BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pemuda adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan merupakan sumber insani bagi pembangunan. Kedudukan pemuda yang sangat strategis sehingga
membuat setiap bangsa menggantungkan harapan ke pundak para pemudanya. Banyak sebutan yang diberikan untuk para pemuda ini, seperti harapan bangsa, ahli
waris cita-cita, generasi penerus perjuangan dan ungkapan yang sangat dalam, siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Konsep tentang pemuda sesungguhnya memiliki makna yang kompleks, sehingga tidak jarang orang selalu mempermasalahkan definisi baku dari arti pemuda
jadi dalam kesimpulannya bahwa kepemudaan adalah suatu konsep budaya sekaligus sebagai konsep politik. Akan tetapi definisi pemuda akan berbeda dari sudut pandang
masing-masing ahli. Untuk itu definisi pemuda perlu di kesampingkan dari indikator usia. Pemuda yang merupakan motor aktif sosial masyarakat adalah individu-individu
potensial untuk dibentuk dan digarap sebagai objek sekaligus subjek serta merupakan mata rantai yang menghubungkan masa sekarang dan masa depan. Persepsi pemuda
bukanlah suatu kata yang pengertiannya semata tergantung pada indikator usia, dan pemuda adalah pengertian yang lebih tepat untuk menunjukkan kualitas dan
semangat, jadi selama orang itu tanggap terhadap perkembangan dan mampu historis bangsa dan bernegara. Peranan pemuda pada masa itu selalu menempati posisi yang
1
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
menentukan proses sosial politik dalam Negara dan masyarakat. Mereka begitu tegar dalam memperjuangkan kemerdekaan mengusir kolonialisme baik secara fisik
maupun pemikiran Ben Anderson,1997 Pemuda selaku pelaku sejarah mulai mengetahui akan pentingnya organisasi
sebagai alat untuk saluran bagi perumusan aspirasi politik dan kegiatan. Semua aktifitas kehidupan berorganisasi menjadi bagian kepemudaan, baik dalam
penyaluran bakat, kreatifitas, inovasi, dan minat. berkreatif dan modren serta sanggup menghasilkan berbagai macam inovasi disebut dengan pemuda, yang juga dia masih
berjiwa muda Yapto Suryosumarno, 1996. Analisa kepemudaan dalam konsep dapat ditinjau dari tiga dimensi, yaitu:
Pertama, dimensi pembangunan nasional yang dalam konteks ini generasi muda di- arahkan untuk dipersiapkan untuk menjadi kader-kader bangsa yang utuh dan
paripurna. Kedua, dimensi kebutuhan pembangunan yang diharapkan kader-kader sebagai angkatan kerja yang berbudi, dinamis, kreatif, terampil, berjiwa pengabdian
dan berjiwa kepeloporan serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Ketiga, dimensi regenerasi, diharapkan kader-kader menjadi patriot bangsa, penerus nilai-
nilai serta cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dewasa ini pemuda sebagai sumber insani yang amat potensial bagi
pembangunan, menempati lapisan terbesar dalam masyarakat. Sumber ini tidak pernah habis karena merupakan kekayaan nasional yang tidak ternilai harganya dan
akan lebih berharga lagi apabila dipersiapkan sebagai kader pembangunan. Untuk itu pemuda sebagai penerus dan pewaris estafet pembangunan perlu dibina dan
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
dikembangkan agar lebih mampu memerankan misinya secara lebih mantap, terarah dan terpadu, karena rusaknya generasi muda pada satu angkatan akan membawa
kegagalan bagi bangsa tersebut di masa akan datang. Kedudukan pemuda sangat menentukan bagi kelangsungan hidup bangsa
sehingga perlu dibina dan dikembangkan sesuai dengan peraturan pemerintah tentang kepemudaan. Pembinaan dan pengembangan generasi muda bertujuan untuk
mewujutkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional yang Pancasilais, dan dilaksanakan melalui usaha-usaha untuk meningkatkan ketaqwaan
kepada Tuhan yang Maha Esa, menanamkan kesadaran berbangsa dan bernegara, mempertebal idealisme, semangat patriotisme, harga diri, memperkokoh kepribadian
dan disiplin serta mengembangkan jiwa kepemimpinan, keterampilan dan kepeloporan serta mendorong partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam melaksanakan pembangunan nasional Luhur dan Barbari,1987. Dengan kata lain bahwa peranan pemuda dalam menjawab tantangan dan
mengantisipasi keadaan pada masa sekarang sangat tepat. Dengan semangat dan tekad yang bulat para pemuda pada tgl 28 Oktober 1928 mencetuskan Sumpah
Pemuda yang berintikan: “satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.“ Untuk selanjutnya Sumpah Pemuda mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan perjuangan
bangsa Indonesia dan kemajuan pemuda Indonesia. Setelah dicetuskannya Sumpah Pemuda tahun 1928 mulailah terlihat ke-
cenderungan ke arah pernyataan organisasi-organisasi pemuda yang telah ada. Pada sebelumnya sifat organisasi kepemudaan di warnai dengan sifat ke daerahan dan
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
terkotak-kotak dalam bentuk keagamaan, tetapi keadaan itu berubah ketika para pemuda mulai melibatkan diri dan masuk ke dalam kancah politik sehingga mulai
nampak semakin menebal nilai-nilai jiwa kebangsaannya Nasionalisme. Peranan pemuda dalam mewujutkan tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, bukan hanya dapat dilihat pada masa sekarang ini saja, bila kita palingkan pandangan ke masa lampau pada masa sejarah perjuangan bangsa, maka kita akan
melihat betapa kaum muda telah turut berperan dan menentukan dalam perjalanan Organisasi adalah komunitas sosial dalam suatu masayarakat, yang senantiasa
selalu mengedepankan heterogenitas dengan tidak mengenal status sosial. Kemajemukan organisasi di dalam tatanan kehidupan politik di suatu negara adalah
modal utama bagi keberlanjutan dan kesinambungan program-program organisasi yang menjadi dasar tujuan yang dicita-citakan.
Organisasi di dirikan untuk mencapai tujuan, tidak mungkin orang mendirikan organisasi tanpa ada tujuan yang ingin dicapainya melalui organisasi tersebut. Tujuan
organisasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu yang pertama sifatnya abstrak dan berdimensi panjang serta yang kedua mempunyai tujuan yang nyata dan
berjangka pendek. Terkait dengan persoalan di atas maka dengan semangat Sumpah Pemuda
1928. Proklamasi kemerdekaan 1945 dan landasan UUD 45, maka pada tanggal 28 Oktober 1959 lahirlah organisasi Pemuda Pancasila yang didasari situasi politik yang
ada pada masa itu, karena Partai Komunis Indonesia bermaksud merongrong keabsahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan keinginan merubah
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
ideologinya menjadi faham komunis. Waktu itu ide untuk melahirkan dan membentuk organisasi Pemuda Pancasila datang dari IPKI Ikatan Pendukung
Kemerdekaan Indonesia yang bersama-sama ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia khususnya Angkatan Darat untuk membentuk sebuah organisasi yang di-
dalamnya berkumpul pemuda-pemuda yang dapat mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta untuk pengamanan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. IPKI sendiri
dibentuk oleh petinggi-petinggi TNI dengan dasar pemikiran untuk mempertahankan bangsa dan Negara dari faham komunis. Dan tetap melindungi serta setia kepada
Pancasila dan UUD 45 dan menjaganya dari rongrongan PKI yang ingin menukar ideologinya dengan kepunyaan mereka.
Pada mulanya Pemuda Pancasila bernama Pemuda Patriotik yang merupakan onderbow dari partai IPKI, yang berubah namanya sesuai hasil keputusan kongres
IPKI ke II di Lembang Jawa Barat.tahun 1959 seperti yang dinyatakan oleh Syamsul Bahri dan Syaifuddin 2000. Sesuai dengan latar belakang kelahirannya adalah
untuk membendung ofensif PKI, maka organisasi Pemuda Pancasila yang bersifat non kompromis sebagai ujung tombak yang paling depan dalam menghadapi PKI.
Di Sumatera Utara Pemuda Pancasila lahir pada tahun 1960 atas prakarsa dari ketua partai IPKI pada masa itu Kerani Bukit. Beliau menugaskan Rachmadsyah
datang ke Medan bioskop untuk mencari sosok pimpinan yang tepat untuk Pemuda Pancasila. Rachmadsyah hanya bertemu dengan Rosiman, preman yang menguasai
Medan bioskop, lalu menceritakan rencana-rencana pembentukan Pemuda Pancasila dan Rosiman berjanji akan segera menemui M.Y. Effendi Nasution yang pada waktu
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
itu menjadi ketua P2KM yaitu Persatuan Pemuda Kota Medan yang lebih dikenal dengan nama Pendi Keling. P2KM adalah sekelompok pemuda yang mangkal di
bioskop-bioskop disekitar kota Medan. P2KM ini merupakan wadah yang dapat mempersatukan preman-preman yang berasal dari bahasa Inggris freeman yaitu
manusia bebas yang hidup di jalanan. Beliau mengajak Pendi Keling untuk bergabung di partai IPKI sebagai ketua pertama Pemuda Pancasila Sumatera Utara,
organisasi Pemuda Pancasila merupakan tempat yang potensial untuk menggalang massa dalam mengembangkan organisasi. Pada masa itu banyak kelompok pemuda
yang orientasi perjuangannya tidak jelas, selain hanya untuk mempertahankan ciri- ciri primordialnya dan juga sekedar hanya untuk berkumpul sembari mencari makan
Sarmadan,2002. Organisasi Pemuda Pancasila adalah organisasi yang berjiwa besar, patriotik
dan militan yang bersifat terbuka tanpa membeda-bedakan ras, agama, suku dan golongan serta latar belakang sosial kemasyarakatan. Didalam peraturan organisasi
setiap Organisasi Kemasyarakatan Pemuda harus mempunyai motto. Maka motto dari organisasi Pemuda Pancasila adalah “ SEKALI LAYAR TERKEMBANG SURUT
KITA BERPANTANG “ yang artinya kalau sudah dimulai, maka kata-kata mundur tidak akan pernah terjadi, kemudian dengan yel - yel Pemuda Pancasila yaitu :
” PANCASILA ABADI “ yang artinya bahwa ideologi Pancasila harus abadi dibumi persada ini Syamsul Bahri dan Syaifuddin,2000.
Pada awal berdirinya organisasi Pemuda Pancasila pernah menjadi underbouw partai IPKI Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia yang orientasi
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
perjuangannya adalah mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan UUD 45 sebagai landasan ideologi serta mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam perjalanan waktu selanjutnya IPKI yang berstatus partai ikut dalam pemilihan umum pada tahun 1971. Para kader Pemuda Pancasila dihimbau
untuk memberikan aspirasi politiknya kepartai IPKI, tetapi tidak satu kursipun dapat di duduki dalam dewan perwakilan rakyat di DPRD Sumatera Utara dari partai IPKI
tersebut Setelah Pemilu tahun 1971 selesai, maka partai IPKI bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia PDI pada tahun 1973.
Ekses dari bergabungnya IPKI ke PDI maka organisasi Pemuda Pancasila menyatakan dirinya sebagai organisasi yang tidak lagi berafiliasi atau menjadi sayap
partai IPKI. Maka pada musyawarah besar MUBES ke III pada tahun 1981 organisasi Pemuda Pancasila diputuskan untuk menyalurkan aspirasi politiknya
kepada Golongan Karya GOLKAR dan diharapkan agar kader-kader organisasi Pemuda Pancasila untuk mendukung Golkar. Tetapi dukungan itupun hanya sampai
tahun 1997. Catatan
sejarah telah
menggoreskan bahwa kader-kader Pemuda Pancasila banyak memberikan kontribusinya dalam mengatur tatanan politik di tanah. Dari
catatan inilah pula sejak Pemilu tahun1982 berturut-turut Pemilu tahun 1987 dan Pemilu 1992 Pemuda Pancasila telah tumbuh menjadi organisasi kemasyarakatan
pemuda OKP yang sangat besar jasanya untuk memenangkan Golkar didalam beberapa Pemilu. Banyak kader Pemuda Pancasila yang duduk di lembaga legislatif
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
sebagai anggota dewan DPR baik didaerah tingkat II, tingkat I bahkan di DPR pusat mewakili Golkar.
Bagi aktivis partai politik yang duduk dalam struktur kekuasaan, peranan pemuda selalu dilihat sebagai modal bagi perjuangan dan kepentingan politik. Pada
masa sekarang ini munculnya organisasi kepemudaan merupakan pendukung untuk partai-partai politik yang sudah ada, baik yang berideologi nasionalis, agama, sosialis
yang kesemuanya menjadi saksi nyata bahwa para pemuda telah banyak berperan dalam memikul tanggung jawab dalam menghadapi tantangan jaman.
Derasnya arus reformasi yang menghendaki perubahan disegala aspek kehidupan bangsa menuntut adanya pembaharuan terhadap tatanan yang lama. Tidak
terkecuali di tubuh organisasi Pemuda Pancasila. Pemuda Pancasila yang secara historis politik tidak bisa dilepaskan dari misi perjuangannya sebagai benteng
Pancasila dan tidak pernah ragu untuk mempertahankan Pancasila. Sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan pemuda yang menyandang nama Pemuda Pancasila
membuat setiap pergerakannya selalu diikuti oleh masyarakat luas. Masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat tertentu selalu mengidentikkan organisasi Pemuda
Pancasila sebagai organisasi yang negatif, sering menimbulkan masalah sehingga banyak suara-suara sumbang yang mendatangkan antipati kepada organisasi ini.
Permasalahannya kini dengan segala keberadaan serta bukti nyata historis yang telah dipaterikan dalam menegaskan tetap tegaknya Pancasila dan UUD 45 jika
dikaitkan dengan derasnya tuntutan pembaharuan yang sedang terjadi akibat reformasi yang mempunyai implikasi kepada wajah dunia kepemudaan termasuklah
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila, maka sederet persoalan banyak di ketemukan : Pertama, perlunya revaluasi, reposisi, dan reaktualisasi peran dan fungsi
Pemuda Pancasila sebagai organisasi kepemudaan menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang diharapkan akan teridentifikasi tantangan dan peluang yang
harus dihadapi di masa akan datang. Kedua, salah satu tuntutan reformasi adalah peninjauan ulang hal-hal yang selama ini dianggap telah usang yang tidak up to date
atau telah ketinggalan segera diganti dengan hal-hal yang baru untuk mengantisipasi perkembangan sesuai dengan iklim reformasi.
Keputusan Pemuda Pancasila untuk menjadi ormas sebenarnya bukan merupakan hal baru, karena aspirasi atau tuntutan menjadi ormas telah jauh
diantisipasi pada Mubes VI tahun 1996. Buktinya adalah dalam struktur organisasi dibedakan atas dengan Presedium dan pelaksana harian yang artinya pada dewan
presidium terdapat kader-kader Pemuda Pancasila yang berusia diatas usia 40 tahun. Kebijakan organisasi Pemuda Pancasila ini adalah dalam rangka mengikuti
perkembangan organisasi yang perlu strategi, yang dituntut untuk melakukan reposisi dan reaktualisasi terhadap eksistensi untuk bias bertahan hidup, seperti
umumnya organisasi kemasyarakatan lainnya. Pada iklim reformasi seluruh organisasi dituntut harus berani melakukan
koreksi, begitu juga organisasi Pemuda Pancasila harus mengkoreksi dirinya sendiri. Koreksi itu bersifat kedalam maupun keluar, yakni bersifat program organisasi yang
relevan dengan tuntutan perkembangan jaman juga pembenahan struktur organisasi
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
karena masalah internal organisasi yang tidak diselesaikan secara transparan dan tuntas akan sangat berpengaruh sekali bagi dinamika organisasi Pemuda Pancasila.
Gerakan reformasi semakin meluas sehingga merambah kedunia organisasi. Melihat kondisi yang nyata dan faktual ini, maka organisasi Pemuda Pancasila
melalui Musyawarah Besar Luar Biasa Mubeslub tahun 1999 di Cipayung Jawa Barat, menyatakan dirinya sebagai organisasi yang independen yang tidak
mendukung partai manapun, bahkan di dalam Mubeslub ini muncul satu wacana agar Organisasi Pemuda Pancasila dijadikan Organisasi Kemasyarakatan Ormas ataupun
partai politik yang mewarnai perpolitikan di bumi Indonesia. Sikap inilah yang muncul dan meramaikan Mubeslub ketika menghadapi pemilu di era runtuhnya rezim
orde baru. Musyawarah Besar ke VII tahun 2001 di Caringin Bogor Jawa Barat, telah
mendeklarasikan bahwa organisasi Pemuda Pancasila bukan lagi organisasi kepemudaan tetapi menjadi organisasi sosial kemasyarakatan ormas yang
independen. Untuk kadernya organisasi Pemuda Pancasila memberikan kebebasan dan keleluasaan untuk memperlebar ruang aspresiasi sebagai mulai tumbuhnya
legitimasi sosial untuk meningkatkan aktualisasi peran organisasi yang membuka kesempatan mengakses, memfasilitasi sekaligus menggerakkan setiap elemen
masyarakat dengan format program secara terfokus. Hal ini berarti ormas Pemuda Pancasila yang kini berorientasi sosial dan publik juga harus menjadikan masyarakat
umum sebagai asetnya. Dengan demikian banyak kader Pemuda Pancasila yang berhasil menduduki kursi di legislatif, eksekutif, yudikatif, pemerintahan, organisasi
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
profesi dan pimpinan institusi yang strategis di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Ormas Pemuda Pancasila sudah harus menempatkan anggotanya bukan saja sekedar
objek tetapi juga subjek dari suatu program. Disisi lain organisasi Pemuda Pancasila juga harus menjadikan masyarakat umum sebagai asset program, baik potensi
maupun kondisi masyarakat itu sendiri. Mengikuti pola partisipasi politik para kadereksponen Pemuda Pancasila
yang berkembang secara alamiah di berbagai elemen politik, maka sebagai suatu wacana pada Mubeslub 1999 dan Mubes ke VII tahun 2001 telah menetapkan suatu
langkah strategis bagi penjabaran peran politik organisasi sesuai azas Pancasila dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Nasional. Sejalan dengan itu Partai Patriot
Pancasila yang di lahirkan oleh organisasi Pemuda Pancasila yang merupakan satu- satunya alat politik yang diamanahkan oleh Mubeslub Pemuda Pancasila pada April
1999, serta untuk mewujutkan cita-cita organisasi untuk melahirkan partai yang dideklarasikan pada tgl 1 Juni 2002 di Jakarta oleh kader dan juga para eksponen
Pemuda Pancasila. Hak-hak politik anggota Pemuda Pancasila tetap sesuai dengan ketentuan organisasi yang ada di ADART MPN Pemuda Pancasila, 2003.
Pada gambar di bawah ini kelihatan bahwa aspirasi politik dari organisasi Pemuda Pancasila tidak tetap pada satu partai saja, organisasi ini mengikuti
perkembangan atau situasi jaman untuk penyaluran aspirasi politiknya yang diputuskan di dalam Musyawarah Besar Pemuda Pancasila. Maka dapatlah diketahui
kemana arah dan tujuan dari organisasi tersebut.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
independen Pemuda Partai Independen
GOLKAR Independen
Pancasila IPKI
melebur PDI
Partai Patriot
Pancasila Gambar 1. Aspirasi Politik Organisasi Pemuda Pancasila
Perkembangan organisasi Pemuda Pancasila yang sangat pesat akhir-akhir ini membuat Pemuda Pancasila dikenal di tengah-tengah masyarakat sebagai salah salah
satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda OKP dibawah naungan KNPI Komite Nasional Pemuda Indonesia sebagai induk organisasi kepemudaan di Indonesia,
begitu juga di Sumatera Utara. Organisasi Pemuda Pancasila di Sumatera Utara banyak membantu masyarakat dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul
dan organisasi ini juga dianggap sebagai motor penggerak di setiap kegiatan di masyarakat, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun bidang kamtibmas.
Walaupun kadang-kadang ada konflik yang terjadi antar sesama organisasi kemasyarakatan pemuda, tetapi konflik ini dapat di atasi oleh masing-masing
pimpinan OKP di daerahnya masing-masing. Tetapi tidak selamanya konflik antar pemuda itu selalu berakibat negatif, melainkan ada juga yang berdampak positif.
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
Konflik yang terjadi antar pemuda yang berdampak negatif diharapkan dapat dihindarkan karena kadang banyak memakan banyak korban, baik korban jiwa, harta
maupun kerusakan-kerusakan kantor organisas dan rumah tempat tinggal. Konflik yang sering terjadi di antara kelompok pemuda menimbulkan perkelahian yang
meresahkan masyarakat, karena masyarakat menjadi terganggu. Padahal konflik itu hanya untuk menunjukkan kekuasaan. Sebab kelompok yang menjadi pemenang
beranggapan bahwa mereka harus disegani oleh kelompok yang kalah dan menjadi kelompok yang harus ditakuti oleh kelompok pemuda lainnya. Konflik seharusnya
dihindarkan supaya persatuan dan kesatuan bangsa dapat tercipta dengan lebih baik dan harmonis.
Besarnya peranan yang akan dilakukan organisasi Pemuda Pancasila untuk menggalang pemuda untuk turut serta melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara
menjadi alasan dasar untuk mengangkat judul “ Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara“. Dalam penulisan ini lebih jauh ingin
mengungkapkan peranan organisasi Pemuda Pancasila yang secara langsung dapat menyentuh masyarakat Sumatera Utara melalui program-program yang sudah
direncanakan, baik dalam menggalang pemuda untuk berpartisipasi dalam pembangunan maupun dalam bentuk kegiatan yang dapat memperlancar roda
pembangunan di Sumatera Utara. Alasan yang mendorong penulis untuk memilih judul ini antara lain adalah
kurangnya penulisan masalah organisasi kepemudaan yang terdapat di Sumatera Utara. Oleh karena itu penulis menjatuhkan pilihan pada organisasi Pemuda Pancasila
Nina Karina : Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
sebagai organisai pemuda yang ada di daerah ini. Dalam hal ini penulis ingin memaparkan secara singkat tentang perkembangan dan peranannya ditinjau dari
perspektif sejarah. Disamping itu juga penulis ingin memberikan penilaian yang lebih objektif
terhadap pandangan masyarakat yang selalu skeptis mengenai organisasi-organisasi kepemudaan yang terdapat di Sumatera Utara. Banyak di antara masyarakat yang
mengatakan bahwa organisasi pemuda di daerah ini hanya mengandalkan premanisme atau sok jagoan dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Gambaran
itu berdasarkan karena sering terjadinya perkelahian antar organisasi pemuda dalam mengembangkan keberadaannya di daerah Sumatera Utara. Alasan – alasan inilah
yang melatar belakangi dalam mengangkat judul sebagai penulisan tesis.
1.2. Perumusan Masalah