L - 11 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Udara merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa udara manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Seiring dengan
tingginya laju pembangunan maka kualitas udarapun semakin menurun ditambah lagi tingginya arus transportasi kendaraan bermotor yang menghasilkan sisa pembakaran
yang tidak sempurna. Kondisi ini sangat tampak di kota-kota besar khususnya negara- negara sedang berkembang karena masih rendahnya kebijakan yang mengatur tentang
pencemaran lingkungan. Dampak negatif dari masalah sistem transportasi ini adalah tingginya kadar
polutan akibat emisi pelepasan dari asap kendaraan bermotor. Hal ini bisa menjadi ancaman serius bila dibiarkan begitu saja. Bukan saja bagi lingkungan yang kita
diami, tapi lebih jauh bisa mengakibatkan menurunnya derajat kesehatan masyarakat dengan berjangkitnya penyakit saluran pernapasan akibat polusi udara.
Data Kompas menunjukkan ada 2-3 juta mobil berada di Kota Jakarta pada jam-jam kantor dan ada 3-4 juta untuk sepeda motor. Jika separuh saja dari jumlah
kendaraan bermotor tersebut menderu pada saat yang sama, maka akan ada berjuta- juta karbon monoksida CO, nitrooksida NOx dan hidrokarbon HC yang
melayang-layang mencari mangsa di udara kota. Ketiga jenis gas tersebut sangat
1
Andrita: Pengaruh Aditif Serbuk Kayu Dalam Pembuatan Keramik Berpori Untuk Digunakan Sebagai Filter gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008
L - 11 berbahaya bagi kesehatan. CO adalah gas beracun yang apabila terhirup berlebihan
dapat menyebabkan kematian mendadak. Demikian halnya dengan NOx dan HC, keduanya merusak paru-paru sediki demi sedikit
Dampak lain yang begitu dirasakan akibat menurunnya kualitas udara adalah adanya pemanasan kota karena perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon secara
regional. Lapisan ozon itu sendiri merupakan pelindung di atmosfir yang dapat mencegah pemanasan bumi dan mengurangi dampak sinar matahari yang bisa
membahayakan kesehatan. Jika pemanasan bumi terus meningkat, maka permukaan laut akan meningkat pula akibat melelehnya salju abadi di kutub-kutub bumi.
Sementara sinar ultraviolet dari matahari yang tidak terfilter dengan baik oleh ozon bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker kulit yang akut. Faktanya, lubang
ozon saat ini sudah semakin melebar dan upaya mencegahnya belum secepat dan sebesar tindakan merusak oleh tangan manusia.
Seperti telah diuraikan diatas bahwa kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran udara di daerah perkotaan. Kondisi emisi kendaraan
bermotor sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan bakar dan kondisi pembakaran dalam mesin. Bahan pencemar yang terutama terdapat di dalam gas buang kendaraan
bermotor adalah karbon monoksida CO, berbagai senyawa hidrokarbon, berbagai oksida nitrogen NOx dan sulfur SOx, serta partikulat debu termasuk timbal Pb.
Dari segi lingkungan, emisi gas buang kendaraan bermotor juga cenderung membuat kondisi tanah dan air menjadi asam. Pengalaman di negara maju membuktikan bahwa
Andrita: Pengaruh Aditif Serbuk Kayu Dalam Pembuatan Keramik Berpori Untuk Digunakan Sebagai Filter gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008
L - 11 kondisi seperti ini dapat menyebabkan terlepasnya ikatan tanah atau sedimen dengan
beberapa minerallogam, sehingga logam tersebut dapat mencemari lingkungan Tri, AT, 2006.
Disisi lain perkembangan pengetahuan dan teknologi bahan keramik dirasakan begitu pesatnya. Dari masa lampau, keramik sudah dikenal hingga saat
sekarang ini banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan antara lain untuk keperluan rumah tangga, industri mekanik, elektronika, sebagai bahan filter, bahkan dipakai
juga pada bidang teknologi ruang angkasa. Penelitian Van Vlack 1985, menyatakan bahwa salah satu keramik
berporositas telah berhasil dibuat dan dimanfaatkan sebagai filter dalam penuangan logam cair, sebagai katalisator yang biasa ditempatkan dalam sistem gas buang
kendaraan bermotor. Demikian halnya yang dilakukan oleh Lindqvist dan Liden pada pembuatan keramik berpori dari bahan alumina melalui cara slip casting dengan cara
menambahkan tepung jagung Lindqvist dan Liden, 2000, sementara untuk mereduksi pencemaran di atmosfer digunakan biofilter oleh E.Y. Lee, et al 2001.
Di Indonesia potensi kayu sebagai filler sangat besar, terutama limbah serbuk
kayu yang pemanfaatannya masih belum optimal. Pada industri pengolahan kayu sebagian limbah serbuk kayu biasanya hanya digunakan sebagai bahan bakar tungku,
atau dibakar begitu saja tanpa penggunaan yang berarti, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan Febrianto,1999. Hal ini menambah daftar panjang
penyebab terjadinya pencemaran lingkungan.
Andrita: Pengaruh Aditif Serbuk Kayu Dalam Pembuatan Keramik Berpori Untuk Digunakan Sebagai Filter gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008
L - 11 Sementara menurut Strak dan Berger 1997, serbuk kayu memiliki kelebihan
sebagai filler bila dibandingkan dengan filler mineral seperti mika, kalsium karbonat, dan talk yaitu antara lain temperatur proses lebih rendah kurang dari 400ºF yang
dengan demikian akan mengurangi biaya energi, dapat terdegradasi secara alami, berat jenisnya jauh lebih rendah sehingga biaya per volume lebih murah, gaya
geseknya rendah sehingga tidak merusak peralatan pada proses pembuatan serta berasal dari sumber yang dapat diperbaharui.
Berdasarkan uraian diatas dan dalam rangka efisiensi penggunaan serbuk kayu, maka dirasa perlu mengupayakan pemanfaatan serbuk kayu menjadi produk
yang lebih bermanfaat. Adapun jenis kayu yang dipilih adalah kayu damar, karena kayu ini tergolong kelas kuat HI dan paling sesuai digunakan sebagai bahan
konstruksi ringan Hadjib, N,2005 dan kayu ini sangat mudah didapat ditempat- tempat pengolahan kayu. Untuk itu penulis berkeinginan melakukan penelitian
mencoba memanfaatkan serbuk kayu damar sebagai bahan aditif dalam pembuatan keramik berpori yang dapat digunakan sebagai filter gas buang kendaraan bermotor.
1.2 RUANG LINGKUP MASALAH