penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
3. Pembagian Wewenang Dalam Perseroan Terbatas
Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola
perusahaan. Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya profesional. Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari
pemegang saham, direksi, dan komisaris.Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan
perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Direksi merupakan salah satu organ perseroan terbatas yang tugas dan fungsinya melakukan pengurusan
sehari-hari dari perseroan terbatas serta mewakili badan hukum dalam melakukan perbuatan hukum dalam rangka hubungan tertentu.
73
Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian dan
kontrak, dan sebagainya. Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan.
Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk
mengambil keputusan apakah direksi akan diberhentikan atau tidak. Sesuai ketentuan
73
Rachmadi Usman, Dimensi hukum Perusahaan Perseroan Terbatas, Jakarta: PT. Alumni, 2004, hal. 164
Fitri Wahyuni : Analisis Hukum Terhadap Pembelian Kembali Saham Sebagai Bentuk Pengambilalihan Perseroan Terbuka Dan Go Private Perusahaan, 2009
UUPT, komisaris melakukan pengawasan terhadap pengurusan
74
dan melakukan sesuai dengan asas yang diatur dalam pasal 114 UUPT
75
.
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang perseroan terbatas dan
atau anggaran dasar. Dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar atau sekecil apapun sahamnya memiliki hak untuk
mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang harus dilaksanakan
segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris
untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS antara lain :
1. Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris
2. Memberhentikan direksi atau komisaris
3. Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
4. Mengevaluasi kinerja perusahaan
74
Pasal 108 ayat 1 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 berbunyi: “Dewan komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan dan memberi nasihat kepada direksi”.
75
Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 berbunyi: “Setiap anggota dewan komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 ayat 1 untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan”
Fitri Wahyuni : Analisis Hukum Terhadap Pembelian Kembali Saham Sebagai Bentuk Pengambilalihan Perseroan Terbuka Dan Go Private Perusahaan, 2009
5. Memutuskan rencana penambahan atau pengurangan saham perusahaan
6. Menentukan kebijakan perusahaan
7. Mengumumkan pembagian laba dividen
4. Keutamaan Dan Kelemahan Perseroan Terbatas