Hasil Kegiatan Fogging Fokus FF Fogging Fokus FF Dengan Insiden Rate IR DBD

47 4.5 Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit DBD 4.5.1 Hasil Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi PE Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi PE tahun 2011 – 2015 di Kabupaten Karimun berdasarkan hasil wawancara 100 terlaksana, namun laporan pelaksanaan kegiatannya tidak dapat dilampirkan oleh karena ketidaktersediaan data dari dinas kesehatan.

4.5.2 Hasil Kegiatan Fogging Fokus FF

Pelaksanaan Fogging Fokus FFtahun 2011 – 2015 di Kabupaten Karimun berdasarkan hasil wawancara 100 terlaksana, namun laporan pelaksanaan kegiatannya tidak dapat dilampirkan oleh karena ketidaktersediaan data dari dinas kesehatan. 4.5.3 Hasil Kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala PJB Pemeriksaan Jentik Berkala PJB merupakan bentuk evaluasi hasil kegiatan yang dilakukan tiap 3 bulan sekali disetiap desakelurahan endemis pada 100 rumahbangunan yang dipilih secara acak random sampling. Hasil kegiatan PJB disajikan dalam bentuk Angka Bebas Jentik ABJ, seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.13 House Indeks HI, Angka Bebas Jentik ABJ di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015 Tahun Rumah Yang Diperiksa Rumah Ditemukan Jentik Rumah Bebas Jentik HI ABJ 2011 5732 1293 4439 22,6 77,4 2012 8032 1092 6940 13,6 86,4 2013 13213 2535 10678 19,2 80,8 2014 5458 1534 3924 28,1 71,9 2015 27459 4649 22810 17 83 House Indeks HI Angka Bebas Jentik ABJ Universitas Sumatera Utara 48 ∗ �� = �����ℎ����ℎ������������������ �����ℎ����ℎ������������� � 100 ∗∗ ��� = �����ℎ����ℎ������������������������ �����ℎ����ℎ������������� � 100 Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa hasil dari pelaksanaan Pemantauan Jentik Berkala PJB di Kabupaten Karimun dari tahun 2011 – 2015 Angka Bebas Jentik ABJ masih 95. Pada tahun 2011 ABJ 77,4, tahun 2012 ABJ 86,4, tahun 2013 ABJ 80,8, tahun 2014 ABJ 71,9, dan tahun 2015 ABJ 83. 4.6 Hubungan Hasil Kegiatan Program P2DBD Dengan IR DBD 4.6.1 Penyelidikan Epidemiologi PE Dengan Insiden Rate IR DBD Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi PE tahun 2011 – 2015 di Kabupaten Karimun berdasarkan hasil wawancara 100 terlaksana. Untuk hubungan antara kegiatan Penyelidikan Epidemiologi PE dengan Insiden Rate IR DBD tidak dapat dicari karena ketidaktersediaan data dari dinas kesehatan.

4.6.2 Fogging Fokus FF Dengan Insiden Rate IR DBD

Pelaksanaan Fogging Fokus FFtahun 2011 – 2015 di Kabupaten Karimun berdasarkan hasil wawancara 100 terlaksana. Untuk hubungan antara hasil kegiatan Fogging Fokus FF dengan Insiden Rate IR DBD tidak dapat dicari karena ketidaktersediaan data dari dinas kesehatan. Universitas Sumatera Utara 49 4.6.3 Angka Bebas Jentik ABJ Dengan Insiden Rate IR DBD Tabel 4.14 Hubungan Angka Bebas Jentik ABJ dengan Insiden Rate IR DBD di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015 Tahun Angka Bebas Jentik ABJ IR DBD Per 100.000 Penduduk 95 ≥ 95 2011 77,4 52,4 2012 86,4 33,6 2013 80,8 38,0 2014 71,9 174,8 2015 83 163,3 Hubungan antara Angka Bebas Jentik ABJ dengan Insiden Rate IR DBD dapat dilihat sebagai berikut. Dari hasil perhitungan statistik didapat nilai r hitung sebesar -0,494. Artinya Angka Bebas Jentik ABJ dengan Insiden Rate IR DBD mempunyai hubungan yang kuat tetapi tidak searah. Tidak searah maksudnya jika nilai angka bebas jentik di Kabupaten Karimun ≥95 maka peningkatan insiden DBD dapat diatasi. Universitas Sumatera Utara 50

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Gambar 5.1 Diagram Garis Insiden Rate IR Penderita DBD di Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2015 Dari gambar 5.1 dapat diketahui bahwa Insiden Rate IR penyakit DBD di Kabupaten Karimun menunjukkan peningkatan kasus yang sangat tajam. IR yang terjadi tahun 2011 sebesar 52,4 per 100.000 penduduk, tahun 2012 sebesar 33,6 per 100.000 penduduk, tahun 2013 sebesar 38,0 per 100.000 penduduk, meningkat tajam menjadi 174,8 per 100.000 penduduk pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 163,3 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target Renstra Kementerian Kesehatan yakni ≤ 51 per 100.000 penduduk, maka Insiden Rate IR DBD tahun 2011, 2014 dan 2015 di Kabupaten Karimun masih jauh lebih tinggi. Meningkatnya penyakit DBD di Kabupaten Karimun disebabkan oleh beberapa kemungkinan, yang pertama Kabupaten Karimun merupakan Kabupaten dengan letak geografis yang strategis serta didukung oleh aksesbilitas transportasi 52,4 33,6 38 174,8 163,3 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Insiden Rate Per 100.000 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prevalensi Demam Berdarah Dengue Di Kota Medan Berdasarkan Data Di Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2011

2 59 116

Survei Jentik dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2006

0 62 106

Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Dan Kegiatan Pemberantasannya Tahun 2003-2007

1 40 88

Survei Jentik Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dikecamatan Medan Marelan Tahun 2006

1 43 106

Deskripsi Penderita Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dan Tinjauan Pelaksanaan Program Pemberantasannya Tahun 2011 – 2015

0 0 15

Deskripsi Penderita Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dan Tinjauan Pelaksanaan Program Pemberantasannya Tahun 2011 – 2015

0 0 2

Deskripsi Penderita Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dan Tinjauan Pelaksanaan Program Pemberantasannya Tahun 2011 – 2015

0 0 6

Deskripsi Penderita Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dan Tinjauan Pelaksanaan Program Pemberantasannya Tahun 2011 – 2015

0 0 22

Deskripsi Penderita Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dan Tinjauan Pelaksanaan Program Pemberantasannya Tahun 2011 – 2015

0 0 4

Deskripsi Penderita Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dan Tinjauan Pelaksanaan Program Pemberantasannya Tahun 2011 – 2015

0 0 26