DBD dari tahun 2011 – 2015 berkisar antara
33,6 – 174,8 per 100.000 penduduk. IR tertinggi terjadi pada tahun 2014 174,8 per 100.000 penduduk dengan jumlah kematian 8 orang CFR 2,0 dan IR
terendah terjadi pada tahun 2012 33,6 per 100.000 penduduk dengan jumlah kematian 1 orang CFR 1,3.
4.2.2 Distribusi Penderita DBD Menurut Orang a. Distribusi Penderita DBD Menurut Umur
Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Penderita DBD Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015
Kelompok Umur Tahun
n
15 884
85,4 ≥ 15
151 14,6
Total 1.035
100 Keterangan : n = Banyaknya penderita
= Persentase
Universitas Sumatera Utara
40
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari tahun 2011 – 2015 kasus DBD di Kabupaten Karimun pada kelompok umur 15 tahun sebanyak 884
penderita 85,4 dan kelompok umur ≥15 tahun
sebanyak 151 penderita 14,6.
b. Distribusi Penderita DBD Menurut Jenis Kelamin Tabel 4.5 Distribusi Insiden Rate IR Penderita DBD Berdasarkan Jenis
Kelamin di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015 No
Tahun Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Jumlah Penduduk
P IR
Jumlah Penduduk
P IR
1 2011
114.476 53
46,3 108.921
64 58,7
2 2012
115.599 36
31,1 110.262
40 36,3
3 2013
112.825 47
41,6 108.057
37 34,2
4 2014
113.832 229
201,2 109.285
161 147,3
5 2015
114.922 191
166,2 110.376
177 160,4
Keterangan : P = Penderita IR = Insiden Rate per 100.000 penduduk
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa insiden penyakit DBD menurut jenis kelamin dari tahun 2011 – 2015 bervariasi. Pada tahun 2013, 2014 dan 2015 jumlah
Insiden Rate IR lebih besar pada laki-laki, tetapi pada tahun 2011 dan 2012 Insiden Rate IR lebih besar pada perempuan.
Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Penderita DBD Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015
No Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan Penderita
Penderita
1 2011
53 45,3
64 55
2 2012
36 47,4
40 53
3 2013
47 56
37 44
4 2014
229 59
161 41,3
5 2015
191 52
177 48
Total 556
53,7 479
46,3
Universitas Sumatera Utara
41
Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa secara kumulatif selama 5 tahun 2011 – 2015 proporsi penderita penyakit DBD menurut jenis kelamin lebih
banyak pada laki-laki 53,7. Tetapi jika diperhatikan setiap tahun proporsinya bervariasi. Pada tahun 2011 lebih banyak pada perempuan 55, tahun 2012
lebih banyak pada perempuan 53, tahun 2013 lebih banyak pada laki-laki 56, tahun 2014 lebih banyak pada laki-laki 59 dan pada tahun 2015 lebih
banyak pada laki-laki 52.
Universitas Sumatera Utara
42
4.2.3 Distribusi Penderita DBD Menurut Tempat Tabel 4.7Distribusi Insiden Rate IR Penderita DBD Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015
Keterangan : JP = Jumlah Penduduk
P = Penderita IR = Insiden Rateper 100.000 penduduk
No Kecamatan
Jumlah Penderita Dan Insiden Rate IR Per Tahun 2011
2012 2013
2014 2015
JP P
IR JP
P IR
JP P
IR JP
P IR
JP P
IR
1 Karimun
44.905 23 51,2
46.549 36 77,3 43.644
28 64,1 44.624 149 334
43.760 73
167 2
Meral 46.877
13 28 47.889
13 27,1 38.208 13 34
38.640 96
248,4 40.956 109 266,1
3 Meral Barat
11.318 12 106 12.181
21 172,3 13.391
17 127
4 Tebing
27.212 42 154,3 27.727
19 68,5 23.768 18 75,7 24.788
82 331
25.848 34
131,5 5
Buru 9.454
18 190,4 9.316 9.321
2 21,4 9.047
8.910 4
44,9 6
Kundur 35.712
1 2,8
35.434 8
22,6 29.406 5
17 29.054
29 100
28.340 72
254 7
Ungar 5.826
5.983 5.980
8 Kundur Utara 17.935
4 22,3
17.737 11.691
1 8,5
11.535 2
17,3 11.571
1 8,6
9 Belat
6.377 6.456
6.238 10 Kundur Barat 16.891
15 88,8 16.899
16.932 2
11,8 16.893 3
17,7 17.042
5 29,3
11 Moro 18.305
1 5,5
18.171 18.115
2 11
17.880 6
33,5 17.363
45 259,1
12 Durai 6.106
6.139 6.273
1 16
6.038 2
33,1 5.899
8 135,6
Total 223.397
225.861 220.882
223.117 225.298
Universitas Sumatera Utara
43
Dari tabel 4.7 diatas dijelaskan bahwa selama 5 tahun terakhir tahun 2011 – 2015 insiden DBD menurut kecamatan berfluktuasi. Insiden Rate IR tertinggi
pada tahun 2011 yaitu pada Kecamatan Buru 190,4 per 100.000 penduduk, pada tahun 2012 Insiden Rate IR tertinggi yaitu pada Kecamatan Karimun 77,3 per
100.000 penduduk, tahun 2013 Insiden Rate IR tertinggi yaitu pada Kecamatan Meral Barat 106 per 100.000 penduduk, pada tahun 2014 Insiden Rate IR
tertinggi yaitu pada Kecamatan Karimun 334 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2015 Insiden Rate IR tertinggi yaitu pada Kecamatan Meral 266,1 per
100.000 penduduk. Sedangkan Insiden Rate IR terendah pada tahun 2011 – 2015, terdapat
pada Kecamatan Ungar dan Kecamatan Belat dengan masing-masing tahun IRnya adalah 0.
Tabel 4.8Distribusi Proporsi Penderita DBD Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015
No Kecamatan
Frekuensi Proporsi
1 Karimun
309 29,9
2 Meral
245 23,7
3 Meral Barat
48 4,6
4 Tebing
197 19,0
5 Buru
24 2,3
6 Kundur
114 11,0
7 Ungar
8 Kundur Utara
8 0,8
9 Belat
10 Kundur Barat
25 2,4
11 Moro
54 5,2
12 Durai
11 1,1
Total 1.035
100
Universitas Sumatera Utara
44
Dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun, terdapat 10 kecamatan yang ada kasus DBD dalam 3 tahun terakhir dan 2 kecamatan yang
tidak terdapat kasus DBD. Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa proporsi penderita DBD
terbesar dijumpai pada Kecamatan Karimun 29,9 309 penderita dan proporsi terendah pada Kecamatan Ungar dan Kecamatan Belat 0 0 penderita.
4.2.4 Distribusi Penderita DBD Menurut Waktu a. Distribusi Penderita DBD Berdasarkan Bulan