Kendala Yuridis, adalah: Wewenang Penyidik Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Perdagangan Orang ( Trafficking )

B. Kendala Yuridis Yang Dihadapi Penyidik untuk Menanggulangi Kejahatan

Trafficking Kendala-kendala yang di hadapi Penyidik Polri untuk Menanggulangi Kejahatan trafficking di Polda Sumut, dibagi menjadi 2, sebagai berikut: 122

1. Kendala Yuridis, adalah:

a. Kurangnya pembuktian bukti 123 seperti misalnya: terutama tersangka yang sudah melarikan diri, ke luar negeri maupun pelakunya tidak berada di Indonesia, saksi-saksi yang tidak mau hadir, sehingga belum cukup unsur pasal yang dipersangkakan. b. Belum tersosialisasikannya dengan baik terhadap : 1. Pasal 53, 124 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dimana pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya pendidikan, tetapi pada kenyataannya hal ini tidak semuanya terealisasi, sehingga orang tua yang tidak mampu menjual anaknya pada calo-calo untuk dijual keluar negeri. 2. Pasal 9, 125 UU No. 13 Tahun 2006 tentang ketenagakerjaan, dimana pemerintah kurang memberikan pengawasan kepada Pusat 122 Ferina Gultom, Kanit PPA Reskrim Polda Sumut, Wawancara pada tanggal 20 Mei 2009 di Polda Sumut. 123 Pasal 184 ayat 1 KUHAP : Alat bukti yang sah ialah: a.keterangan saksi; b.keterangan ahli; c.surat; d.petunjuk; e.keterangan terdakwa. 124 Pasal 53 ayat 1 Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya pendidikan danatau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil. 125 Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan. Rauli Siahaan : Wewenang Penyidik Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Perdagangan Orang Trafficking , 2009 ketenagakerjaan atas tindakan dan perbuatan mereka, selama ini pemerintah hanya memberikan izin tempat pelatihan maupun untuk bekerja. 3. Meskipun UU No. 21 Tahun 2007, tentang Pemberantasan Perdagangan orang, telah diterapkan namun dalam perjalanannya masih banyak kekurangaannya khususnya dalam undang-undang pemberantasan perdagangan orang. c. Masih belum adanya persamaan persepsi terhadap ketentuan yang diatur dalam UU yang berlaku. d. Identitas korban di palsukan sehingga sangat sulit untuk mencari data di Imigrasi untuk membenarkan keberangkatan korban ke luar negeri. e. Keterkaitan instansi kepentingan-kepentingan lain sehingga menyulitkan penyelidikan parawisata Tenaga Kerja dan lain-lain. f. Korban berangkat secara perseorangan sehingga tidak tercatat menjadi calon TKI TKI di BP3 TKI sehingga tidak diketahui keberadaannya. g. Keberadaan tersangka tidak diketahui sehingga proses penyidikan tidak dapat ditindak lanjuti. h. Penanganan yang tidak sama dengan pihak jaksa. Sehingga mengakibatkan berkas bolak balik P19.

2. Kendala Non Yuridis, adalah: