Persiapan Bahan Penelitian Pelaksanaan Penelitian

Odentara Sembiring : Efektifitas Beberapa Jenis Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L., 2009. 12. Corong besar dan kecil 13. Literanalat ukur 14. Solar dan bensin

3.8. Cara Kerja

3.8.1. Persiapan Bahan Penelitian

Bahan yang dipersiapkan sesuai dengan dosis anjuran, yaitu: 1. Malathion 500 ml diencerkan dengan solar menjadi 10 liter. 2. Lamdasihalotrin sebanyak 80 ml diencerkan dengan solar 10 liter. 3. Sipermetrin sebanyak 100 ml diencerkan dengan solar 10 liter. 4. Zeta sipermetrin sebanyak 120 ml diencerkan dengan solar 10 liter. 5. Nyamuk A.aegypti betina berumur antara 4 – 5 hari.

3.8.2. Pelaksanaan Penelitian

1. Nyamuk A.aegypti berumur 4 – 5 hari sebanyak 25 ekor dimasukkan ke setiap kurungan nyamuk yang berbentuk selinder dengan diameter 10 cm dan panjang 30 cm. 2. Kurungan nyamuk digantung di setiap ruang penelitian pada ketinggian 150 cm dari lantai. 3. Dilakukan fogging dengan insektisida malathion, lamdasihalotrin, sipermetrin dan zeta sipermetrin sebanyak 5 kali ulangan pada tiap-tiap insektisida. 4. Setiap perlakuan insektisida disediakan 1 ruangan untuk dijadikan sebagai tempat uji efektifitas. Odentara Sembiring : Efektifitas Beberapa Jenis Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L., 2009. 5. Setiap jenis insektisida dilaksanakan fogging selama 1 menit. 6. Fogging dilakukan dengan peralatan swing fog SN 50, oleh tenaga fogging yang sudah terlatih. 7. Pengamatan dan penghitungan jumlah nyamuk yang hidup dan mati dilakukan dari 1 jam sampai dengan 24 jam setelah perlakuan. 8. Sebelum dilakukan fogging terlebih dahulu diukur suhu dengan thermometer dan kelembaban diukur dengan hygrometer. 9. Kriteria efektifitas insektisida ditentukan berdasarkan persentase mortalitas nyamuk A.aegypti setelah 24 jam pengasapan. 10. Apabila mortalitas nyamuk kontrol 5 – 20, maka dilakukan koreksi persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Balitbangkes, 2002. Rumus Abbot: A - B A 1 = x 100 100 - B Keterangan: A 1 = Persen mortalitas setelah koreksi A = Persen mortalitas nyamuk uji B = Persen mortalitas nyamuk kontrol 11. Jika persen mortalitas nyamuk kontrol 20, maka pengujian dianggap gagal dan diulang kembali. Odentara Sembiring : Efektifitas Beberapa Jenis Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L., 2009. 12. Nyamuk kontrol ditempatkan dalam kurungan nyamuk sebanyak 25 ekor per perlakuan dan ditempatkan jauh dari lokasi yang tidak mungkin terpapar insektisida yaitu di ruang laboratorium. Odentara Sembiring : Efektifitas Beberapa Jenis Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L., 2009.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Pengaruh Perlakuan Insektisida terhadap Nyamuk A.aegypti

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 7 sd 9 Maret 2009 tentang efektifitas beberapa jenis insektisida terhadap nyamuk A.aegypti dengan 5 lima kali ulangan dengan menggunakan 25 ekor nyamuk pada setiap perlakuan.

4.2. Hasil Pengamatan Waktu 1 Jam

Berdasarkan hasil penelitian selama waktu 1 jam pengamatan terhadap mortalitas nyamuk A.aegypti dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1. Persentase Hasil Transformasi Mortalitas Nyamuk A.aegypti pada Empat Perlakuan dengan Lima Kali Ulangan Waktu 1 Jam 60 Menit Pengamatan Perlakuan Insektisida Mortalitas Nyamuk A.aegypti U l a n g a n Total Rata-Rata Mortalitas 1 2 3 4 5 Malathion A 100 100 100 100 100 500 100 Zeta Sipermetrin B 84 80 92 88 80 424 84,8 Lamdasihalotrin C 72 56 64 76 84 352 70,4 Sipermetrin D 40 48 76 76 72 312 62,4 Kontrol 0 4 4 0,8