Unsur-unsur sikap, 1 kognisi cognition yaitu keyakinan atau pemahaman individu terhadap objek tertentu, 2 afeksi feeling yaitu perasaan yang menyertai
sikap individu terhadap suatu objek, 3 kecenderungan bertindak action tendency yaitu kesediaan individu untuk bertindak terhadap objek tertentu. Ciri-ciri sikap ialah
harus memiliki objek, dapat berupa benda, orang, nilai-nilai, pandangan hidup, agama, hukum, lembaga masyarakat dan sebagainya. Sikap tidak dibawa sejak lahir
melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman. Menurut Sartain, dkk. cit. Yusuf, 2005 ada empat faktor yang memengaruhi
pembentukan sikap, 1 faktor pengalaman khusus, 2 faktor komunikasi dengan orang lain, 3 faktor model, yaitu dengan melalui mengimitasi, 4 faktor lembaga sosial
institutional yaitu sumber yang mempengaruhi. Menurut McGuire cit. Yusuf, 2005 perubahan sikap dipengaruhi, 1 pendekatan teori belajar, 2 pendekatan teori
persepsi, 3 pendekatan teori konsistensi, 4 pendekatan teori fungsi.
2.9 Tindakan
Menurut Dignan Carr 1999 suatu sikap belum otomatis terwujud dalam tindakan, untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain, tingkat tindakan dalam praktek yaitu :
1. Persepsi perception, yakni mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
2. Respon terpimpin quided respon yakni dapat melakukan sesuatu sesuai dengan
urutan yang benar sesuai dengan contoh merupakan indikator praktek tingkat dua. 3.
Mekanisme mechanism yakni apabila telah dapat melakukan dengan benar secara otomatis atau sesuatu ini merupakan kebiasaan maka mencapai praktek
tingkat tiga. 4.
Adaptasi adaption yaitu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan
tersebut.
2.10 Landasan Teori
Berangkat dari analisis penyebab masalah kesehatan, Green membedakan adanya dua determinan masalah kesehatan tersebut, yakni behavioral factors
faktor perilaku, dan non behavioral factors atau faktor non perilaku, Green menganalisis, bahwa faktor perilaku sendiri di tentukan oleh 3 faktor utama yaitu:
1. Faktor Predisposisi Predisposing factors, yaitu faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadi perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap keyakinan, kepercayaan nilai-nilai, tradisi, disebut.
2. Faktor pemungkin enabling factors, adalah faktor-faktor yang
memungkinkan atau yang memfasilitas perilaku atau tindakan yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku kesehatan.
3. Faktor-faktor penguat reinforching factors adalah faktor-faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.
2.11 Kerangka Konsep
Predisposing - Umur
- Pendidikan - Jumlah Anggota RT
- Pekerjaan - Penghasilan
- Pengetahuan - Sikap
Enabling Fasilitas, sarana dan
prasarana
Reinforcing Tindakan
Program Promosi Kesehatan Rumah
Tangga Sehat
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional. Penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan pendekatan
rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan menjelaskan berbagai faktor- faktor yang memengaruhi pelaksanaan program sebagai variabel bebas dan Rumah
Tangga Sehat sebagai variabel terikat.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Teladan Medan, dengan pertimbangan masih ditemukan rumah tangga sehat dan rumah tangga tidak sehat
walaupun program promosi rumah tangga sehat telah dilaksanakan. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi hal tersebut.
Penelitian ini membutuhkan waktu selama 4 empat bulan, terhitung Maret sampai dengan Juni 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga dari setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Teladan, yaitu sebanyak 6.564 rumah tangga,
dengan perincian : 1.
Kelurahan Teladan Barat sebanyak 1.849 rumah tangga 2.
Kelurahan Mesjid sebanyak 1.142 rumah tangga 3.
Kelurahan Pasar Baru sebanyak 1.142 rumah tangga 4.
Kelurahan Pusat Pasar sebanyak 1.167 rumah tangga 5.
Kelurahan Pandau Hulu I sebanyak 1.264 rumah tangga Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang kepala keluarga.
Penghitungan besar sampel dengan menggunakan rumus dari Notoatmodjo 2002, yaitu :
2
1 d
N N
n +
=
Dimana : n = besar sampel
N = besar populasi d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan 0,1
sehingga dapat dihitung jumlah sampel untuk penelitian ini, yaitu :
2
1 ,
6564 1
6564 +
= n
01 ,
6564 1
6564 +
= n
64 ,
65 1
6564 +
= n
64 ,
66 6564
= n
= 98,50 kepala keluarga, digenapkan menjadi 100 kepala keluarga Penentuan sampel untuk masing-masing kelurahan dilakukan sesuai dengan
proporsi dari besar populasi untuk setiap kelurahan, sehingga diperoleh jumlah sampel untuk masing-masing kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Teladan Barat sebanyak 28 kepala keluarga
2. Kelurahan Mesjid sebanyak 17 kepala keluarga
3. Kelurahan Pasar Baru sebanyak 17 kepala keluarga
4. Kelurahan Pusat Pasar sebanyak 18 kepala keluarga
5. Kelurahan Pandau Hulu I sebanyak 20 kepala keluarga
Pengambilan sampel untuk setiap kelurahan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tehnik acak random sampling.
3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional