BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental terhadap mencit, dengan 5 lima kelompok perlakuan dan 1 satu kelompok kontrol.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Biokimia Balai Penyidikan dan
Pengujian Veteriner BPPV, Medan. Waktu penelitian delapan minggu, dimulai 6 Agustus sampai dengan 30 September, tahun 2007.
3.3 Populasi Penelitian
Adapun populasi penelitian ini adalah mencit putih jantan Mus musculus L, strain BALBC, berumur 10 - 12 minggu dengan berat badan 30 - 40 g. Hewan uji
diperoleh dari Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner BPPV, Medan.
3.4 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah 24 ekor mencit jantan yang dipilih dengan tehnik acak sederhana. Sampel dikelompokka n atas 6 kelompok, yakni kelompok I sebagai
kontrol, sedangkan kelompok II sampai VI adalah kelompok perlakuan. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan rumus Federer:
{t – 1 n - 1 } ≥ 15
T.Helvi Mardiani : Pengaruh Pemberian Timbal Pb Terhadap Kadar Malondialdehyde MDA Plasma Dan Jumlah Eritrosit Mencit, 2008.
USU Repository © 2008
Dimana: n = besar sampel dalam kelompok perlakuan
t = banyaknya kelompok perlakuan 6 kelompok Banyak sampel yang dibutuhkan dalam kelompok:
{ 6 – 1 n – 1 } ≥ 15 5 n – 1
≥ 15 5n – 5
≥ 15 5n
≥ 20 n
≥ 4 Besar sampel untuk 6 kelompok: 24
3.5 Rancangan Penelitian
Mencit dipelihara dalam kandang plastik dengan anyaman kawat sebagai penutup. Kandang ditempatkan dalam ruangan yang memiliki ventilasi dan mendapat
cahaya matahari secara tak langsung. Kandang, tempat makan dan minum dibersihkan sedikitnya tiga kali dalam seminggu. Sebelum perlakuan, mencit
diaklimatisasi selama seminggu. Pemberian makan dan minum dilakukan setiap hari secara ad libitum. Pakan yang diberikan berupa pellet c-05, produksi PT. Charoen
Pokphan Medan dan aquades. Sampel yang terdiri dari 24 ekor mencit dibagi secara acak dalam 6 kelompok masing-masing 4 ekor. Tiap kelompok diberi kode kelompok
I, II, III, IV, V dan VI.
T.Helvi Mardiani : Pengaruh Pemberian Timbal Pb Terhadap Kadar Malondialdehyde MDA Plasma Dan Jumlah Eritrosit Mencit, 2008.
USU Repository © 2008
Perlakuan diberikan sesuai dengan kelompoknya. Sebelum perlakuan, lebih dulu dilakukan penimbangan berat badan mencit. Bahan uji diberikan secara oral
dengan menggunakan sonde yaitu alat suntik dengan jarum yang ujungnya ditumpulkan. Sonde dimasukkan dengan hati-hati, kira-kira mencapai lambung.
Waktu pemberian bahan uji diusahakan tetap diantara jam 09.00 sampai dengan jam 10.00 WIB.Volume pemberian bahan adalah 0,1 mL10 g BB, diberikan setiap hari
selama 28 hari Ngatidjan, 1991. Dosis Pb yang diberikan pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Dosis Pb Asetat pada Kelompok Perlakuan Kelompok
Dosis Pb Asetat mgkg BB I
0 Kontrol II
5 III
10 IV
20 V
40 VI
80 __________________________________________________________________
Setelah 4 minggu, perlakuan dihentikan. Satu hari setelah perlakuan dihentikan, berat badan mencit ditimbang dan dibunuh secara dislokasi leher, kemudian
dilakukan pengambilan darah melalui punksi jantung sebanyak lebih kurang 0,5 – 1 mL dan dipersiapkan untuk pengukuran kadar malondialdehida plasma dan jumlah
eritrosit. Konsentrasi Pb yang dipakai dalam penelitian ini dan lamanya waktu pemberian dimodifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Aykin-Burns dan kawan-
kawan yang meneliti efek oksidatif terhadap darah tikus yang diberi Pb asetat dengan
T.Helvi Mardiani : Pengaruh Pemberian Timbal Pb Terhadap Kadar Malondialdehyde MDA Plasma Dan Jumlah Eritrosit Mencit, 2008.
USU Repository © 2008
konsentrasi 2 ppm pada air minum selama 4 minggu dan penelitian El-Ashmawy dan kawan-kawan yang memberi Pb asetat 0,5 pada mencit setiap hari selama 8 minggu
untuk menilai peroksidasi lipid pada hati mencit.
Gambar 2. Pemberian Perlakuan pada Mencit
3.6 Prosedur Pemeriksaan 3.6.1 Pengambilan Sampel Darah