Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

52 • peringatan tersengat listrik • penunjuk ketinggian untuk bangunan yang lebih dari 2 lantai • penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara dan penunjuk batas ketinggian penumpukan material • larangan memasuki area tertentu dan larangan membawa bahan-bahan berbahaya • petunjuk untuk melapor keluar masuk proyek. • peringatan untuk memakai alat pengaman kerja dan peringatan ada alatmesin yang berbahaya untuk lokasi tertentu. • peringatan larangan untuk masuk ke lokasi power listrik untuk orang- orang tertentu. Beesono, 2012

2.8. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

2.8.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner mengenai SMK3 dan permasalahan K3 yang terdapat di lapangan. Sumber data yang diperoleh terdiri dalam 2 bagian yaitu: 53 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli langsung dari informan yang memiliki informasi atau data tersebut. Idrus, 2009 Data primer diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner. Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna. Struktur kuesioner terbagi dalam tiga bagian: a. Profil responden Berisi mengenai informasi identitas responden yaitu nama, pendidikan, terakhir, umur, dan jabatan spesifikasi pekerjaan. b. Petunjuk Pengisian Kuesioner Pada bagian ini, responden diberi petunjuk pengisian kuesioner, sehingga responden tidak salah dalam pengisian jawaban kuesioner. c. Kuesioner Pertanyaan yang digunakan adalah jenis pertanyaan tertutup. Untuk mempermudah responden menjawab pertanyaan dan memfokuskan jawaban yang diharapkan penulis. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua bukan orang pertama, bukan asli yang memiliki informasi atau data tersebut. Idrus, 2009. Data sekunder dapat diambil dari bacaan, buku-buku refrensi dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian. 54 2.8.2. Teknik Pengolahan Data 2.8.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Science a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai produktivitas rendah. Sebuah Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Cara untuk menguji validitas adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan 1 mencari definisi dan merumuskan tentap konsep yang akan diukur yang telah ditulis para ahli dalam literatur, 2 kalau sekiranya tidak ditemukan dalam literatur maka untuk lebih mematangkan definisi dan rumusan tersebut peneliti harus mendiskusikannya dengan para ahli. 3 menanyakan langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek- aspek konsep yang akan diukur. Dari jawaban yang diperoleh peneliti dapat membuat kerangka konsep dan kemudian menyusun pertanyaan yang operasional. 2. Melakukan uji coba skala pengukuran yang dihasilkan dari langkah pertama kepada sejumlah responden. Responden diminta untuk menjawab apakah mereka setuju atau tidak setuju dari masing-masing pertanyaan. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurve normal. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban 55 4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi produk moment. Adapun rumusnya adalah: Keterangan : r : koefisien korelasi Y : produktivitas pekerja Xi : elemen variabel bebas n : jumlah data Masri Singarimbun, 1987 : 124 – 137 Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas adalah jika r hitung r tabel dan taraf signifikasinya sebesar 5 Suharsimi Arikunto, 1996 : 150-160 . b. Uji Reliabilitas Pengukuran reliabilitas adalah pengukuran tentang stabilitas dan konsintensi dari alat pengukuran. Reabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen reliabel sebenarnya yang mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya.

2.8.2.2. Analisis Kuesioner Menggunakan Metode Pembobotan Scoring

56 Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan SMK3 proyek terhadap pelaksanaan proyek pembangunan jembatan rel kereta api yaitu dengan menggunakan metode Pembobotan Scoring. Dari data kuesioner yang nantinya didapatkan, maka dapat ditentukan jumlah skor kriterium dengan Skala Likert yaitu: Jumlah Skor kriterium: skor item x jumlah responden 1 keefektifan dan efisiensi penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3 responden dapat dihitung dengan: Jumlah skor kuesioner: ������ ���� ����� ����������� ���� ������ ���� �������� x 100 2 Data yang sudah didapat kemudian diolah dengan metode pembobotan scoring yaitu dengan cara menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Adapun langkah-langkah perhitungan yaitu sebagai berikut: 1. Kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, kemudian direkapitulasi berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. 2. Menghitung skor kriterium 3. Interpretasikan skor perhitungan 4. Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor tertinggi X dan angka terendah Y untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut: Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden X = Skor terendah likert x jumlah responden 57 5. Menghitung jumlah skor kuesioner 6. Membuat kategori penilaian berdasarkan besarnya skala yang digunakan. Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval: • Angka 0 – 19,99 = Sangat tidak setujuburukkurang sekali • Angka 20 – 39,99 = Tidak setuju Kurang baik • Angka 40 – 59,99 = Cukup Netral • Angka 60 – 79,99 = Setujubaiksuka • Angka 80 – 100 = Sangat setujubaiksuka 7. Menentukan kategori dari skor yang dihitung yaitu dengan cara melihat skor kuesioner berada pada kategori apa. Pembobotan Scoring merupakan teknik pengambilan keputusan pada suatu proses yang melibatkan berbagai indikator secara bersama-sama dengan cara member bobot pada masing-masing indikator tersebut. Skor adalah hasil pekerjaan menyekor memberikan angka yang diperoleh dari angka-angka dari setiap pertanyaan yang telah di jawab oleh responden dengan benar, dengan mempertimbangkan bobot. Pertanyaan pada kuesioner yang disebarkan menjadi indikator yang digunakan untuk mengetahui penerapan SMK3. Indikator ini diberi bobot m yang nilainya ditentukan berdasarkan hasil kompilasi data kuesioner yang telah direkapitulasi sebelumnya dan berdasarkan hasil wawancara dan observasi. Indikator nilai bobot n, yang nilainya ditentukan dari jumlah 100 dibagi dengan jumlah pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner tersebut. Nilai bobot merupakan nilai tetap yang menunjukkan persentase yang diberikan pada setiap indikator. 58 x = Σ � � � ��� 3 Untuk mengetahui keberhasilan penerapan SMK3 dipakai rumus ukuran pemusatan sebagai berikut: � = ∑ �� � = � � + � � + � � + ⋯+� � � 4 dimana: � = Rata-rata persentase Σxi = Jumlah keseluruhan persentase x 1 + x 2 + x 3 + ….+x n = Jumlah masing- masing persentase terhadap kriteria n = Jumlah kriteria 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan