commit to user
2. Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman merupakan suatu indikator pertumbuhan yang mudah dilihat, yang menunjukkan kekurangan hara atau tidak. Tinggi
tanaman berkaitan dengan kompetisi tanaman dalam merebutkan sinar matahari untuk kegiatan fotosintesis yang akan menghasilkan energi
untuk metabolisme didalam tanaman, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil. Tanaman padi mambutuhkan unsur Fe yang lebih banyak
untuk pertumbuhan vegetatif dan kekurangan unsur Fe menyebabkan klorosis pada daun karena Fe ini erat hubungannya dengan proses
fotosintesis Anonim, 2007 Berdasarkan uji F pengelolaan kadar lengas berpengaruh sangat
nyata p0,01 terhadap tinggi tanaman Lampiran 13. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya
dan pengelolaan kadar lengas menunjukkan hasil yang bervariasi Gambar 4.5.
Berdasarkan jarak berganda Duncan pengelolaan kadar lengas berbeda nyata p0,05 terhadap tinggi tanaman. Budidaya padi kapasitas
lapang B1 menunjukkan tinggi tanaman tertinggi yaitu 144,7 cm, berbeda nyata dengan macak-macak B2 dan penggenangan 5 cm B3.
Ketersediaan oksigen pada kondisi kapasitas lapang lebih tinggi dibandingkan dengan macak-macak dan penggenangan sehingga proses
respirasi mikroorganisme aerob dapat berjalan dengan baik. Laju dekomposisi pada kondisi ini lebih lambat dibandingkan macak-macak
tetapi pada kondisi suasana aerob ini, mikroorganisme anaerob tidak dapat tumbuh dengan baik sehingga termineralisasi dan dapat menyumbangkan
hara didalam tanah. Pada suasana aerob maka Fe akan dioksidasi dari Fe
2+
→Fe
3+
dengan bantuan mikororganisme aerob sehingga Fe dapat terlepas dari senyawa komplek dan diserap tanaman yang digunakan
untuk merangsang pertumbuhan tanaman.
commit to user
3. Anakan Total
Jumlah anakan merupakan salah satu parameter pertumbuhan maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
lingkungan dan perlakuan dilapang. Tumbuhan padi merupakan tanaman yang merumpun yang artinya tanaman dapat menghasilkan anakan tunas
secara cepat. Menurut Siregar 1981 tanaman padi mempunyai daya merumpun yang kuat, dalam hal ini tanaman padi dapat menghasilkan
jumlah anakan yang banyak. Menurut Balingtan 2005, kekurangan Fe menyebabkan jumlah anakan tanaman berkurang. Pembentukan anakan
merupakan fase pertumbuhan vegetatif Kyuma, 2004 sehingga Fe dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada fase ini.
Berdasarkan uji F, perlakuan pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya dan kombinasi perlakuan pupuk kandang sapi yang diperkaya
dan pengelolaan kadar lengas berpengaruh sangat nyata p0,05 terhadap anakan total Lampiran 14.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya dan pengelolaan kadar lengas mampu meningkatkan anakan total Tabel 4.5.
Berdasarkan jarak berganda Duncan perlakuan pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya berbeda nyata terhadap anakan total.
Anakan total tertinggi yaitu sebesar 10 tanaman, pada perlakuan kotoran sapi P5 sedangkan terendah pada perlakuan kontrol P1. Kotoran sapi
mampu memasok unsur hara Fe 468,50 ppm Tabel 4.2 dalam tanah dengan cukup sedangkan pada P1 tidak ada pasokan Fe sehingga anakan
total lebih rendah. Fe penting dalam pembentukan klorofil sehingga akan mempengaruhi proses fotosintesis. Fotosintesis yang baik akan
mempengaruhi pertumbuhan anakan total. Berdasarkan jarak berganda Duncan perlakuan kombinasi
pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya dan pengelolaan kadar lengas berbeda nyata terhadap anakan total Tabel 4.5. Anakan total
tanaman tertinggi yaitu 16 tanaman dicapai oleh perlakuan pupuk kotoran sapi dengan penggenangan P5B2 sedangkan terendah yaitu 7,33
commit to user
tanaman pada perlakuan kontrol dengan pengelolaan macak-macak P1B2. Kedua perlakuan sama-sama menggunakan pengelolaan macak-
macak tetapi pada perlakuan P5B2 menggunakan kotoran sapi yang mampu memasok hara Fe sebesar 468,50 ppm dan bahan organik 19,11
Tabel 4.2. Kandungan Fe yang meningkat akan diikuti peningkatan serapan Fe oleh tanaman. Fe penting dalam pembentukan klorofil
sehingga akan mempengaruhi proses fotosintesis yang akan mendorong pembentukan tunas dan pertumbuhan vegetatif tanaman.
Berdasarkan uji korelasi Lampiran 24 menunjukkan bahwa anakan total berkorelasi positif nyata dengan jumlah anakan produktif r=0,99,
jumlah gabah kering bernas r=0,73, berat 1000 biji r=0,59, berat gabah kering bernas r=0,58 dan kadar lengas r=0,57. Semakin
meningkat kadar lengas maka jumlah anakan total juga meningkat menyebabkan peningkatan jumlah anakan produktif, jumlah gabah kering
bernas, berat 1000 biji, berat gabah kering bernas.
4. Anakan Produktif