pembinaan hukum didelegasikan kepada lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum LPPH Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
7. Pembinaan Peranan Wanita
Pembinaan peranan wanita juga merupakan salah satu bidang yang menjadi perhatian dalam 5 lima tahun ini sehingga akan diupayakan untuk terus
meningkatkan kualitas wanita anggota Pemuda Pancasila sebagai Srikandi Pemuda Pancasila, yang mampu menjadi motivator kaum wanita untuk dapat tampil sebagai
subjek pembangunan. Pembinaan peranan wanita pada umumnya masih dalam bentuk memberi
peranan atau melibatkan sebagai partisipan. Pembinaan peranan wanita diakui sebahagian besar masih dalam tahapan proses konsepsi untuk mengarahkan peran
wanita Pemuda Pancasila agar mampu berintegrasi secara luas dengan kegiatan kewanitaan dimasyarakat. Untuk itu MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara
berupaya meningkatkan kualitas dan peran anggota wanita di tubuh organisasi melalui Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
8. Pembinaan Pertahanan dan Keamanan Nasional
Pemuda Pancasila merupakan bagian integral dari generasi penerus bangsa . Yang sejak lahirnya pada tgl 28 Oktober 1959 sampai sekarang ini tidak pernah ragu-
ragu untuk membela dan mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen, tanpa perlu mengharapkan kedudukan atau dalam bentuk balas jasa
lainnya, baik dalam sikap maupun dalam berbagai bentuk aktifitas operasional
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Pemuda Pancasila Sumatera Utara tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan guna memelihara stabilitas daerah yang sehat dan dinamis.
Pembinaan pertahanan dan keamanan yang dilaksanakan oleh MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara sebahagian besar penugasannya dilimpahkan kepada
lembaga Kotimahatidana Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan program Pemuda
Pancasila Sumatera Utara diperlukan upaya terencana, terkendali dan terintegrasi dari segenap potensi dan sumberdaya yang dimiliki. Dalam kaitan ini diperlukan
perhimpunan data, informasi dan penataan prosedur administrasi sebagai sarana atau
alat unsur pimpinan dalam memutuskan sesuatu masalah organisasi. C. Pembiayaan Program
Dalam melaksanakan program dan kunjungan kedaerah cabang baik dalam untuk program konsolidasi dan program lainnya membutuhkan biaya. Demikian juga
dalam rangka publikasi program di media elektronik dan media cetak. Kesemuanya itu sudah tentu membutuhkan biaya yang relatif cukup besar. Disamping itu
kesekretariatan sebagai instrumen pendukung program dalam tugas-tugas sehari-hari MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara memerlukan biaya rutin atau tetap.
Sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi Pemuda Pancasila, bahwa sumber-sumber pendanaan organisasi
meliputi iuran anggota, usaha-usaha lainnya yang sah serta sumbangan yang tidak mengikat, namun perolehan sumber dana dari iuran anggota dan usaha yang sah
masih sangat sulit untuk direalisasikan. Sehingga pendanaan yang telah dikeluarkan
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
untuk biaya pelaksanaan kegiatanprogram diperoleh dari swadaya fungsionaris MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara dan sumbangan dari simpatisan yang
bersifat tidak mengikat. Dari sejumlah rangkaian pelaksanaan program sebagaimana yang diuraikan
sebelumnya adalah sebagai suatu proses perjalanan organisasi yang memiliki makna positif, namun juga terdapat kekurangan dan kelemahan. Sebagaimana diketahui
layaknya perjalanan sebuah organisasi tidak luput dari kendala yang dihadapi, antara lain disebabkan oleh :
1. Situasi kondisi politik nasional dan daerah yang berimplikasi kurangnya
percepatan gerak program Pemuda Pancasila di Sumatera Utara. 2.
Luasnya aspek dan besarnya ruang lingkup kegiatan yang sebahagiannya dilaksanakan oleh MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
3. Masih dirasakan kurangnya keseragaman pemahaman konstitusi dan
kebersamaan dilingkunga Pemuda Pancasila Sumatera Utara. 4.
Keterbatasan waktu dari sebahagian fungsionaris MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara dalam melaksanakan program kerja yang menjadi
tanggung jawabnya. 5.
Belum maksimalnya interaksikomunikasi antar pengurus dalam memandang persoalan organisasi dalam bidang politik dan ekonomi.
Walaupun demikian bila dilihat dari kondisi objektif organisasi Pemuda Pancasila Sumatera masih mempunyai peluang yang antara lain, masih terdapat dan
terbinanya militansi dan solidaritas anggota kader sampai ketingkat basis sehingga
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
sumber daya organisasi yang relatif memadai bila dilihat secara kuantatif yang merupakan sesuatu yang potensial akan dapat menghasilkan sesuatu yang besar.
Lingkungan eksternal pada dinamika masyarakat dapat lebih mengedepankan demokratisasi dan transparansi yang dapat menciptakan satu suasana baru untuk
meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan aspirasi masyarakat secara nyata dengan otoritas penyelenggaraan kekuasaan pemerintah.
Menyadari kendala dan peluang yang ada maka sepatutnyalah beberapa kemungkinan pokok permasalahan untuk tantangan kedepan perlu mendapatkan
perhatian yang lebih besar. Sesuai dengan tingkat pendidikannya mayoritas anggota Pemuda Pancasila masih relatif rendah sehingga diperlukan satu sistem yang
terencana dengan baik untuk memberdayakan anggota melalui proses pengkaderan. Dengan itu maka Pemuda Pancasila Sumatera Utara harus berani menempatkan
kegiatan kaderisasi sebagai kegiatan yang utama yang dapat melatih dan membina anggota. Kaderisasi adalah proses terus menerus dalam rangka mendewasakan,
memandirikan dan mengakarkan Pemuda Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan bangsa, karena kader adalah kekuatan inti organisasi selaku penggerak, pemikir,
pengagas, dan pelaksana tugas organisasi yang dipersiapkan menjadi pemimpin dalam kehidupan organisasi, masyarakat, bangsa dan negara. Organisasi Pemuda
Pancasila harus bisa melahirkan dan membantu menciptakan sebuah sistem yang pada gilirannya harus bisa menciptakan sebuah sistem yang komprehensip yang
bersifat pendidikan kepemimpinan untuk anggota maupun untuk pemuda ataupun masyarakat.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
4.3. Latar belakang munculnya konflik antara organisasi Pemuda Pancasila PP dengan organisasi Ikatan Pemuda Karya IPK di Sumatera Utara.
Manusia selaku individu dalam masyarakat mempunyai peranan yang menentukan dalam usaha pencapaian tujuan dari suatu organisasi. Dalam hal ini
pemuda yang berperan sebagai pimpinan organisasi mempunyai ambisi yang harus di capai untuk kesejahteraan dan kesinambungan organisasi yang dipimpinnya. Padahal
sebagaimana yang diketahui bahwa pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang paling berperan dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Dalam kehidupan bermasyarakat senantiasa terjadi konflik, baik dalam skala lokal maupun skala nasional. Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan
kepentingan antara kelompok yang berbeda, baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya. Dengan kata lain, pada setiap masyarakat senantiasa terdapat benih konflik
yang dapat mencuat ke permukaan jika terdapat situasi yang mendukungnya. Konflik yang sering terjadi dalam hubungannya bermasyarakat adalah karena faktor ekonomi,
kesenjangan ekonomi yang sangat mencolok mengakibatkan suatu kelompok merasa sakit hati dan benci terhadap kelompok lainnya. Sehingga konflik yang terjadi
diantara dua organisasi atau kelompok dianggap merupakan jalan keluar yang baik yang harus dilakukan.
Pada gambar di bawah ini kelihatan bahwa konflik antara organisasi Pemuda Pancasila dan organisasi Ikatan Pemuda Karya terjadi karena sebab-sebab yang dapat
mnimbulkan pertikaian di antara kedua organisasi kemasyarakatan pemuda di Sumatera Utara.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
IPKI
PP
OKP
KONFLIK
Pemuda Pancasila Ikatan Pemuda Karya
konflik terjadi karena
1. perebutan lahan
2. sakit hati
3. eksistensi organisasi
Gambar 2. Sebab terjadinya konflik
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Kehidupan pemuda mempunyai peranan penting dalam kelompok-kelompok tertentu, mereka memiliki kehidupan yang unik dengan cara hidup berkelompok
dengan menguasai daerah masing-masing. Pemuda – pemuda ini mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk menjaga wilayahnya dari gangguan kelompok pemuda
lainnya, sehingga mereka rela mengorbankan jiwa dan raga untuk mempertahankan daerah kekuasaannya Eva Mei Yanti, 2001.
Fungsi konflik sosial dalam masyarakat dalam derajat tertentu dapat diindentifikasikan untuk memperkuat identitas kelompok dan sebagai pengikat
kelompok, serta mempertahankan keseimbangan kekuasaan dalam kelompok, dan membangun assosiasi dan koalisi.
Fungsi konflik yaitu memperkuat identitas kelompok dan sebagai pengikat kelompok jelas terlihat dalam tubuh organisasi Pemuda Pancasila PP dan Ikatan
Pemuda Karya IPK. Karena kelompok yang selalu menang dalam persaingan akan menjadi kelompok yang disegani, dipuji, dan ditakuti oleh kelompok lainnya.
Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia. Demikian juga aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuannya adalah untuk
mengetahui prilaku manusia itu dapat mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan tertentu, hal ini dinyatakan oleh Miftah Thoha, 2003.
Konflik yang terjadi antara organisasi Pemuda Pancasila dan organisasi Ikatan Pemuda Karya pada dasarnya karena disebabkan hal-hal sebagai berikut :
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
1. Memperebutkan lahan
2. Mempertahankan eksistensi organisasi masing-masing
3. Merasa sakit hati
Keterangan 1 . Memperebutkan lahan. Setelah berdirinya organisasi Ikatan Pemuda Karya tahun 1987 oleh Olo
Pangabean, maka organisasi Pemuda Pancasila sepertinya mendapatkan saingan dalam menguasai sumber kehidupan yang berada dijalanan. Yang dimaksudkan
adalah areal atau lahan untuk mencari makan. Lahan itu sebelumnya telah dikuasai oleh anggota Pemuda Pancasila, tetapi akhirnya harus terbagi dua dengan anggota
Ikatan Pemuda Karya. Konflik yang terjadi umumnya adalah ditempat yang banyak menghasilkan uang, misalnya lahan parkir, pajak atau tempat pedagang yang banyak
berjualan, dan pusat-pusat perbelanjaan wawancara dengan Johan. tgl 5 Juni 2000, hari Selasa.
Bentrokan pemuda yang terjadi dilahan-lahan tersebut adalah karena anggota Ikatan Pemuda Karya ingin mengambil dan merebut daerah yang telah dikuasai oeh
anggota Pemuda Pancasila, disebabkan pemasukan yang didapatkan oleh anggota Pemuda Pancasila lebih banyak didaerah tersebut. Keinginan dari anggota Ikatan
Pemuda Karya yang berusaha merebut lokasi inilah yang mengakibatkan munculnya konflik dengan anggota Pemuda Pancasila. Masing-masing anggota dari kedua
organisasi ini mempersenjatai dirinya dengan senjata tajam seperti pisau, kelewang, panah beracun, bom malotov dan sebagainya. Persenjataan ini digunakan untuk
melumpuhkan lawan-lawan yang menghalangi perlawanan mereka. Banyak jatuh
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
korban dari kedua belah pihak kelompok organisasi ini, ada yang luka maupun meninggal dunia, juga dari masyarakat banyak rumahnya yang rusak dan para
pedangang banyak yang hancur tempat dagangannya karena dekat dengan tempat terjadinya konflik.
Keterangan 2. Mempertahankan eksistensi organisasi masing-masing Dalam rangakaian konflik tersebut dapat dilihat begitu gigihnya masing-
masing anggota kelompok pemuda untuk mempertahankan eksistensi dari organisasinya. Mereka berfikiran bagaimana cara untuk menjatuhkan fihak lawan dan
harus dapat kemenangan disetiap perlawanan. Karena kemenangan itu akan dianggap sebagai kemenangan dari organisasi, dan kelompok yang menang akan disegani oeh
pihak yang lain. Masing-masing dari anggota kelompok akan saling mempertahankan diri dalam membesarkan nama organisasi masing-masing.
Anggota dari kedua organisasi ini apabila terkena musibah seperti kena bacok, tikaman, ataupun meninggal dunia, biasanya mereka akan mendapatkan bantuan atau
dana dari orang-orang yang berada diorganisasinya masing-masing. Loyalitas anggota dari satu kelompok akan terlihat saat mereka dihadapkan pada suatu masalah yang
besar yang membawa-bawa nama organisasi. Maka saat itulah rasa kebersamaan itu akan timbul.
Keterangan 3. Merasa sakit hati Konflik antara organisasi Pemuda Pancasila dan organisasi Ikatan Pemuda
Karya sering terjadi karena adanya kecemburuan dan sakit hati dari para anggotannya Organisasi Ikatan Pemuda Karya anggotanya banyak yang diperkerjakan menjadi
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
penjaga pabrik dan satuan pengaman di perusahaan yang ada disekitar kota Medan sehingga anggota Pemuda Pancasila menjadi tersaingi oleh kehadiran dari anggota
Ilkatan Pemuda Karya ini dan sakit hati oleh kehadiran anggota dari kelompok lain yang mengambil tempat kerjanya.
Perasaan sakit hati ini juga dirasakan oleh anggota dari masing masing organisasi apabila mereka mempunyai masalah pribadi dan dikait-kaitkan dengan
keberadaan mereka diorganisasi. Banyak anggota yang berasal dari Pemuda Pancasila yang beralih masuk menjadi anggota Ikatan Pemuda Karya, mereka ini merasa sakit
hati karena merasa tidak diperhatikan oleh organisasinya. Dan akhirnya anggota yang beralih masuk ke organisasi Ikatan Pemuda Karya inilah yang mengembosi
keberadaan organisasi Pemuda Pancasila. Dampak dari konflik yang terjadi antara organisasi Pemuda Pancasila dan
organisasi Ikatan Pemuda Karya menyebabkan masyarakat menjadi antipati atau benci terhadap keberadaan kedua organisasi ini. Sering terjadi apabila ada keributan
atau konflik, masyarakatlah yang selalu memberikan informasi kepada pihak keamanan agar cepat mengambil tindakan yang dianggap dapat meredam keributan
tersebut. Masyarakat juga telah membuat kesepakatan diantara mereka, apabila aparat keamanan tidak dapat mengambil tindakan yang tegas, maka masyarakatlah yang
akan mengambil tindakan untuk melawan kelompok pemuda yang telah menimbulkan keonaran dan kekacauan disekitar daerah mereka tinggal ataupun
daerah tempat mereka berjualan wawancara dengan Ibu Siregar, tgl 29 April 2007, hari Minggu.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Keamanan menjadi terganggu dan masyarakat menjadi tidak aman ditengah – tengah kelompok pemuda yang sedang konflik. Aktifitas masyarakat menjadi
terganggu bahkan terhenti. Hal ini dapat dilihat dari situasi jalan-jalan yang sepi dan pajak yang banyak ditinggal para pedagang pada waktu konflik itu sering terjadi,
sehingga mengakibatkan pendapatan mereka menjadi berkurang dan pasti kerugian ada pada masyarakat, karena harga-harga menjadi serba mahal.
Konflik antara organisasi Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya terjadi sekitar tahun 1990 sampai sekitar tahun 2000. Tapi sekarang konflik itu sudah tidak
ada lagi setelah pimpinan kedua organisasi itu dipertemukan oleh pihak yang dapat menjadi mediator untuk dapat menjamin banhwa konflik tersebut dapat dituntaskan.
Dan masing-masing organisasi dapat menjaga anggotanya agar tidak membuat keonaran yang dapat menganggu ketentraman serta kenyaman dari masyarakat.
Karena masyarakat jugalah yang terkena sasarannya apabila ada kerusuhan dari setiap kelompok yang membuat kekacauan.
Penyelesaian konflik yang baik adalah dengan mempertemukan pimpinan dari dua kelompok yang sedang mengalami konflik dan masing-masing kelompok atau
organisasi menyampaikan pendapatnya masing-masing secara terbuka dan tanpa ada yang ditutupi. Pertemuan seperti itu biasanya membuahkan hasil dan merupakan titik
awal dalam menanggulangi tingkat konflik yang terjadi. Hal seperti itulah yang terjadi pada organisasi Pemuda Pancasila dengan organisasi Ikatan Pemuda Karya
setelah adanya kesepakatan damai. Masing-masing anggota organisasi harus patuh kepada perintah ketua organisasinya. Tapi kadang-kadang masih saja ada anggota
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
yang melanggar kesepakatan damai padahal sudah ada dibuat sanksinya, apabila anggota dari kedua belah pihak mulai terlibat konflik dan membuat onar, maka sudah
ada hukumannya yaitu masuk penjara.
4.4. Dampak Kehadiran Partai Patriot Pancasila terhadap eksistensi organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
Status independen Pemuda Pancasila Sumatera Utara yang diletakkan dalam kerangka pelaksanaan visi, misi dan tujuan organisasi, menempatkan ormas Pemuda
Pancasila menjadi penyelia kader bangsa, yakni mempersiapkan para insani Pancasilais yang semula tumbuh, berkembang serta dibina oleh Pemuda Pancasila
untuk menjadi pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karenanya independensi Pemuda Pancasila Sumatera Utara menormakan berpolitik
bukan sebagai tujuan melainkan alat untuk mencapai visi, misi dan cita-cita sosial organisasi.
Hal ini berarti dalam pandangan independensi Pemuda Pancasila Sumatera Utara berpolitik adalah sarana untuk memajukan dan membesarkan eksistensi
organisasi yang secara konkrit dinampakkan melalui pengakuan, kiprah, peran serta kedudukan para kader Pemuda Pancasila diberbagai elemen dan lembaga masyarakat.
Selaras dengan pemikiran tersebut, independensi Pemuda Pancasila Sumatera Utara menormakan bahwa Pemuda Pancasila bukanlah mesin politik untuk mencapai
kepentingan kekuasaan politik tertentu, melainkan Pemuda Pancasila berdiri diatas kepentingan sosial sesuai pokok-pokok perjuangannya yang tercantum dalam
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
ADART mengedepankan partisipasi politiknya selaku pressure group untuk menciptakan akuntabilitas publik serta secara konsisten dan konsekuen melakukan
kontrol sosial terhadap penyelenggaraan pembangunan nasional demi terwujutnya kepentingan umum.
Pada prakteknya indepedensi Pemuda Pancasila Sumatera Utara kemudian membuahkan apresiasi, peran dan kiprah para kader organisasi yang cukup signifikan
dalam dinamika kehidupan masyarakat, bahkan telah menghantar para kader Pemuda Pancasila untuk mendduduki berbagai jabatan publik yang cukup menentukan
dilingkungan legislatif, eksekutif, organisasi profesi dan pimpinan berbagai institusi strategis ditengah kehidupan masyarakat Sumatera Utara seperti, Bupati wakil
Bupati, ketua dan wakil ketua DPRD, pengurus teras partai politik, rektor perguruan tinggi, dosen dan lain sebagainya. Praktek indepedensi yang sudah berjalan juga
memberikan ruang kreatifitas dan prospek bagi para anggota maupun pengurus yang berprofesi sebagai pengusaha, pengacara hukum pegawai negeri sipil dan swasta
termasuk pelaku sektor informal. Hal ini dirasakan sebagai salah satu manfaat positif dan praktek indepedensi yang sudah berjalan. Perkembangan organisasi dengan
praktek indepedensi yang demikian telah semakin menjadikan Pemuda Pancasila Sumatera Utara sebagai instrument sosial yang mampu mengakomodasikan berbagai
aspirasi kelompok masyarakat dan mewarnai mozaik pluralisme Sumatera Utara. Namun demikian, praktek indepedensi Pemuda Pancasila Sumatera Utara
tidak berhenti disitu saja, seiring dengan perkembangan bangsa dan masyarakat dalam era reformasi dan demokras, praktek indepedensi juga mengandung beberapa
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
persoalan internal yang menjadi pekerjaan bersama serta perlu mendapatkan sikap dan jalan keluar secara arif dan bijaksana. Sebabnya Pemuda Pancasila Sumatera
Utara sebagai ormas yang independent memiliki jumlah anggota kader yang besar dengan karakteristiknya yang heterogen membuat tidak semua kader Pemuda
Pancasila dapat terdistribusi dengan baik untuk berperan diberbagai lembaga masyarakat.
Oleh sebab itu sebagai konsekuensi dari indepedensi organisasi, sejumlah pimpinan dan kader Pemuda Pancasila mengaktualisasikan inisiatif dan tanggung
jawab kesejarahannya dengan membentuk Partai Patriot Pancasila yang diharapkan dapat mengakomodir dan menyalurkan potensi organisasi, yang terkelola dengan baik
sehingga dalam rangka menjawab kebutuhan untuk mengoptimalkan partisipasi politik para kader ormas Pemuda Pancasila, kehadiran Partai Politik Pancasila
menjadi relevan. Selanjutnya, sejalan dengan era multi partai yang diwarnai oleh perjuangan
kepentingan masing-masing partai politik, terdapat indikasi yang bisa saja membawa Pemuda Pancasila Sumatera Utara ke dalam suasana baru yang tidak harmonis, tidak
sinergis sehingga akan mereduksi potensi Pemuda Pancasila yang sedang berkembang sebagai ormas dan bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan di
kalangan internal organisasi. Nampaknya efek negatif multi partai juga berpeluang melanda kehidupan organisasi.
Perkembangan kehidupan internal organisasi secara alamiah telah membentuk realita tersalurnya potensi dan apresiasi politik para eksponen kader dan anggota
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Pemuda Pancasila keberbagai Partai Politik termasuk kepada Partai Patriot Pancasila yang telah dideklarasikan pada tanggal 1 Juni 2001 di Jakarta oleh para ekponen
Pemuda Pancasila. Pasalnya realita ini menjadi konsekuensi logis keputusan organisasi hasil Musyawarah Besar Luar Biasa tahun 1999 dan Musyawarah Besar
ke VII tahun 2001 di Bogor. Oleh karena itu adalah realita yang jangan sampai dipungkiri apalagi diabaikan begitu saja dalam memahami dan menjalankan
partisipasi politik. Redefinisi peranan serta fungsi partai politik disatu pihak dan berkembangnya
partisipasi politik masyarakat dilain pihak memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap partisipasi elemen-elemen masyarakat termasuk ormas Pemuda
Pancasila. Pengaruhnya itu bertolak – pangkal pada kenyataan semakin terfokusnya fungsi partai politik sebagai wadah aktifitas bagi para politisi semata. Fenomena ini
sekaligus mengartikan adanya pembagian tugas antara partai politik dan lembaga- lembaga kemasyarakatan khususnya ormas. Pembagian tugas nampak jelas dari
kedudukan partai politik selaku agregator kepentingan masyarakat dan secara sosiologis merupakan wadah elit politik yang akan melantunkan kepentingan rakyat
dengan standar nilai yang dimilikinya. Berbeda dengan ormas selaku artikulator dan komunikator yang beraneka macam kepentingan rakyat yang ada dan secara
sosiologis ormas merupakan wadah bernaungnya kalangan adat, kalangan agamawan, budayawan, pemuda, pelajar, cendikiawan, termasuk kalangan profesi seperti
pengusaha, pelaku hukum, pegawai negeri, buruh dan pekerja, serta tani dan nelayan.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Kenyataan ini kemudian memunculkan pertanyaan bagaimana dengan ormas Pemuda Pancasila sebagai wadah kreatifitas dan aspirasi semua golongan sosial
masyarakat dapat melaksanakan partisipasi politiknya dimasa reformasi ini ? Sebagaimana organisasi sosial kemasyarakatan Pemuda Pancasila berfungsi
menyederhanakanmengartikulasikan bentuk dan jumlah kepentingan yang dimunculkan oleh masyarakat, sehingga dapat disalurkan kepada pemerintah. Ormas
Pemuda Pancasila dapat mengupayakan agar partai politik dan pemerintah secara sungguh-sungguh memberikan perhatian pada kepentingan-kepentingan masyarakat
yang sudah diartikulasikan tersebut. Tentunya pelbagai cara dapat dimanfaatkan oleh ormas Pemuda Pancasila untuk mengawasi partai politik dan pemerintah agar
memperhatikan aspirasi masyarakat. Sekarang ini perubahan politik Indonesia Indonesia menuju demokrasi
dirasakan telah memposisikan sebuah partai ke dalam fungsi dan perannya yang lebih ideal dan terfokus menjadi wadah para politisi, meskipun seringkali bias negatif dan
kiprah partai pilitik yang hanya mengedepankan kepentingannya juga patut dikritisi bersama.
Penyelenggaraan Pemilu tahun 2004 adalah pemilu pertama yang diikuti oleh Partai Patriot Pancasila, pemilu itu akan memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan daerah, Presiden dan Wakil Presiden. Pemuda Pancasila memandang bahwa pemilu kali ini merupakan momentum sejarah dalam transisi
Indonesia ke demokrasi. Partai Patriot Pancasila pada pengundian nomor untuk menjadi peserta pemilu mendapat nomor 21 dua puluh satu.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Setelah perhitungan suara hasil Pemilu untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara, maka hanya satu kursi yang di peroleh Partai Patriot
Pancasila untuk menduduki kursi legeslatif DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan 10 yaitu Dairi, Tanah Karo dan Pak-Pak Barat. Tetapi untuk seluruh
daerah tingkat dua di Sumatera Utara yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari Partai Patriot Pancasila ada 33 tiga puluh tiga orang. Partai
Patriot Pancasila Sumatera Utara telah mempunyai cabang di daerah tingkat dua di seluruh Sumatera Utara. Kebanyakan ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda
Pancasila merangkap menjadi ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Patriot Pancasila di Sumatera Utara.
Kejadian serupa hampir berulang kembali, pada waktu organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara masih dibawah naungan partai IPKI sewaktu Pemilu tahun
1971 tidak ada satu kursipun yang dapat diraih untuk diduduki pada kursi legeslatif . Padahal waktu diadakannya kampanye kader dan orang yang ikut meramaikan bukan
main banyaknya. Tapi tidak disangka satupun kursi tidak ada untuk partai IPKI yang didukung oleh Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
Hadirnya Partai Patriot Pancasila sebenarnya juga memerlukan kejelasan pemahaman, khususnya menyangkut hubungannya dengan keberadaan ormas
Pemuda Pancasila, sehingga akan didapati pemahaman bersama-sama oleh segenap kader Pemuda Pancasila yang tidak diterjemahkan menurut penafsiran masing-
masing. Lebih dari itu, pemahaman bersama yang terbangun di internal Pemuda Pancasila kemudian juga akan menjadi pemahaman yang sama ditengah-tengah
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
masyarakat. Partai Patriot Pancasila dideklarasikan oleh eksponen kader Pemuda Pancasila, yang berarti tidak semua kader ikut di dalamnya untuk mendukung partai
tersebut, sehingga adanya perbedaan persepsi diantara sesama kader.
PARTAI IPKI
membentuk
PEMUDA PANCASILA
mendirikan mendeklarasikan
OKP
ORMAS
Eksponenkader Pemuda Pancasila
mendeklarasikan
PARTAI PATRIOT
PANCASILA Gambar 3. Kelahiran Partai Patriot Pancasila
Seharusnya di dalam organisasi Pemuda Pancasila yang menjadi objek persoalan untuk dibentuk adalah kesamaan pemahaman persepsi diantara para kader
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Pemuda Pancasila Sumatera Utara dalam hal melihat Pemuda Pancasila sebagai ormas yang independen dan terbentuknya Partai Patriot Pancasila di Sumatera Utara.
Ada sebahagian yang beranggapan bahwa pembentukan Partai Patriot Pancasila mempunyai hubungan dengan keberadaan ormas Pemuda Pancasila karena
pendeklarasiannya serta pembentukannya merupakan tindak lanjut hasil-hasil Mubeslub Pemuda Pancasila tahun 1999.
Sedangkan sebahagian lainnya beranggapan bahwa pembentukan Partai Patriot Pancasila tidak secara lugas diamanatkan oleh Mubeslub 1999 serta tidak
menjadi agenda yang dibahas untuk kemudian menjadi keputusan Mubes VII. Bahkan secara mekanisme institusional belum pernah ada keputusan untuk secara
tegas membentuk partai politik. Selain itu dalam proses pembentukannya. Partai Patriot Pancasila juga diprakarsai oleh sebahagian pimpinan dan kader-kader Pemuda
Pancasila bersama-sama anggota masyarakat lainnya, baik di tingkat pusat maupun di beberapa daerah.
Dari perbedaan persepsi yang demikian, sangat disadari perlunya sikap yang arif dari segenap kader Pemuda Pancasila Sumatera Utara untuk mampu membangun
pemahaman bersama-sama dengan baik tentang hubungan Partai Patriot Pancasila dan Pemuda Pancasila sebagai ormas yang independen. Karena tidak serta merta
menegaskan bahwa seakan-akan sama sekali tidak ada hubungan antara Pemuda Pancasila Sumatera Utara dengan Partai Patriot Pancasila Sumatera Utara, walau
bagaimanapun pernah menjadi keinginan yang muncul dari kader-kader Pemuda
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Pancasila dalam bentuk rekomendasi menuju kearah pembentukan partai, namun tidak diteruskan pembahasannya dalam Musyawarah Besar VII Pemuda Pancasila.
Berdasarkan rangakaian kenyataan yang telah dipaparkan diatas, maka hubungan Partai Patriot Pancasila Sumatera Utara dengan keberadaan organisasi
Pemuda Pancasila Sumatera Utara dapat dipahami dengan konstruksi berfikir sebagai berikut. Bahwa Partai Patriot Pemuda Pancasila adalah partai politik yang dilahirkan
organisasi Pemuda Pancasila dan merupakan satu-satunya alat politik Pemuda Pancasila yang diamanahkan oleh Mubeslub Pemuda Pancasila tahun 1999 untuk
mewujutkan cita-cita organisasi yang dideklarasikan pada tanggal 1 Juni 2001 di Jakarta. Hal-hak politik anggota Pemuda Pancasila tetap sesuai dengan ketentuan-
ketentuan organisasi. Setiap kader Pemuda Pancasila selaku kader bangsa memiliki kebebasan
untuk menjadi calonanggota legislatif maupun eksekutif melalui kekuatan sosial politik manapun juga yang azasnya sama dengan Pemuda Pancasila.
Bagi kader Pemuda Pancasila Sumatera Utara yang belum menjadi bagian dari partai lainnya, sepatutnya mendukung Partai Patriot Pancasila Sumatera Utara.
Selanjutnya dalam rangka partisipasi politik para kader Pemuda Pancasila pemakaian atribut dapat diperkenankan sepanjang memberikan manfaat positif dan
terkoordinasi dengan baik. Karena banyak kader Pemuda Pancasila yang juga adalah anggota partai Patriot Pancasila yang baju lapangannya yang berwarna loreng kerap
dipakai untuk kegiatan organisasi maupun kegiatan partai. Peraturan yang mengatur tentang pemakaian atribut sudah diatur, tapi tidak menyangkut pemakaian baju dalam
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
kegiatan partai. Selagi tidak menggangu kegiatan organisasi maupun partai dan dapat mengambil manfaatnya pemakaian atribut diperkenankan.
4.5. Munculnya Pemuda Pancasila Khusus di Kota Medan.
Pemuda Pancasila adalah organisasi sosial kemasyarakatan dan bukan organisasi politik. Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pemuda Pancasila
adalah organisasi yang menjunjung tinggi konstitusi. Artinya sebagai warga negara Indonesia yang tahu hukum yang berlaku dinegara ini, maka sewajarnyalah kader
Pemuda Pancasila menghormati Undang-undang Dasar, lambang negara dan berkewajiban untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara substansif, organisasi harus memberikan manfaat bagi anggotanya. Tetapi dari sudut pandang secara organis, anggota berkewajiban memberikan yang
terbaik bagi organisasi yang menjadi pilihannya. Didalam komunitas sosial perbedaan yang ada adalah sebuah kekuatan dengan energi yang besar. Organisasi sebagai
komunitas sosial adalah wadah mengekspresikan berbagai ide dan gagasan menjadi tindakan kongkret, sehingga berdampak positif bagi masyarakat dalam arti luas .
Sebagai salah satu pendidikan politik bagi anggota Pemuda Pancasila adalah dalam musyawarah, yang diharapkan mampu mengakomodir kepentingan organisasi dalam
hubungannya dengan apa yang mesti dilakukan oleh Pemuda Pancasila. Tentang musyawarah telah ditentukan didalam Anggaran Dasar, bahwa kedaulatan organisasi
tertinggi adalah dalam musyawarah. kekuasaan, wewenang musyawarah-musyawarah dan rapat-rapat diatur secara rinci dalam Anggaran Dasar.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.