2.3. Konsep Sehat dan Sakit dalam Pengobatan Tradisional
Salah satu pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia dan masyarakat adalah pengetahuan yang menyangkut dengan usaha menghindari dan cara
penyembuhan suatu jenis penyakit secara tradisional, yang berbeda jauh dengan sistem pengobatan dan penyembuhan secara modern. Pengobatan tradisional akan
obat tradisional dan jenis penyakit menggunakan pengetahuan tradisional indegenous knowledge yang diperoleh dari pengalaman dan warisan generasi
sebelumnya. Pengobatan tradisional merupakan salah satu unsur kebudayaan bersifat
universal, dan dapat dikatakan setiap kebudayaan manapun, akan mempunyai unsur- unsur dan konsep mengenai sehat dan sakit serta penyebab dan cara-cara
pengobatannya. Secara umum definisi sakit adalah suatu keadaan yang tidak seimbang, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan.
Konsep sehat dan sakit berbeda dari suatu masyarakat dan suku bangsa ke masyarakat dan suku bangsa lain. Subandi 1988: 107-111 menjelaskan seorang
dukun atau balian di Bali melakukan pengobatan berdasarkan konsep sehat sakit. Konsep sehat menurut para dukun adalah suatu keadaan di mana badan tidak sakit
seger, bahasa Bali, cukup makan dan rukun dalam rumah tangga, dengan tetangga dan masyarakat. Sedangkan konsep sakit atau gelem menurut para dukun adalah
kekuatan yang menurun ditandai dengan kekuatan yang merosot, lemah dan lain-lain yang memerlukan uluran tangan yang mampu mengembalikan kekuatan tersebut.
Konsep sakit erat sekali hubungannya dengan cara-cara pengobatan yang dilakukan,
Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009
USU Repository © 2008
misalnya dalam mengobatimengatasi gangguan penyakit panes maka harus dicari bahan ramuan obat-obatan nyem dingin, demikian pula sebaliknya.
Di daerah Kalimantan Timur konsep sehat dan sakit pada masyarakat Katin, 1988: 153-171 dapat dijelaskan bahwa seseorang dikatakan sakit sebagai akibat
adanya gangguan roh halus, pengaruh magis orang lain dan karena faktor lain yang irrasional. Sedangkan sehat dijelaskan sebagai suatu keadaan dalam kondisi
keseimbangan secara dunia gaibnya, di mana peristiwa gaib memainkan peranan besar terutama bila mereka berhadapan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat
diterangkannya. Diyakini bahwa dunia gaib tersebut adalah roh yang mengganggu atau roh yang menghukum. Apabila seseorang jatuh sakit, ia mencari sebabnya
apakah ada hal-hal yang tidak seimbang dengan dunia gaibnya. Bentuk dan cara pengobatan tradisional dalam mengobati penyakit pada
masyarakat Kalimantan dapat dilakukan oleh penderita sendiri atau dengan bantuan keluarganya sendiri, tanpa bantuan tenaga ahli dengan menggunakan ramuan
tradisional, jamu tradisional atau tanaman obat keluarga, dan juga berpantang makan terhadap jenis tanaman tertentu. Di samping itu juga dapat dikerjakan oleh tenaga ahli
yang disebut dukun atau pawang untuk penyakit tertentu dan ada unsur ilmu gaib yang tidak rasional, cara pengobatannya adalah pijat, urut, disembur ditawar
ditoreh, ditangkal. Ada dua konsep yang lazim dipakai dalam masyarakat Jawa untuk
menemukan sebab-sebab suatu penyakit dan penentuan pengobatannya secara tradisional, yaitu konsep personalistik dan konsep naturalistik. Dalam konsep
Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009
USU Repository © 2008
personalistik, penyakit disebabkan oleh intervensi dari suatu agen perantara aktif dapat berupa makhluk supernatural makhluk gaib atau dewa, makhluk yang bukan
manusia seperti hantu, roh leluhur, roh jahat dan manusia tukang sihir, tukang tenung. Masyarakat Jawa menyebut penyakit “ora lumrah” atau “ora sabaene” tidak
wajar atau tidak biasa, penyembuhannya berdasarkan pengetahuan secara gaib atau supernatural, seperti melakukan upacara dan sesaji. Upacara tersebut dimaksudkan
untuk membuat keseimbangan agar sebab sakit dapat dikembalikan pada asalnya, sehingga orang tersebut sehat kembali.
Sedangkan konsep naturalistik, penyebab penyakit bersifat natural dan mempengaruhi kesehatan tubuh, misalnya karena cuaca, iklim, makanan, racun,
kuman atau kecelakaan. Di samping itu ada unsur lain yang mengkibatkan ketidakseimbangan dalam tubuh, seperti dingin, panas, angin atau udara lembab.
Jenis penyakit ini disebut penyakit “lumrah” atau biasa, penyembuhannya adalah dengan model keseimbangan dan keselarasan, artinya dikembalikan pada keadaan
semula sehingga orang sehat kembali. Misalnya penyakit badan dingin atau “drodhok” menggigil kedinginan, penyembuhannya dengan minum jahe hangat
atau melumuri tubuhnya dengan air garam. Dapat juga dilakukan pengobatan dengan pemberian raman atau djamoni yang terdiri berbagai macam tumbuhan atau daun
yang ditumbuk lalu diminumkan atau dioleskan pada bagian yang sakit. Pemberian jamu biasanya dilakukan sebagai pertolongan pertama oleh si sakit, apabila usaha
tersebut tidak berhasil biasanya si sakit dibawa ke dukun. Misalnya untuk penyakit yang hubungannya dengan tulang seperti reumatik, sakit pinggang, dan keseleo, oleh
Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009
USU Repository © 2008
sang dukun diobati dengan bobo beras kencur dan jeruk nipis yang sudah diberi mantra Sastromidjojo S dalam Suketjogja, 2008: 1-3.
Dari penjelasan di atas diketahui adanya unsur-unsur penyebab penyakit yang terjadi secara alamiah dan juga disebabkan oleh adanya makhluk supernatural. Foster
dan Anderson 1986: 46 menyebutnya sebagai suatu “sistem teori penyakit” yang merupakan suatu sistem ide konseptual, suatu konstruk intelektual, bagian dari
orientasi kognitif anggota masyarakat. Sistem penyebab penyakit sebagian besar bersifat rasional dan logis, dalam arti bahwa teknik-teknik penyembuhan merupakan
fungsi dari, atau berasal dari, suatu ide konseptual yang khusus tentang sebab-sebab penyakit.
Sedangkan “sistem perawatan kesehatan” adalah suatu pranata sosial yang melibatkan interaksi antara sejumlah orang, sedikitnya pasien dan penyembuh.
Sistem perawatan kesehatan mewujudkan fungsi untuk memberdayakan sumber- sumber daya si pasien, yaitu keluarganya dan masyarakatnya, untuk menyertakan
mereka dalam mengatasi masalah tersebut. Jadi teori, definisi, ataupun konsepsi mengenai konsep sehat dan sakit tidak
berlaku secara universal. Dengan kata lain berbeda-beda tergantung dari keaneka ragaman kebudayaan Dumatubun, 2002: 4. Konsep-konsep kausalitas yang
mengacu kerangka kognitif pada masyarakat penting untuk menjelaskan tentang adanya penyakit disease, dibagi dalam 2 kategori yaitu: personalistik dan
naturalistik.
Regina Marintan Sinaga : Pengetahuan Pengobat Tradisional Tentang Penyakit Dan Cara Pembuatan Obat Tradisional, 2009
USU Repository © 2008
Sistem medis personalistik menjelaskan di mana penyakit ilness disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang aktif, berupa makhluk supranatural makhluk
gaib atau dewa, makhluk yang bukan manusia seperti hantu, roh leluhur, ataupun roh jahat maupun makhluk manusia tukang sihir atau tukang tenung. Sedangkan
sistem naturalistik memberi penjelasan, penyakit ilness terjadi karena keseimbangan terganggu. Sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap dalam tubuh, seperti panas,
dingin, cairan tubuh, yin dan yang, berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya Foster dan
Anderson, 1986: 46, 63-64.
2.4. Kerangka Pikir