Berat Brangkasan Kering Pengaruh Perlakuan Pengelolaan Kadar Lengas Tanah dan Pupuk

commit to user dan kadar lengas r=0,55. Semakin meningkatnya kadar lengas maka jumlah anakan produktif meningkat menyebabkan peningkatan jumlah gabah kering bernas, berat 1000 biji dan berat gabah kering bernas.

5. Berat Brangkasan Kering

Berat brangkasan merupakan indikator pertumbuhan untuk mengukur perlakuan yang diterapkan atau pengaruh lingkungan. Berat brangkasan dipengaruhi oleh pertumbuhan vegetatif maupun generatif tanaman. Berdasarkan uji F, perlakuan pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya, pengelolaan kadar lengas dan kombinasi pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya dan pengelolaan kadar lengas berpengaruh sangat nyata p0,01 terhadap brangkasan kering Lampiran 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya dan pengelolaan kadar lengas mampu meningkatkan berat brangkasan kering Tabel 4.5. Berdasarkan jarak berganda Duncan perlakuan pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya berbeda nyata terhadap berat brangkasan kering Tabel 4.5. Brangkasan tertinggi sebesar 14,14 g, dicapai pada perlakuan kotoran sapi+cacing tanah P4 berbeda nyata dengan perlakuan kotoran sapi P5. Pada perlakuan ini sama-sama menggunakan kotoran sapi tetapi pada perlakuan P4 terdapat cacing tanah yang dapat mambantu mempercepat proses dekomposisi. Selain itu, cacing tanah mampu mengeluarkan kotoran yang mengandung Fe yang berasal dari bahan organik yang dimakan cacing tanah sehingga Fe meningkat dan diserap tanaman yang digunakan untuk pertumbuhan. Berdasarkan jarak berganda Duncan perlakuan pengelolaan kadar lengas berbeda nyata terhadap berat brangkasan kering Tabel 4.5. Brangkasan tertinggi yaitu 14,99 g, dicapai pada perlakuan penggenangan B3, berbeda nyata dengan B1 dan B2. Penggenangan akan menciptakan suasana lingkungan anaerob. Pada suasana anaerob laju dekomposisi lebih lambat dibandingkan macak-macak tetapi pada suasana anaerob, jenuh commit to user dengan air sehingga menyebabkan mikroorganisme aerob tidak dapat tumbuh dengan baik kemudian termineralisasi menjadi unsur hara Fe. Pada suasana anaerob Fe 3+ →Fe 2+ dengan bantuan mikroorganisme anaerob sehingga Fe dapat terlepas dari senyawa komplek. Fe dalam tanah meningkat dan diserap tanaman dengan cukup sehingga dapat dtranslokasikan pada bagian-bagian tanaman yang digunakan untuk pertumbuhan. Berdasarkan jarak berganda Duncan perlakuan kombinasi pemberian pupuk kandang sapi yang diperkaya dan pengelolaan kadar lengas berbeda nyata terhadap berat brangkasan kering Tabel 4.5. Anakan produktif tanaman tertinggi yaitu 22,25 g dicapai oleh pupuk kotoran sapi P5B3, berbeda nyata dengan P1B1 dan P1B2 Tabel 4.5. Hal ini disebakan karena kotoran sapi mampu menyediakan hara bagi tanaman yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Pada saat penggenangan terjadi reduksi Fe 3+ menjadi senyawa Fe 2+ yang mudah larut. Fe 2+ banyak diserap tanaman daripada Fe 3+ karena Fe 2+ lebih aktif daripada Fe 3+ . Selain itu, penggenangan menciptakan suasana anaerob, jenuh dengan air sehingga menyebabkan mikroorganisme aerob mati dan terurai menjadi unsur hara Fe. Dengan meningkatnya Fe maka yang diserap tanaman juga cukup dan dapat ditranslokasikan dalam jaringan tanaman yang digunakan untuk pertumbuhan. Berdasarkan uji korelasi Lampiran 24 menunjukkan bahwa berat brangkasan kering nyata berkorelasi positif dengan berat 1000 biji r=0,41. Semakin meningkatnya berat brangkasan kering berat menyebabkan peningkatan 1000 biji. commit to user

F. Pengaruh Pengelolaan Kadar Lengas Tanah dan Pemanfaatan Pupuk