c. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut.
d. Pengalaman
Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan lebih luas. Sedangkan semakin tua
umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak.
2.8 Sikap
Thurstone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tingkat afeksi, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis,
seperti : simbul, prase, slogan, orang, lembaga, cita-cita dan gagasan, cit. Yusuf, 2005. Menurut Allen, Guy Edgley, 1980 cit. Azwar, 2003 mendefinisikan, sikap
ialah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial. Sikap adalah respons terhadap stimuli sosial
yang telah terkondisikan. Howard Kendler mengemukakan bahwa, sikap merupakan kecendrungan tendency untuk mendekati approach atau menjauhi avoid, atau
melakukan sesuatu, baik yang secara positif maupun negatif terhadap suatu lem baga, peristiwa, gagasan, atau konsep cit. Yusuf, 2005. Sikap dapat disimpulkan, suatu
kondisi mental yang relatif menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral, atau negatif, menyangkut
aspek kognisi, afeksi, dan kecendrungan untuk bertindak.
Unsur-unsur sikap, 1 kognisi cognition yaitu keyakinan atau pemahaman individu terhadap objek tertentu, 2 afeksi feeling yaitu perasaan yang menyertai
sikap individu terhadap suatu objek, 3 kecenderungan bertindak action tendency yaitu kesediaan individu untuk bertindak terhadap objek tertentu. Ciri-ciri sikap ialah
harus memiliki objek, dapat berupa benda, orang, nilai-nilai, pandangan hidup, agama, hukum, lembaga masyarakat dan sebagainya. Sikap tidak dibawa sejak lahir
melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman. Menurut Sartain, dkk. cit. Yusuf, 2005 ada empat faktor yang memengaruhi
pembentukan sikap, 1 faktor pengalaman khusus, 2 faktor komunikasi dengan orang lain, 3 faktor model, yaitu dengan melalui mengimitasi, 4 faktor lembaga sosial
institutional yaitu sumber yang mempengaruhi. Menurut McGuire cit. Yusuf, 2005 perubahan sikap dipengaruhi, 1 pendekatan teori belajar, 2 pendekatan teori
persepsi, 3 pendekatan teori konsistensi, 4 pendekatan teori fungsi.
2.9 Tindakan