Pengaruh Faktor Enabling terhadap Pelaksanaan Program Promosi

dimana periksa hamil tersebut dilakukan. Demikian pula, perilaku tersebut akan dipermudah dengan bila ibu yang bersangkutan mempunyai sikap yang positif terhadap pemeriksaan kehamilan Notoatmodjo, 2005 Dalam hal ini dapatlah dikatakan bahwa pada dasarnya kepala keluarga telah memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS, juga memiliki sikap yang positif terhadap PHBS. Penyuluhan ataupun sosialiasasi tentang PHBS yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau pemerintah telah berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat dan memberikan nilai positif terhadap sikap mereka. Agar program promosi kesehatan rumah tangga yang sehat dapat terlaksana maka kegiatan yang harus ditujukan kepada faktor predisposisi adalah dalam bentuk pemberian informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan. Tujuan kegiatan ini memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang rumah tangga yang sehat, yang diperlukan seseorang atau masyarakat, sehingga akan memudahkan terjadinya perilaku sehat pada meraka.

5.2. Pengaruh Faktor Enabling terhadap Pelaksanaan Program Promosi

Rumah Tangga yang Sehat Faktor enabling atau faktor pemungkinpendukung perilaku adalah fasilitas, sarana, atau prasarana yang mendukung atau memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Agar masyarakat mau untuk berperilaku hidup bersih dan sehat maka diperlukan fasilitas, sarana, dan prasarana yang mendukung 10 sepuluh indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun fasilitas, sarana, dan prasarana yang harus tersedia yaitu tenaga kesehatan bidan, rumah bersalin, posyandu, sarana air bersih, dan jamban di setiap rumah, serta tenaga jumantik yang terampil untuk mendukung terlaksanakan indikator PHBS meliputi persalinan oleh tenaga kesehatan, penimbangan balita, cuci tangan sebelum makan, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, dan rumah bebas jentik. Hasil uji statistik memberikan hasil p = 0,933 = 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermaknasignifikan antara fasilitas, sarana, dan prasarana terhadap pelaksanaan program promosi kesehatan rumah tangga yang sehat. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar keluarga atau masyarakat tidak memiliki fasilitas, sarana, dan prasarana yang mendukung program rumah tangga yang sehat. Dari hasil pengolahan data juga diketahui bahwa terdapat 73,9 rumah tangga yang menjawab ya untuk semua pertanyaan yang berkaitan dengan faktor enabling ini, dan terdapat 26,1 yang menjawab tidak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fasilitas, sarana, dan prasarana memang tidak tersedia untuk mendukung pelaksanaan semua indikator PHBS. Dalam Notoatmodjo, 2005, dikatakan bahwa untuk terjadinya perilaku ibu periksa hamil, maka diperlukan bidan atau dokter, fasilitas periksa hamil seperti puskesmas, rumah sakit, klinik, posyandu dan sebagainya. Agar seseorang atau masyarakat dapat buang air besar di jamban, maka harus tersedia jamban, atau mempunyai uang untuk membangun jamban sendiri. Pengetahuan dan sikap saja belum menjamin terjadinya perilaku, maka masih diperlukan fasilitas atau sarana untuk memungkinkan atau mendukung perilaku tersebut. Dan, semua fasilitas, sarana, dan prasarana kesehatan yang tersedia juga harus terjangkau terakses oleh masyarakat, sehingga PHBS dapat terlaksana. Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada faktor pemungkin enabling adalah memberdayakan masyarakat melalui pengembangan masyarakat. Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat mampu untuk memfasilitasi diri mereka atau masyarakat sendiri untuk berperilaku sehat. Misalnya, seseorang atau masyarakat mampu membangun sarana air bersih, jamban keluarga atau jamban umum, dan sebagainya. Jadi dalam hal ini, departemen kesehatan tidak hanya melakukan intervensi dengan menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan keluarga atau masyarakat, tetapi harusnya juga memberikan kemampuan kepada seseorang atau masyarakat, termasuk kemampuan ekonomi untuk mengadakan atau menyediakan sarana kesehatan sebagai pendukung perilaku sehat mereka.

5.3. Pengaruh Faktor Reinforcing terhadap Pelaksanaan Program Promosi