Dengan demikian perencanaan tingkat Puskesmas dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan
kegiatan yang ada di laksanakan oleh Puskesmas pada masa yang akan datang untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan Depkes RI, 2000.
2.6 Hubungan Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Sehat
Promosi kesehatan sebagai pendekatan terhadap faktor perilaku kesehatan, maka kegiatannya tidak terlepas dari faktor-faktor yang menentukan perilaku
tersebut. Dengan perkataan lain, kegiatan promosi kesehatan harus sesuai dengan determinan faktor yang memengaruhi perilaku ini sendiri. Menurut
Lawrece Green 1980, perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu : 1.
Faktor Predisposisi Predisposing Factors yaitu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat,
adalah pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap apa yang dilakukan.
2. Faktor pemungkin Enabling Factors
Yaitu faktor pemungkin oleh pendukung enabling perilaku adalah fasilitas, sarana, oleh prasarana yang mendukung oleh yang memfasilitasi terjadinya
perilaku seseorang oleh masyarakat.
3. Faktor penguat Reinforcing Factors
Yaitu pengetahuan, sikap dan fasilitas yang tersedia kadang-kadang belum menjamin terjadinya perilaku seseorang oleh masyarakat Notoatmojo, 2005.
Predisposing Factors
Enabling Factors
Reinforcing Factors
Health Behavior
Health Promotion
Gambar 2.1. Hubungan Promosi Kesehatan dengan Determinan Perilaku
2.7 Pengetahuan
Pengetahuan diperoleh melalui berbagai usaha, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun yang secara kebetulan. Dalam proses memperoleh pengetahuan,
terutama yang dilakukan dengan sengaja, mencakup berbagai metode dan konsep- konsep, baik melalui proses pendidikan maupun pengalaman. Menurut WHO 1992,
pengetahuan diperoleh dari pengalaman, selain itu juga dari guru, orang tua, teman, buku dan media massa. Ciri pokok dari pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu
yang diketahuinya, baik melalui pengalaman, belajar atau melalui informasi bersumber dari orang lain. Pengetahuan cognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu ;
1 Tahu know yaitu kemampuan untuk mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. 2 Memahami comprehension artinya kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. 3 Penerapan application yaitu kemampuan untuk menerapkan mateir
yang dipelajari pada suatu situasi dan kondisi sebenarnya. 4 Analisis analysis yaitu suatua kemampuan untuk menjabarkan materi ke dalam komponen-komponen.
5 Sintesis synthetic yaitu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau menyusun formulasi baru dari materi yang
sudah ada. 6 Evaluasi evaluation yaitu suatu kemampuan untuk melakukan penilaian atau justifikasi terhadap suatu materi atau objek tertentu.
Menurut Nasution 1999 faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan dalam masyarakat antara lain :
a. Sosial ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang. Bila ekonomi baik, tingkat pendidikan tinggi maka pengetahuan akan tinggi juga.
b. Kultur budaya dan agama
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi yang baru akan disaring sesuai atau tidak dengan budaya yang ada atau
agama yang dianut.
c. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut.
d. Pengalaman
Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan lebih luas. Sedangkan semakin tua
umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak.
2.8 Sikap