Fe Jaringan Tanaman Pengaruh Perlakuan Pengelolaan Kadar Lengas Tanah dan Pupuk

commit to user Cacing tanah mampu mempercepat proses dekomposisi kotoran sapi. Selain itu, cacing tanah juga dapat membantu mengefektifkan kerja mikroorganisme dan menyumbangkan Fe dari kotoran yang dikeluarkan sehingga Fe dapat tersedia di tanah dan dapat diserap oleh tanaman. Berdasarkan uji Mood Median menunjukkan bahwa pengelolaan kadar lengas berbeda nyata terhadap serapan Fe Gambar 4.1.B. Serapan Fe tertinggi yaitu 0,05 g tan dicapai oleh perlakuan macak-macak B3, berbeda nyata dengan kapasitas lapang B1. Pada kondisi kapasitas lapang hanya cukup oksigen sehingga hanya mikroorganisme aerob yang dapat hidup sedangkan penggenangan 5 cm akan menyebabkan suasana reduksi Fe 3+ →Fe 2+ dengan bantuan mikroorganisme anaerob sehingga Fe dapat terlepas dari senyawa komplek. Semakin banyak Fe akan mempengaruhi pertumbuhan ujung akar sehingga semakin banyak akar maka semakin banyak pula unsur hara yang diserap. Selain itu, mikroorganisme aerob yang mati mengandung Fe dan diserap oleh tanaman. Berdasarkan uji korelasi Lampiran 24 serapan Fe nyata berkorelasi positif dengan brangkasan r=0,72. Semakin tinggi serapan Fe maka semakin tinggi berat brangkasan kering.

E. Pengaruh Perlakuan Pengelolaan Kadar Lengas Tanah dan Pupuk

Kandang Sapi Yang Diperkaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Beras Merah Beberapa variabel tanaman yang mempengaruhi serapan dan hasil tanaman padi beras merah meliputi Fe jaringan, tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif dan berat brangkasan kering. Rata – rata variabel tanaman tersebut disajikan dalam Tabel 4.5:

1. Fe Jaringan Tanaman

Fe dalam tanaman sekitar 80 yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daun dianggap lebih cepat dibanding dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian, pemupukan lewat daun sering diduga commit to user lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperan dalam perkembangan kloroplas. Anonim, 2009 Tabel 4.5 Pengaruh Perlakuan Pengelolaan Kadar Lengas Tanah dan Pupuk Kandang Sapi Yang Diperkaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Beras Merah Perlakuan Fe jaringan ppm TT cm ∑Ankn Total ∑Ankn Prdktif BBK gram PI 31,6 a 131,6 a 8,00 a 7,44 b 8,02 bc P2 33,7 a 136,4 a 9,00 ab 8,56 ab 11,02 cd P3 36,9 a 136,2 a 9,00 ab 8,33 ab 7,12 ab P4 34,2 a 137,7 a 10,00 ab 9,00 ab 14,14 d P5 31,7 a 140,0 a 13,00 c 13,00 a 11,32 cd B1 31,4 a 144,7 c 10,00 a 9,60 a 7,63 c B2 37,2 b 130,6 a 9,00 a 8,93 a 8,37 b B3 31,7 a 133,8 ab 10,00 a 9,28 a 14,99 a P1B1 34,1 ab 142,3 a 9,67 ab 8,67 abc 7,20 ab P1B2 31,2 ab 123,0 a 7,00 a 6,33 a 7,34 ab P1B3 30,9 a 129,3 a 8,67 ab 7,33 ab 9,51 bc P2B1 36,7 ab 148,3 a 11,67 b 10,67 c 7,56 ab P2B2 29,1 a 133,7 a 8,00 ab 7,67 abc 10,08 c P2B3 36,8 ab 127,3 a 8,00 ab 7,33 ab 15,42 e P3B1 36,8 ab 138,7 a 9,00 ab 8,00 abc 5,66 a P3B2 50,3 c 135,0 a 9,33 ab 8,33 abc 5,16 a P3B3 39,6 bc 134,7 a 10.00 ab 8,67 abc 10,55 cd P4B1 32,6 ab 146,7 a 9,67 ab 8,67 abc 12,56 d P4B2 32,6 ab 128,0 a 11,00 b 10,33 bc 12,74 d P4B3 30,9 a 138,3 a 9,00 ab 8,00 abc 17,12 e P5B1 30,9 a 147,3 a 10,67 ab 10,33 bc 5,19 a P5B2 30,9 a 133,3 a 16,00 c 15,00 d 6,53 a P5B3 32,2 ab 139,3 a 14,67 c 13,67 d 22,24 f Keterangan : P1 sd P5 dan B1 sd B3 merupakan faktor perlakuan seperti dicantumkan pada halaman 13 Angka-angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji jarak berganda Duncan taraf 5 Berdasarkan uji Kruskal Wallis, pengelolaan kadar lengas berpengaruh nyata p0,05 dan kombinasi perlakuan pupuk kandang sapi yang diperkaya dan pengelolaan kadar lengas berpengaruh sangat nyata p0,01 terhadap Fe jaringan Lampiran 11. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya dengan pengelolaan kadar lengas tanah dapat meningkatkan Fe jaringan Tabel 4.5. commit to user Berdasarkan uji Mood Median hasil penelitian menunjukkan pengelolaan kadar lengas berbeda nyata terhadap jaringan tanaman Tabel 4.5. Budidaya padi dengan macak-macak B2 menunjukkan Fe jaringan tertinggi yaitu 37,17 ppm, berbeda nyata dengan kapasitas lapang B1 dan penggenangan 5 cm B3. Pada perlakuan macak-macak terdapat cukup oksigen dan air sehingga mikroorganisme aerob, anaerob dan cacing tanah dapat tumbuh dengan baik. Pada kondisi ini aktifitas mikroorganisme dan cacing tanah meningkat sehingga laju dekomposisi lebih cepat dibanding kapasitas lapang dan penggenangan. Pada suasana aerob maka Fe akan dioksidasi dari Fe 2+ →Fe 3+ dengan bantuan mikororganisme aerob sedangkan pada suasana anaerob Fe 3+ →Fe 2+ dengan bantuan mikroorganisme anaerob sehingga Fe dapat terlepas dari senyawa komplek.Fe dapat terlepas dari senyawa komplek dan diserap oleh jaringan tanaman. Berdasarkan uji Mood Median hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan berbeda nyata Tabel 4.5. Fe jaringan tertinggi yaitu 50,32 ppm Fe dicapai oleh perlakuan cacing tanah+kotoran sapi+biochar dengan pengelolaan macak-macak P3B2 sedangkan terendah pada perlakuan biochar dengan pengelolaan macak-macak P2B2. Pada kedua perlakuan ini sama-sama menggunakan budidaya macak-macak, kotoran sapi dan biochar tetapi pada perlakuan P3B2 terdapat cacing tanah yang dapat membantu mempercepat proses dekomposisi. Selain itu, cacing tanah juga dapat menyumbangkan Fe dari kotoran yang dikeluarkannya sehingga Fe dalam tanah meningkat dan diserap jaringan tanaman. Berdasarkan uji korelasi Lampiran 24 menunjukkan bahwa Fe jaringan berkorelasi positif nyata dengan serapan Fe r=0,48 dan produksi gabah kering panen r=0,37. Semakin meningkat serapan Fe maka Fe jaringan juga meningkat dan hasil produksi juga meningkat. commit to user

2. Tinggi Tanaman