Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.4. Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cermat atas kegiatan-kegiatan yang berlangsung di beberapa tempat pengobatan tradisional, data-data untuk kajian penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dengan 3 orang pengobat tradisional sebagai informan kunci, yang memahami secara mendalam tentang berbagai jenis penyakit dan cara pembuatan obat tradisonal. Wawancara juga dilakukan dengan orang-orang yang tinggal di rumah pengobat tradisional tersebut. Wawancara dapat berlangsung di ruangan pengobat tradisional, tetapi juga dapat berlangsung di halaman rumah atau di luar rumah dan bahkan di dapur tempat masak dari pengobat tradisional. Secara umum hasil wawancara atau percakapan serta hasil pengamatan, saya tulis langsung di tempat, tetapi ada juga percakapan itu saya tulis setelah berlalu beberapa saat atau sekian lama, hal ini terjadi misalnya ketika dari pembicaraan tersebut menyangkut hal yang sangat pribadi mengenai pengobat tradisional tersebut. Hal ini sangat rentan terhadap kemungkinan untuk terlupakannya beberapa data yang saya peroleh, oleh sebab itu kemampuan saya mengingat atas apa yang baru saja saya lihat dan dengar dari para informan sangat dibutuhkan. Dalam pengambilan data, saya tidak menggunakan alat bantu seperti tape recorder dengan alasan ketika melakukan wawancara dengan pengobat tradisional tersebut, tidak memperkenankan saya untuk merekam pembicaraan tersebut. Dan juga, ada dari pengobat tradisional tersebut ketika melakukan pembicaraan sambil merekam, perhatian dari pengobat tradisional itu sering tertuju kepada tersebut, Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008 sehingga saya putuskan untuk tidak menggunakan alat perekam tersebut, yang menurut saya hal itu dapat mengurangi kenyamanan dalam melakukan percakapan. Alasan lain juga adalah karena saya merasa lebih leluasa menggunakan catatan secara in-situ ketimbang menggunakan alat perekaman. Beberapa hambatan pada penelitian ini adalah juga merupakan suatu bagian dalam proses pengumpulan data. Ada pengobat tradisional ketika menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan saya, langsung menanyakan surat penelitian dari Sekolah Pascasarjana dan bahkan surat dari Dosen Pembimbing. Setelah saya memberikan surat penelitian yang dimaksud maka pembicaraan pun dapat mulai berjalan dengan baik, meskipun karena kedatangan saya yang berulang-ulang juga sering sekali menimbulkan pertanyaan dari pengobat tradisional. “Ada apa lagi ’dek, belum cukupkah informasi yang saya berikan?”, sebuah isyarat bahwa ia kurang berkenan diketahui lebih banyak mengenai “profesi” nya. Hambatan lain yang saya temukan di lapangan, adalah keterbatasan saya dalam menggunakan bahasa daerah yang dipakai oleh pengobat tradisional yang menggunakan bahasa Karo. Untuk keterbatasan yang saya alami, maka saya dibantu oleh teman yang faham akan bahasa Karo, walaupun saya menyadari dengan keterbatasan ini akan berpotensi untuk lolosnya beberapa data yang dibutuhkan. Pengumpulan data di lapangan saya lakukan dengan pengamatan atas aktivitas-aktivitas dalam praktik-praktik selama proses pengobatan yang melibatkan interaksi antara penderita dan keluarganya dengan pengobat tradisional. Aktivitas yang dilakukan oleh pengobat tradisional berupa teknik penyembuhan penyakit, cara- Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008 cara pembuatan obatramuan yang digunakan adalah objek yang menjadi catatan lapangan field note saya. Dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh pengobat tersebut, meliputi tata cara pembuatan obat, bahan-bahan obat yang digunakan serta teknik penyembuhan, umumnya dicatat secara langsung ketika melakukan pembicaraan dengan pengobat tradisional. Hal ini saya lakukan untuk meminimalkan terjadinya kelolosan atas data yang diambil. Selanjutnya dari data dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara, dilakukan penarikan kesimpulan-kesimpulan kecil inferensi yang masih perlu dikoreksi, dan menjadikannya sebagai catatan dalam penulisan kajian pada penelitian ini Zuska, 2008: 53. Pengumpulan data dimulai dari jenis penyakit yang dapat diobati oleh pengobat tradisional, dan perbincangan dari 3 informan tersebut, Iting dan Ibu Ati menyatakan bahwa mereka dapat menyembuhkan segala macam jenis penyakit, seperti stroke, diabetes, kanker, kista dan berbagai jenis penyakit lainnya. Sedangkan untuk seorang pengobat yang bernama Ibu Imah, menyatakan bahwa untuk jenis penyakit tertentu seperti kanker, kista, mioma dan stroke yang sudah diderita lama oleh pasien, tidak dapat ia obati. Selanjutnya dari perbincangan secara berkelanjutan, saya berpendapat bahwa Iting dan Ibu Ati sangat meyakini akan bahan ramuan yang diperoleh dari hutan, dimana letaknya sangat jauh dari pemukiman, memungkinkan ramuan tersebut mempunyai khasiat yang sangat kuat untuk mengobati penyakit yang tergolong sangat berat. Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008 Informasi lain yang saya kumpulkan sebagai data melalui wawancara adalah mengenai bahan-bahan tanaman untuk ramuan obat yang digunakan dalam pengobatan, beserta cara pembuatan ramuan obat tradisional. Dalam hal ini Ibu Imah bercerita kepada saya bahwa semua bahan obat yang digunakan dibeli dari pasar tradisional Pancur Batu dan sebagian lagi ditanam oleh keluarganya di daerah Pancur Batu. Sedangkan Iting dan Ibu Ati menjelaskan, bahwa bahan-bahan yang digunakan selain dibeli dari Pusat Pasar Pajak Central 16 dan Pasar Pancur Batu 17 juga diperoleh dari hutan yang menurut mereka letaknya sangat jauh. Di ‘dalam fikiran’ saya, berkembang kesimpulan-kesimpulan kecil inferensi, dan di kertas lain, inferensi itu saya tulis: “Pada penyediaan bahan-bahan ramuan yang dipakai oleh Ibu Imah, diperoleh cukup dari pasar tradisional dan dengan menanam tanaman yang digunakan, sementara Ibu Ati dan Iting bahan ramuan yang dipakai mengapa ada tanaman yang digunakan berasal dari hutan dan tempatnya juga menurut mereka sangat jauh”. Alasan apakah yang dapat memberikan penjelasan terhadap pertanyaan tersebut” Demikianlah, diantaranya cara yang saya lakukan untuk mengumpulkan data, serta menuliskannya, dan mengembangkan menjadi inferensi. Data yang dikumpulkan yang tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan mereka akan cara pembuatan ramuan obat, menurut penyelidikan saya ketika di lapangan dan 16 Pusat Pasar juga dikenal dengan nama Pajak Central adalah sebuah pasar besar yang terletak di Medan Kota, Kota Medan, Indonesia. Gedung Pusat Pasar pada masa kini terhubung dengan gedung Medan Mall, sebuah pusat perbelanjaan modern. Http:id.wikipedia.orgwikiPusat_Pasar, diakses 23 April 2009. 17 Pasar Pancur Batu adalah merupakan pasar pada sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia. Ibid., diakses 23 April 2009. Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008 selanjutnya bila dibenturkan dengan cara pembuatan obat tradisional yang baik belum memenuhi syarat tersebut. Untuk data yang dibutuhkan secara lebih mendalam, Ibu Ati dan Iting merupakan sasaran utama data, yang juga menerima saya dengan sangat baik. Hal ini memungkinkan penyelidikan yang saya lakukan lebih dalam, sehingga memungkinkan saya untuk mendapatkan data yang tidak dapat saya peroleh dari Ibu Imah. Contohnya adalah data yang ingin saya peroleh mengenai teknik-teknik yang digunakan dalam mengobati jenis penyakit. Ibu Imah mengatakan pada saya dalam mengobati pasien tidak ada yang istimewa, “Saya lakukan pengurutan dan selanjutnya mengalir begitu saja”. Untuk mendapatkan data yang lebih dalam lagi atas informasi-informasi dalam pengobatan tersebut, selanjutnya saya mendapatkannya dari Ibu Ati dan Iting, yang dengan senang hati menjelaskannya kepada saya atas tata cara pengobatan yang mereka lakukan. Demikianlah, cara yang saya gunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam sesuai dengan data dibutuhkan, dan sekaligus menganalisis dan mengkonstruksikan hubungan-hubungan antara satu tindakan dengan yang lain. Andrew P. Vayda 1983 adalah seorang ahli antropologi yang telah mencoba memberikan kontribusi bagi perkembangan antropologi, dinamakan “progressive contextualization” suatu metode penelitian dalam ekologi manusia Vayda, 1983: 265. “...these prosedures involve focusing on significant human activities or people-environtment interactions and then explaining these interactions by placing them within progressively wider or denser Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008 contexis”. prosedur ini melibatkan fokus pada aktivitas-aktivitas manusia atau interaksi antara manusia dan lingungannya dan menjelaskan interaksi ini dengan menempatkan mereka dalam konteks yang lebih luas dan lebih padat secara progressif”. Metode ini dapat digunakan dalam kajian atas aktivitas-aktivitas pengobat tradisional dalam melakukan praktik-praktik pengobatan tradisional, yang meliputi interaksi antara pengobat dan lingkungannya, sehingga pengobatan tersebut dapat berkelanjutan sustainable hingga masa sekarang ini dan yang akan datang. Selanjutnya Vayda 1983: 266 menjelaskan bagaimana melakukan “progressive contextualization”: “More will be said later about how to do progressive contextualization, but it may be noted here that one guide is rationality principle whereby we assume that those who are engaging in the activities or interactions of concern to us are rationally using their knowledge and available resources to achieve whatever their aims are in the situations in wich they find themselves. With this assumption, we can perform the ”thought experiment” of putting ourselves in the place of the actors and then asking and looking for what there might be in their situations to make them do what they do” masih lebih banyak lagi bisa disebutkan kemudian bagaimana melakukan kontekstualisasi kemajuan, tetapi harus dicatat bahwa salah satu petunjuk atau prinsip rasionalitas di mana kita mengasumsikan bahwa mereka yang terlibat dalam aktivitas atau interaksi-interaksi kepentingan terhadap kita adalah secara rasional menggunakan pengetahuan dan sumber-sumber yang ada untuk mencapai apapun tujuan mereka atau berada dalam situasi dimana mereka menemukan dirinya sendiri. Dengan asumsi ini, kita dapat menunjukkan “gagasan penyelidikan” menempatkan diri kita sendiri di tempat pelaku dan selanjutnya menanyakan dan mencari kemungkinan yang ada dalam situasi mereka, yang membuat mereka berbuat apa yang mereka akan lakukan”. Hal ini dapat dikembangkan atas aktivitas-aktivitas interaksi manusia dan lingkungannya untuk mengetahui pengetahuan pengobat tradisional tentang penyakit Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008 dan cara pembuatan obat tradisional, pada aktivitas yang dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan secara berkesinambungan dengan menggunakan sumber-sumber yang ada dalam menanggulangi masalah kesehatan. Dalam Metodological rule yang diajarkan oleh Vayda, yang mencari tahu sebab-musabab munculnya sesuatu tindakan, dengan tidak langsung menghubungkan tindakan itu dengan ‘sebab-jauh’nya, tetapi lebih dulu mencari ‘sebab-dekat’nya hingga terakhir mencapai ‘sebab-jauh’nya Vayda 1996: 18 dalam Zuska 2008: 56. Metode ini membantu saya dalam menganalisis atas satu tindakan dengan tindakan lainnya, contohnya ketika dalam benak saya muncul pertanyaan, “alasan apa yang membuat “profesi” sebagai pengobat tradisional diminati tanpa memandang usia dan latar belakang pendidikan?”, sementara saya tidak memiliki data untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban yang dapat saya berikan adalah dengan mencari ‘sebab- jauh’nya, yaitu atas dasar pengalaman dari orang tua dan atau kerabat yang melakukan praktik-praktik pengobatan tradisional dengan baik. Hingga mengetahui ‘sebab-dekat’nya bahwa praktik-praktik pengobatan tradisional dapat menopang perekonomian mereka bila dilakukan dengan pengelolaan yang baik dan secara “profesional”. Demikianlah cara yang saya lakukan untuk menganalisis data yang saya kumpulkan di lapangan. Analisis juga saya lakukan secara on going analysis, suatu teknik analisis yang dilakukan ketika data dikumpulkan melalui wawancara baik itu dari informan dan orang-orang yang tinggal di lingkungan pengobat tradisional, serta melalui hasil pengamatan dari waktu ke waktu selama berada di lapangan. Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008 Sesuai dengan sifat “progressive” nya, dalam mengumpulkan data yang berangkat dari aktivitas-aktivitas konkret dalam pengobatan tradisional, batas-batas sistem sosial akan menjadi relatif. Banyak sedikitnya informan atas data yang diselidiki tergantung penyelidikan di lapangan. Kalau saya sebagai peneliti mau memperturutkan rasa keingintahuan secara terus-menerus, maka boleh jadi penelitian itu tidak akan pernah berakhir. Sehingga, akhir dari sebuah penelitian tergantung pada batasan-batasan yang lebih bersifat subjektif, contohnya kemampuan saya sebagai peneliti dalam berimprovisasi, ketersediaan waktu, dana dan lain-lain. Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009 USU Repository © 2008

BAB 4 PENGOBAT TRADISIONAL DAN PRAKTIK PENYEMBUHAN