Tata Laksana METODOLOGI PENELITIAN A.

commit to user P2B3: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi + biochar dengan pengelolaan penggenangan 5 cm P3B1: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi + biochar + cacing tanah dengan pengelolaan kadar lengas kapasitas lapang P3B2: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi + biochar + cacing tanah dengan pengelolaan pengelolaan macak - macak P3B3: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi + biochar + cacing tanah dengan pengelolaan penggenangan 5 cm P4B1: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi + cacing tanah dengan pengelolaan kadar lengas kapasitas lapang P4B2: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi + cacing tanah dengan pengelolaan macak - macak P4B3: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi + cacing tanah dengan pengelolaan penggenangan 5 cm P5B1: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi pengelolaan kadar lengas kapasitas lapang P5B2: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi dengan pengelolaan macak - macak P5B3: Tanah vertisol + pupuk kandang sapi pengelolaan penggenangan 5 cm

D. Tata Laksana

1. Pembibitan Pembibitan dilakukan di bedengan, dengan cara menyebar benih pada tempat pembibitan yang telah disiapkan. Setelah bibit berumur 15 hari dipindahkan secara ditanam langsung ke polibag yang telah disiapkan untuk penelitian. 2. Pengambilan sampel tanah awal Tanah yang digunakan adalah jenis tanah Vertisols dari Masaran, Sragen. Pengambilan sampel untuk keperluan analisis tanah awal dilakukan dengan menggunakan metode acak, pada kedalaman tanah antara 25-30 cm. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pengaruh commit to user residu pupuk dari penanaman sebelumnya. Pengambilan tanah untuk media tanam diambil langsung dari sawah dengan cangkul kemudian di masukkan karung. 3. Persiapan Media Tanam Tanah dikering anginkan, ditumbuk dan disaring dengan menggunakan saringan dengan mata saring berdiameter 2 mm untuk media tanam dan 0,5 mm keperluan analisis laboratorium. Menyiapkan media tanam dengan menimbang tanah 9,72 kg tanah kering mutlak yang setara 10 kg tanah kering angin, dimasukkan ke dalam polybag kemudian ditambah bahan organik yang diperkaya sesuai dengan perlakuan dan pengelolaan kadar lengas tanah kapasitas lapang, macak – macak dan penggenangan. Setiap perlakuan disiapkan 15 polibag. 4. Persiapan biochar Biochar yang digunakan adalah arang kayu yang banyak digunakan sebagai bahan bakar. Arang selanjutnya ditumbuk dan diayak dengan saringan Φ 2 mm. Selanjutnya biochar yang telah siap, akan dicampur merata dengan tanah. Takaran biochar yang digunakan adalah 10 tonha setara berat kering mutlak. Pemberian biochar disesuaikan dengan perlakuannya. Biochar ini mempunyai C organik yang tinggi dan mampu mengikat air yang digunakan sebagai donor elektron untuk kelangsungan hidup mikroorganisme. 5. Persiapan pupuk organik pupuk kandang sapi Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hasil fermentasi kotoran sapi. Dosis pupuk organik adalah 10 tonha setara berat kering mutlak. Pupuk organik yang telah siap, akan dicampurkan secara merata dengan tanah yang akan dimasukkan ke dalam polybag dan disesuaikan dengan perlakuannya. 6. Persiapan pemberian cacing tanah Rekomendasi yang digunakan untuk pemberian cacing tanah adalah setara dengan 30 ekor per m 2 atau sekitar 6 ekor per polybag. Cacing tanah ini mampu meningkatkan aktifitas mikroorganisme. Caranya commit to user adalah cacing tanah diletakkan di permukaan tanah, dan selanjutnya dibiarkan masuk ke dalam tanah. Pemberian cacing tanah dilakukan saat media tanam telah siap digunakan. 7. Penanaman Menanam bibit padi beras merah siap tanam umur ± 15 hari. Bibit dicabut dari bedengan kemudian dibenamkan pada kedalaman ± 8-10 cm. Jumlah bibit padi yang ditanam pada setiap lubang sebanyak satu bibit. 8. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman meliputi pengairan, penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman : ¾ Pengairan a. Pemberian air yang dilakukan meliputi: 1. Pada kondisi kapasitas lapang Proses pengelolaan air untuk menjaga agar tetap pada kondisi kapasitas lapang dilakukan sebagai berikut : a Menimbang 10 kg tanah kering angin yang dimasukkan kedalam polybag. b Menambahkan air hingga diperoleh kondisi kapasitas lapang, yaitu dengan rumus : • 10 kg tanah kering angin = Berat tanah kering mutlak x 100 + KL kering angin 10 kg = Berat tanah kering mutlak x 100 + 2,9 Berat tanah kering mutlak = 100x10:102,9 =9,72 kg • kebutuhan air = KL kapasitas lapang – KL kering angin x berat tanah kering mutlak = 47,71 - 2,9 x 9,72 kg = 44,81 x 9,72 kg = 4,35 kg • karena BJ=1,3 gramcm 3 maka kebutuhan air = 5,7 liter c Selanjutnya menambahkan air sebanyak 5,7 liter kedalam polybag. Lalu ditimbang sebagai berat awal tanah yang menyatakan bahwa tanah tersebut berada pada kondisi commit to user kapasitas lapang dan selanjutnya tanah di inkubasi selama 3 hari sebelum digunakan untuk tanam. d Setelah 1 hari inkubasi maka tanah ditimbang lagi, bila terjadi pengurangan berat tanahnya maka selisih tersebut merupakan jumlah air yang berkurang, sehingga sebagai jumlah air yang harus ditambahkan adalah sama dengan jumalh air yang berkurang tersebut. e Hari ke-2 dan ke-3 dengan cara yang sama ditimbang dan dihitung selisihnya untuk mengetahui jumlah air yang harus ditambahkan agar mencapai kondisi awal kondisi kapasitas lapang. f Setelah di inkubasi 3 hari maka tanah siap digunakan untuk tanam. g Untuk pemberian air selanjutnya dapat dengan penimbangan per pot. 2. Dengan macak - macak Proses pengelolaan kadar lengas tanah dengan macak – macak padi di diairi setinggi 2 cm mulai umur 1 HST hingga padi “masak susu” ± 15- 20 hari sebelum panen. 3. Dengan penggenangan Proses pengelolaan kadar lengas tanah dengan penggenangan padi di diairi setinggi 5 cm mulai umur 1 HST hingga padi “masak susu” ± 15- 20 hari sebelum panen ¾ Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan cara manual, yaitu mencabut tanaman pengganggu. ¾ Pengendalian Hama dan Penyakit Jenis hama yang dapat menyerang tanaman padi beras merah di Rumah Kaca adalah tikus. Pengendalian hama ini dilakukan dengan penggunaan umpan rodentisida antikoagulan. commit to user 9. Pengambilan sampel saat vegetatif maksimal Pengambilan sampel dilakukan pada saat tanaman mencapai fase vegetatif maksimal yang ditandai dengan keluarnya daun bendera dan keluar malainya yaitu pada umur 65 hari. Tiap polibag diambil sampel tanah dan tanaman. Tanah diambil secara acak per polibag sedalam 20 cm dan tanaman diambil sebanyak masing-masing 3 sampel per perlakuan. 10. Panen Pemanenan dilakukan saat isi gabah sudah keras, warna daun bendera dan malai sudah kuning dan batang malai sudah mengering fase menguning pada saat tanaman berumur 110 HST. 11. Pengambilan sampel panen Mengambil sampel gabah bernas secara acak kemudian dikupas kulitnya kemudian ditumbuk sampai halus kemudian dianalisis.

E. Variabel Pengamatan