27 kewajiban untuk melindungi pekerja dengan cara menyediakan lapangan
kerja yang aman.
2. Alasan Ekonomi. Setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan
kerugian ekonomi, seperti kerusakan mesin, peralatan, bahan dan bangunan, biaya pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan. Oleh karena
itu, dengan melakukan langkah-langkah pencegahan kecelakaan, maka selain dapat mencegah terjadinya cedera pada pekerja, kontraktor juga
dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
3. Alasan UU dan Peraturan. UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah
atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi, makin meningkatnya
pembangunan dengan menggunakan teknologi modern, pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang dapat merupakan sumber
terjadinya kecelakaan kerja dan pentingnya arti tenaga kerja di bidang
konstruksi.
4. Nama Baik Institusi. Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan
perusahaan lain. Reputasi atau citra perusahaan juga merupakan sumber daya penting terutama bagi industri jasa, termasuk jasa konstruksi, karena
berhubungan dengan kepercayaan dari pemberi tugaspemilik proyek. Prestasi keselamatan kerja perusahaan mendukung reputasi perusahaan itu,
sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi keselamatan kerja yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan secara tidak langsung.
28 Manfaat penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi
perusahaan menurut Tarwaka 2008 adalah : a.
Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistem operasional sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden
dan kerugian-kerugian lainnya. b.
Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan.
c. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang
K3. d.
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran tentang K3, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.
e. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
2.2.2. Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja