Konsepsi Wewenang Penyidik Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Perdagangan Orang ( Trafficking )

melanjutkan dalam kondisi yang demikian maka ia atau orang lain akan menderita kerugian yang serius atau penahanan fisik; atau 2. kekerasan atau ancaman kekerasan dari proses hukum. 30

2. Konsepsi

Landasan konsepsional ini, akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang digunakan oleh penulis. Konsep dasar yang digunakan oleh penulis dalam tesis ini antara lain : a. Polri adalah Pejabat Pegawai Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan. 31 b. Wewenang Polri untuk kepentingan penyelidikan adalah menerima pengaduan, memeriksa tanda pengenal, mengambil sidik jari dan memotret seseorang, menangkap orang, menggeledah badan, menahan orang sementara, memanggil orang untuk didengar dan diperiksa, mendatangkan ahli, menggeledahakan halaman, rumah, gudang dan alat-alat pengangkutan darat, laut dan udara dan juga membeslah barang untuk dijadikan barang bukti. 32 c. Trafficking adalah tindakan perekutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahagunaan 30 www.Usembassyjakarta.go.html, Departemen Luar Negeri AS: Laporan Mengenai Perdagangan Manusia, diakses pada tanggal 9 Maret 2009. 31 Pasal 1 angka 5 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang- undang. 32 Momo Kelana, Op.Cit, hal.175. Rauli Siahaan : Wewenang Penyidik Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Perdagangan Orang Trafficking , 2009 kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan hutang atau memberi bayaran atau manfaat atau sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan ekploitasi atau mengakibatkan orang terekploitasi. 33 d. Kejahatan adalah perilaku yang dilarang oleh negara karena merupakan perbuatan yang merugikan negara dan terhadap perbuatan itu negara bereaksi dengan hukuman sebagai sangsi. 34 e. Penanggulangan Kejahatan masalah trafficking di Indonesia melakukan upaya pemetaan baik untuk tujuan domestik maupun luar negeri, peningkatan pendidikan masyarakat khususnya pendidikan alternatif bagi anak-anak dan perempuan termasuk dengan sarana dan prasarana pendidikannya, dan peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pemberian informasi seluas-luasnya tentang perdagangan orang beserta seluruh aspek-aspek yang terkait dengan upaya penghapusannya, yang dilakukan melalui berbagai media. 35

G. Metode Penelitian

Kata metode berasal dari kata Yunani “methods” yang berarti “cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang 33 www.usembassyjakarta.go.html, Departemen Luar Negeri AS: Laporan Mengenai Perdagangan Manusia, diakses pada tanggal 9 Maret 2009. 34 Topo Santoso dan Eva Achjani zulfa, Kriminologi, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001, hal. 14. 35 Komisi Nasional Perlindungan Anak, Op.cit. hal. 36. Rauli Siahaan : Wewenang Penyidik Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Perdagangan Orang Trafficking , 2009 bersangkutan”. 36 Dalam bahasa Indonesia kata metode berarti “cara sistematis dan terpikir secara baik untuk mencapai tujuan”. 37 Berikut ini akan dikemukakan metode penelitian yang digunakan pada penulisan tesis ini sebagai berikut :

1. Spesifikasi Penelitian